Share

Bab 12. Serasa Disidang

Tepat sebelum magrib, Mas Farhan datang. Aku langsung menyambutnya seperti biasa, menyuguhkan senyum, walaupun hati masih was-was.

Sebelumnya, aku sudah berpesan kepada Santi, jangan bertanya tentang kasus Dek Hana saat suamiku ini baru tiba. Ini sudah peraturan, siapapun yang baru masuk rumah tidak boleh dicecar pertanyaan ataupun kabar yang mengejutkan.

Siapapun itu.

Karena, orang yang baru datang biasanya emosi dan pikiran belum stabil, gampang tersulut bahkan bisa menjadi kesal.

"Mas, makanan sudah aku siapakan. Akan makan sekarang?" ucapku setelah suamiku ini selesai sholat.

"Masih belum lapar. Kalian kalau ingin makan, duluan saja," ucapnya terlihat berusaha biasa. Namun, sebagai istrinya aku mengerti, dia menahan sesuatu.

"Dek Hana sudah kasih kabar ke sini?"

"Belum, Mas. Coba tanya Santi, mungkin dia kirim pesan," jawabku sambil mengekori dia yang ke luar kamar.

Santi sudah bersiap di ruang tengah, walaupun nonton televisi terlihat tidak menikmati--chanelnya saja diganti-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Redempta Sumaryati
Alurnya ceritamya bagus...lanjut...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status