Share

Banyak Maunya

“Hun, dokter kandungannya nanti praktek jam tujuh malam,” ujar Byakta setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh mami mertuanya. “Dapat nomor antrian sembilan. Jangan telat, kalau nggak, nanti dilewati jadi ngantri belakangan.”

Yasmen botol serum wajah yang baru dipakainya di meja rias. Ia menatap Byakta dari pantulan cermin sambil memberengut. Sejak kemarin sore, masalah dokter kandungan sudah membuat kesal hati Yasmen karena Bira tidak memberi akses khusus padanya. “Mami sama papi itu kayak nggak sayang lagi sama aku. Padahal mereka punya link biar kita nggak usah pake antri, tapi malah begitu.”

Sejauh ini, Yasmen sudah menuruti semua titah yang dilontarkan oleh Bira, maupun Pras. Namun, mereka semua masih saja tidak berbaik hati pada Yasmen sama sekali.

“Sudahlah, ikutin aja.” Byakta tidak mungkin bisa membantah, dan hanya bisa menurut dengan ucapan mertuanya. Karena Byakta tahu, Bira melakukan semua itu agar Yasmen bisa mengerti dengan kesusahan orang lain dan mengurangi sifat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Yienz Karnys
Banyak maunya..
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
mulai nyamankan keduanya. sudah g canggung lagi
goodnovel comment avatar
Rahmadanti
yeayy...gitu dong bee............ aku tim byakta...yasmin. G papa bersakit sakit dahulu, bersenang2 kemudian. Semangat buat yasmin & byakta
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status