Share

Segaris Kabut

Cukup.

Byakta ingin meneriakkan kata tersebut, tetapi tidak kunjung bisa terlontarkan dari mulutnya. Semakin ke sini, Byakta semakin pusing dengan permintaan Yasmen. Semua hal yang diminta sebenarnya masih ada dan terjangkau oleh mata. Akan tetapi, istrinya itu selalu meminta di waktu yang tidak tepat.

Yasmen pernah menghubungi Byakta ketika ia sedang berada dalam rapat direksi penting bersama Bira. Istrinya itu meminta Byakta untuk membelikan makanan Korea, dan meminta dirinya mengantarkan sendiri ke rumah.

Tahu begini, Byakta tidak pernah berharap istrinya itu akan ngidam sampai kapan pun.

“Mau apa lagi sekarang?” Meskipun mengantuk, tetapi Byakta tetap mengusap punggung Yasmen yang belakangan ini sering mengeluh pegal.

“Nyari asinan malam-malam begini di mana, ya, Bee?”

Mulai lagi, kan. Di mana mau mencari asinan di jam sembilan malam seperti sekarang?

“Ini sudah jam sembilan lebih, Hun.” Byakta harus mengatur intonasinya selunak mungkin, agar perasaan sensitif istrinya itu tidak t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
Byakta gk peka. cuma bilang sayang aja kok berat banget.tuh bumil ngambek
goodnovel comment avatar
Kenzien Yodha
emang capek menghadapi orang yg ga peka ya yas......
goodnovel comment avatar
acw
peka dong bee langsung bilang sayang cinta gitu loh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status