Share

Bab 17. Perasaan Ardi pada Laras

Perasaan Ardi semakin mabuk kepayang, desahan dari mulut Laras membuat candu dirinya semakin ingin berbuat lebih.

Ardi berbisik lirih, "Mengapa aku selalu bergairah denganmu, Laras."

"Kau bilang aku adalah selingkuhanmu, hanya karena kau, mau balas dendam atas perbuatan kakakku saja 'kan? Aroma tubuhmu membuatku jatuh cinta," bisik Laras semakin mempererat pelukannya, Ardi menikmati bibir Laras. Perlakuan halus Ardi membuat Laras semakin melayang, kini leher Laras menjadi sasaran bibir Ardi, membuat tanda di sana, saking gemasnya, tak terasa handuk yang melilit tubuh Laras, hampir terlepas, terlihat dua gundukan kenyal tersembul setengah. Ardi menelan salivanya, kepalanya langsung berdenyut memandang dada Laras. Ardi menatap wajah gadis di hadapannya, keduanya masih saling berdiri tegak.

Pelan tangan dengan jari-jari kuat itu membelai pelan dada yang tersembul itu, tercium aroma sabun mandi, dalam keraguan, Ardi kembali menatap mata Laras.

"Aku tak tega padamu. Kau terlalu putih untu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status