Share

40. Tuduhan Tak Terbukti

“Nggak usah pura-puralah, Pak. Dari kemarin sekolah ini udah heboh. Teman-teman kami, guru-guru dan kepala sekolah, semua sudah tau!” mata Sylla nyalang menatapku. “Coba Bapak lihat di kelas sekarang. Semua orang ngomongin Bapak. Semua kecewa dan benci sama Bapak. Termasuk saya, Pak, orang yang pernah berharap bahwa kita bisa berteman, tapi ternyata …”

            “Saya memang tidak pantas jadi temanmu, Sylla, seandainya berita itu benar!” sanggahku kesal. Kuhela napas panjang dan mengembuskannya tak sabar. “Saya akan jelaskan bahwa ini semua …”

            "Terlambat.” Sylla memotong, lalu membalik punggungnya. “Dan mungkin nggak akan ada yang percaya sama Bapak lagi.”

Sylla pun melangkah pergi meninggalkanku.

Aku semakin bingung.

      &nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status