Share

Bagian 59: Pengakuan

Rasa syukur terucap berulang kali. Ya, Surtini melihat selembar kain butut berdebu terjepit di bawah sofa tua. Surtini semakin gembira saat melihat bekas kaleng cat berisi air sekitar tujuh langkah dari tempatnya duduk. Mungkin ada bagian atap gudang yang bocor, sehingga air hujan tertampung di situ.

Sambil masih terus memeluk Eka, Surtini bergeser sedikit demi sedikit. Meskipun sedikit kesusahan, akhirnya dia berhasil meraih kain. Surtini menariknya dengan kuat. Beruntung, kain hanya sobek di bagian ujung. Gadis itu kembali mengesot menuju kaleng cat.

“Semoga ini bisa melindungi Non Eka,” gumamnya sambil mencelupkan kain ke kaleng cat.

Selanjutnya, Surtini menyelimuti tubuh Eka dengan kain basah. Dia bermaksud menerobos pintu sambil memapah sang “nona”. Namun, baru saja akan berdiri, tangannya digenggam erat oleh Eka. Pemuda itu mendelik tajam.

“Apa yang coba kau lakukan, Surti?” Nada suara Eka kembali normal, tidak la

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status