Share

Chapter 25 - Rasa Bersalah

Masih dengan penampilan acak-acakan, Endra mendatangi rumah sakit yang Irma maksud dan segera bertanya pada resepsionis sesuai petunjuk sang ibu. Namun hatinya terasa diremat sakit saat mendengar bahwa orang yang dicarinya sedang dalam tindakan operasi.

Endra kembali berlari menuju ruang operasi yang dimaksud. Dan benar saja, ibu, ayah dan ART-nya berada di sana; duduk di kursi tunggu tepat di depan ruang operasi.

“Ma? Pa?” panggilnya.

Alih-alih mendapat penjelasan, kedua orang yang dipanggilnya sama sekali tidak memberikan respon apapun. Bahkan sang mama hanya diam sembari memejamkan matanya di pelukan sang papa.

Hanya Bi Asih yang menatapnya dengan ragu-ragu.

“Bi, apa yang sebenarnya terjadi, Bi?”

“A-anu, i-itu…” Bi Asih melirik Irma dan Ardi yang masih diam, jadi ia melanjutkan ucapannya, “tadi pagi non Gina ditemukan sudah lemas di kamarnya, air ketubannya pecah dan ada sedikit pendarahan. Dokter bilang, kemungkinan non Gina jatuh dari semalam, karena air ketubannya sudah pecah te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status