Share

Jangan Berisik

“Nggak sopan!”

Byakta bergeming dan tetap melajukan mobilnya dengan perlahan, untuk mencari tempat makan. Sedari tadi, mulut Yasmen itu tidak berhenti melempar protes untuk meluapkan kekesalannya.

“Harusnya, Mas By ikut aja makan bertiga sama Mas Endy!” lanjut Yasmen. “Jangan tahu-tahu nyuruh aku pergi, terus pake ngancam telpon ayah sama enda. Gimana kalau aku telponin papi terus bilang kalau Mas By itu nggak profesional! Aku lagi bahas kerjaan sama Mas Endy, tapi disuruh pergi gitu aja! Harusnya, Mas By sudah bisa bedain antara urusan pribadi dan kerjaan.”

“Dan harusnya, kamu juga sudah bisa bedain, mana yang boleh kamu lakukan di luar sana, dan mana yang nggak.” Akhirnya Byakta membuka mulut untuk berbicara. “Kamu juga harus bisa mikir, kalau pertemuan barusan nggak seharusnya terjadi. Apa yang harus dibahas? Kamu tinggal terima proposal, dan serahkan ke papi. Selesai.”

“Cemburu, ya?” Yasmen memicing sambil mencondongkan tubuh pada Byakta. “Ayo tinggal bilang kalau Mas By cemburu!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
sabar Yasmeeen. Raj aja duli bisa naklukin Mai yg dingin kek kulkas. Byakta mah bisa lah. cuma butuh waktu..
goodnovel comment avatar
RiztyrieM
Hidup ajj terus dgn impian ttg Mai.. Huhhhh....nasi padang kesukaan mai.. halooo mas By, bgun jgn kbykan mimpi..
goodnovel comment avatar
Aliza
ntar digondol si endy baru tau rasa lo
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status