SUAMI KONTRAK, TAPI TIAP MALAM MINTA HAK!

SUAMI KONTRAK, TAPI TIAP MALAM MINTA HAK!

last updateLast Updated : 2025-08-11
By:  Febra RaasUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
7Chapters
10views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Raya Ardiansyah (31), CEO muda, cantik, sukses dan anti cinta. Setelah dikhianati mantan suami yang selingkuh dengan adik tirinya sendiri, Raya bersumpah tidak akan menikah lagi. Tapi takdir berkata lain ibunya jatuh sakit dan ingin melihat anak semata wayangnya menikah lagi sebelum ajal menjemput. Alih-alih menyerah pada cinta yang penuh luka, Raya memilih jalan pintas suami kontrak. Lalu muncul Dian Prasetya (28), pria sederhana yang kehilangan pekerjaan dan sedang terdesak kebutuhan hidup. Tawaran Rp5 juta per bulan, tempat tinggal mewah, dan makanan enak terdengar terlalu bagus untuk dilewatkan bahkan jika syaratnya adalah menjadi “suami bohongan” bagi wanita keras kepala dan sinis seperti Raya. Mereka menandatangani kontrak tidak boleh jatuh cinta, tidak boleh menyentuh, dan tidur di kasur terpisah. Tapi ternyata batasan itu sulit dijaga. Dian mulai menuntut hak-hak “suami” dari sarapan buatan istri sampai tidur sekasur demi alasan "meyakinkan Mama". Raya, yang terbiasa hidup kaku dan terkontrol, mulai goyah menghadapi pria yang polos tapi menggoda ini. Setiap malam berubah jadi petualangan: kadang lucu, kadang menggoda, kadang bikin salah tingkah. Dan ketika rasa mulai tumbuh di luar skrip, keduanya harus bertanya masih pura-pura, atau sudah benar-benar cinta? Ini bukan sekadar cerita cinta biasa ini kisah pernikahan palsu yang terlalu sering terasa nyata. Dan sekali jatuh hati, siapa yang siap menanggung akibatnya?

View More

Chapter 1

BAB 1 KONTRAK, KOLESTEROL DAN COWOK SANS

Raya menolak untuk menikah. Ucapan itu ia lontarkan dengan tegas saat sedang menyodorkan potongan apel ke mulut ibunya, Bu Ayu, yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Namun Bu Ayu justru menatap Raya seakan putrinya baru saja mengaku menjadi penyembah tuyul.

“Raya, kamu udah umur tiga puluh satu. Cewek. Satu. Tiga. Satu! Mama bisa mati kapan aja, masa kamu nggak kasihan?”

Raya menarik napas. “Yang bikin Mama sakit kan bukan status pernikahanku, tapi kolesterol.”

Bu Ayu mengerang, setengah lemas, setengah kesal. “Ini bukan soal status, Ra. Ini soal hati Mama. Mama cuma pengen lihat kamu nikah, punya pasangan yang bisa nyuapin kamu nasi panas kalau lagi flu. Bukan karir yang cuma bisa kasih kamu tumpukan bon restoran!”

Tak bisa dipungkiri, sebagian ucapan ibunya ada benarnya. Tapi setiap kali Bu Ayu menyebut "nikah", kenangan buruk itu menyerbu kembali termasuk mantan suami, Daniel.

“Gimana dengan Daniel?” tanya Bu Ayu mendadak.

Raya nyaris tersedak. “Ma, dia mantan. Dan mantan itu nggak usah diajak reuni, apalagi dia yang selingkuh sama Rara!”

Rara. Adik tirinya. Lulusan TikTok University jurusan manja tanpa beban.

Bu Ayu mendesah panjang. “Ya udah siapa aja. Asal kamu nikah lagi. Biar Mama tenang kalau besok.”

“Jangan ngomong begitu,” potong Raya pelan.

Dia mencintai ibunya. Tapi pernikahan?

Setelah kegagalan lalu, dia lebih percaya pada skincare daripada lelaki.

Namun malam itu, saat ibunya tertidur dengan infus di tangan dan air mata masih membasahi pipi, Raya membuat keputusan. 

Jika berpura-pura bisa membuat ibunya bahagia, kenapa tidak?

Keesokan harinya, di apartemennya, Raya menyampaikan niat gila itu pada sahabatnya, Arum.

“Aku serius, Rum. Aku mau cari suami kontrak,” katanya sambil menyesap wine dan mengetik daftar syarat di laptop.

Arum menatapnya seperti melihat orang waras yang baru saja ingin lomba tarik tambang lawan jin.

“Nikah bohongan? Ray, itu bukan ide sehat.”

Raya hanya menyender di sofa, menatap lampu gantung yang bergoyang seperti nasibnya sendiri. “Mama nggak bakal tenang kalau aku nggak nikah. Tapi aku juga nggak mau jatuh cinta lagi. Jadi ya cari yang dibayar.”

Di layar laptop, Arum membaca. 

KONTRAK PERNIKAHAN SEMENTARA – 12 BULAN

1. Tidak ada hubungan fisik di luar kebutuhan publikasi.

2. Tidur di kamar terpisah.

3. Dilarang jatuh cinta.

4. Gaji Rp5.000.000/bulan, dibayar tanggal 1.

5. Disediakan makan 3x sehari (kalau sempat masak).

6. Dilarang ngupil sembarangan.

“Ngupil, Ray?” Arum mengernyitkan alis.

“Itu penting,” jawab Raya serius. “Aku trauma sama cowok yang ngupil di mobil lalu dilap ke jok.”

Arum hanya bisa menghela napas panjang.

Beberapa hari kemudian, Raya duduk di sebuah kafe kecil di pinggir kota. Penampilannya rapi dan elegan kemeja putih, blazer hitam, dan ekspresi seperti HRD yang siap memecat siapa saja karena napas terlalu keras.

Di hadapannya terbuka laptop dengan folder bertuliskan. 

"Kandidat Suami Kontrak"

Namun isinya? Mengecewakan.

Satu mengaku mantan pesulap jalanan.

Yang lain menawarkan diri jadi suami part-time.

Dan ada yang mengirim selfie di kamar mandi sebagai CV.

Lalu, pintu kafe terbuka.

Seorang pria masuk tinggi, kurus, rambut sedikit berantakan, kemeja putih kebesaran. Ia celingukan sebentar, lalu melambaikan tangan dengan kikuk ke arah Raya.

“Maaf, Mbak Raya? Saya Dian. Maaf banget telat. Tadi sepeda saya bocor. Eh, motor. Tapi bannya. Ya gitu, deh.”

Raya hanya bisa berkedip.

Pria itu duduk dan menyodorkan map lusuh dengan senyum malu-malu. “Ini CV saya. Saya tulis tangan, tapi rapi kok. Versi cetaknya pakai font Comic Sans. Biar santai.”

Raya hampir tidak tahu harus tertawa atau menangis.

Di dalam CV tersebut tertulis. 

Nama: Dian Prasetya

Umur: 28 tahun

Keahlian: Menyapu, mencuci piring, menemani nonton drama, mendengarkan curhat, membetulkan galon

Pengalaman. OB kantor, freelance barista, mantan admin toko online (dipecat karena terlalu sering kasih diskon ke cewek cantik)

Kelebihan. Tahan lapar, bisa pura-pura romantis kalau dibayar. 

Kekurangan. Ngelantur kalau gugup. 

“Boleh saya tanya sesuatu?” Raya membuka suara.

Dian mengangguk. “Boleh. Tapi kalau soal tinggi badan, saya bisa jinjit, kok.”

“Bukan itu,” jawab Raya. “Kenapa kamu ngelamar jadi suami kontrak?”

Dian menarik napas panjang.

“Saya anak sulung. Adik saya butuh biaya kuliah. Bapak saya pensiun. Saya gagal cari kerja tetap. Lihat lowongan dari Mbak, saya pikir ya udahlah. Saya siap pura-pura tiap hari. Asal dibayar.”

Raya terdiam. Logikanya berteriak: “Jangan!” Tapi hatinya tertawa kecil.

Pria ini lugu. Bukan tipikal cowok yang bikin luka. Mungkin malah lebih cocok jadi pemain pengganti di sinetron religi.

Setelah beberapa pertanyaan formal, Raya menutup laptopnya.

“Oke. Tunggu kabar dari saya.”

Dian berdiri, sedikit kecewa tapi tetap sopan.

“Kalau saya diterima, saya siap cuci piring sambil senyum mesra.”

Malamnya, Raya duduk sendirian. Ia membuka kembali folder "Kandidat Suami Kontrak".

Semua file ia hapus, kecuali satu:

DIAN_PRASETYA_CV_COMICSANS.p*f

Dan untuk pertama kalinya malam itu, ia tersenyum sendiri.

“Kalau harus pura-pura, mendingan sama yang lucu sekalian.”

Bersambung...

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status