"Bagaimana perasaan ayah berduaan dengan ibu lagi?" tanyaku pada Peter.
Peter malah tersenyum, mungkin dia malu mengatakan sesuatu.
"Apa ayah melakukan sesuatu?"
"Tidak... ayah malu mengatakan sesuatu pada ibumu. Jadi ayah hanya memandangi ibumu saja."
"Sepertinya tidak begitu. Ayolah ayah katakan sesuatu bagaimana reaksi ibu? Apa dia masih secantik dulu seperti saat pertama kalian saling jatuh cinta?"
"Dasar kamu ya... ayah nggak akan mengatakan apapun. Ini hanya ayah saja yang merasakan. Kamu tidak perlu, nanti juga kamu paham."
"Atau aku kasih tau sama ibu kalau ayah..."
"Eits... Tunggu dulu. Apa kau mau ayahmu ini ketahuan penyamarannya?"
"Oke baiklah... kalau begitu katakan sesuatu ayah, aku hanya butuh mengetahui bagaimana mengatakan rasa cinta kepada seseorang yang kita sukai."
"OOO..
"Bagaimana perasaan ayah berduaan dengan ibu lagi?" tanyaku pada Peter.Peter malah tersenyum, mungkin dia malu mengatakan sesuatu."Apa ayah melakukan sesuatu?""Tidak... ayah malu mengatakan sesuatu pada ibumu. Jadi ayah hanya memandangi ibumu saja.""Sepertinya tidak begitu. Ayolah ayah katakan sesuatu bagaimana reaksi ibu? Apa dia masih secantik dulu seperti saat pertama kalian saling jatuh cinta?""Dasar kamu ya... ayah nggak akan mengatakan apapun. Ini hanya ayah saja yang merasakan. Kamu tidak perlu, nanti juga kamu paham.""Atau aku kasih tau sama ibu kalau ayah...""Eits... Tunggu dulu. Apa kau mau ayahmu ini ketahuan penyamarannya?""Oke baiklah... kalau begitu katakan sesuatu ayah, aku hanya butuh mengetahui bagaimana mengatakan rasa cinta kepada seseorang yang kita sukai.""OOO..
"Aku lupa menanyakan dia mengenai tanda lahir yang dia miliki.""Tidak apa-apa, masih ada lain kesempatan untuk menanyakannya," Peter menepuk pundakku."Tapi bagaimana jika dia tidak bisa datang karena, orang tuanya...""Sudah jangan terlalu khawatir, biarkan terjadi secara alami nak.""Alami apanya, itu akan mengulur waktu saja ayah.""Tenang. Jangan berlebihan nak."***POV AuthorDisisi lain Layla mengahadapi masalah baru.Dia dicurigai oleh ayahnya."Dari mana saja? Ayah cari kamu kemana-mana tapi tidak kelihatan.""A... aku baru dari luar ayah," jawab Layla dengan kepalanya menunduk."Ikut ayah.""Baik ayah," mereka menuju sebuah ruangan khusus."Kemana kau seharian ini?"
Paman Paul ikut membantu melepaskan Jack dari penculikan.Mereka berenam mulai menyusun rencana bagaimana agar bisa meloloskan Jack dari tahanan para penculik sialan itu.Mereka memikirkan bagaimana caranya agar tidak memberikan kitab itu kepada para penjahat tersebut. Karena Andrew mengingat apa yang dikatakan oleh pamannya Paul agar dia menjaga kitab tersebut dengan hati-hati dan jangan sampai jatuh ke tangan orang yang salah. Apalagi penjahat yang coba-coba untuk meneror ketenangan keluarga mereka."Aku punya ide, bagaimana sebaiknya aku mengabari paman Paul saja?" Seru Andrew memberikan pendapatnya kepada mereka semua."Paman Paul? Aku belum pernah mendengar itu sebelumnya Andrew? Kenapa kau tidak pernah menceritakan tentang paman Paul kalau kau punya seorang paman.""Maafkan aku soal itu"Seorang penjaga yang bernama Clark yang mengenal tentang paman ya Andrew mengatakan, "Tuan Paul, sudah lama ak
Seorang anak tampak berbicara di sebuah ayunan Tampak dia sedang murung dan pucat, nampak lusuh. Seketika diriku merasakan pusing bak orang kesurupan aku seperti menggelepar. Kemudian nampak seperti sebuah penglihatan, bahwa ternyata anak itu adalah sesosok hantu atau arwah gentayangan dalam penglihatan itu aku melihat dia disiksa oleh ayah tirinya di sebuah ruangan, namun saat ia memiliki kesempatan untuk bisa keluar dari rumah ayahnya hanya bisa bermain di halaman depan rumah dan menaiki ayunan itu sendiri tidak ada seorang pun yang mau menemaninya karna dia dianggap aneh dan menakutkan. Jujur dalam penglihatan itu dia memang sangat menyeramkan wajahnya yang pucat dan memiliki memar di tiap sisi tubuh terima bagian wajahnya. Tampaklah kemudian bagimana kejadian kematian wanita muda yang malang itu, ia di siksa dan diperkosa kemudian di bunuh oleh ayah tirinya karna si wanita itu ingin melaporkannya ke polisi sebab ia tak tahan lagi dengan kelakuan aya
Bab 10 air mataPada hari ke 4 sebelum peristiwa penyelamatan aku terbangun dari tidur nyenyak. Dan melihat sudah pukul 6 pagi. Aku melakukan aktifitas seperti biasa melakukan tugas rumah yang sudah menjadi bagian ku. Hingga sesudah sarapan pagi pukul 7 lewat sedikit. Aku kembali ke kamarku dan tiba tiba aku teringat akan satu hal.Hari berlanjut tak juga si gadis malang menampakkan dirinya dalam bentuk apapun. Dia tidak datang dalam mimpi ataupun secara tiba-tiba di saat aku memikirkan dia.Aku mengatakan hal ini kepada Jack dan juga paman Paull.Dalam sebuah pesan singkat melalui telepon seluler aku mengatakan kepada paman, "paman bagaimana ini. Gadis malang itu tidak juga menampakkan diri dan juga memberitahukan aku akan petunjuk yang terakhir itu"Akan tetapi paman belum membalasnya. Aku yang merasa dibohongi kemudian bergegas ke kamar Jack.Tok,tok,tok.. suara pin
Bab 11 jangan patah semangat!Hari berganti begitu cepatnya. Sudah ketiga harinya gadis malang itu tak juga menunjukkan batang hidungnya.baik dalam mimpi atau apapun.Aku mulai merasa dibohongi oleh gadis itu. Aku merasa sepertinya sia-sia sudah mempelajari kitab itu dengan sungguh sungguh.Aku yang terbangun dari tidur, langsung teringat kepada gadis malang itu. Mengapa dia tak menampakkan dirinya. Apakah yang dikatakan Jack benar adanya? Tapi mengapa mesti harus seperti ini jadinya. Aku sepertinya kepikiran dengan hal ini karena perasaan ku yang sangat lemah lembut dan juga perhatian dengan orang lain meskipun itu tidak ku kenal pasti aku akan ku tolong bagaimana pun caranya. Mungkin sifat ini lah yang membuatku merasa kasihan kepada gadis malang itu. Terutama jika menyangkut mengenai masalah nyawa yang dipertaruhkan.Kegusaran seperti orang ber dilema membuat hari-hari ku menjadi kurang semang
Jam sudah menunjukkan pukul 16.22 waktu setempat. Aku teringat dengan kata ayah yang mengatakan dia akan kembali ke kantor untuk menemui seseorang lagi dan akan mengajak ku turut serta menemaninya."Andrew, kau sudah siap? Tanya ayah dari balik pintu kamar."Sudah ayah, Andrew sudah siap""Kalau begitu mari kita bergegas tampaknya ini akan sedikit mendung""Baik ayah"Kami berdua bergegas menuju mobil kantor yang di pakai ayah setiap hari dia pergi ke kantornya. Di barengi dengan berpamitan kepada ibu dan Jack mobil pun melaju dan luput dari pandangan mereka berdua."Ayah sebenarnya ada urusan apa ayah ke kantor lagi? Sudaha sore begini dan sebentar lagi akan turun hujan!""Ayah tiba-tiba ada klien yang ingin memasang saham di perusahaan kantor ayah bekerja.""Lantas apa yang akan ku lakukan di sana ayah?"
Bab 13 Tidak sabar menunggu waktu, mantra berhasil.Setiap menyusuri sudut ruangan aroma yang sama seperti gadis malang itu seperti tersebar dimana-mana. "Aroma ini sepertinya ada dimana-mana, jangan-jangan ada sosok roh penasaran di sini. Apa mungkin ini gadis malang itu?" Ya sudahlah itu tidak penting aku ingin bekerja dengan tenang di sini!""Bagaimana, nak Andrew mau kan tugas di tempat ini!?" Tanya om Frans kepadaku."Siap, om Andrew siap tugas di sini. Oh iya om Andrew bisa masuk ruangan itu nanti mau lihat kondisi ruangan dalamnya. Sepertinya saya tertarik masuk kedalam!?""Silahkan saja nak Andrew sebentar lagi mereka akan keluar dari ruangan itu""Oke om kalau begitu Andrew ke toiletnya dulu mau buang air kecil""Oh silahkan, om tunggu di depan sana ya" sambil menunjuk ke arah posko penjagaan di lantai tiga belas itu."Baik om" aku pergi dan m