Share

Chapter 214

Author: Asayake
last update Last Updated: 2025-12-04 11:57:44
Cahaya berubah merah seperti kobaran api, melukis lautan dengan pantulannya. Rencana Jach yang ingin mengajaknya bicara dan menyentuh kesunyiannya harus tertahan dan pada akhirnya kapal pergi ke tepian tanpa ada percakapan apapun di antara mereka.

Masih Jach rasakan ada dinding pembatas diantara mereka berdua.

Bukan karena kebencian, namun perasaan bersalah Isela, berpikir bahwa hubungan mereka seperti sebuah pengkhianatan yang dilakukan pada ibunya,

Saat matahari mulai menyentuh garis permukaan laut, Jach dan Isela duduk di atas pasir putih yang telah dijejaki oleh langkah kaki mereka.

Ombak yang menyapu kaki mengingatkan Isela pada kenangan kemarin saat dia pertama kali dapat kembali melihat. Menyaksikan segala hal yang sempat tertelan gelap. Betapa bahagianya Isela hari itu.

Tidak ada yang menyangka jika hari ini, Isela akan kembali ke pantai ini, meyaksikan menyaksikan pemandangan yang sama indahnya dengan kemarin.

Sekarang Isela megerti mengapa akhirnya dia dapat kemba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Elis Sulistianty
ciee CIEE isela pengen di lamar jach
goodnovel comment avatar
Rosse
kejar dulu cita2 mu Isela, jangan nikah dulu. pacaran aja lanjutkan
goodnovel comment avatar
Hi Hi
iyuhhhhhhh apaan ini .... apa ini thor tiba tiba banget kupu2 beterbangan dmna2... setelah lesu beberapa episod
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Isela: Putri yang Terbuang   Chapter 253

    Keringat dingin membasahi tangan, berkali-kali Isela mengusapnya menyembunyikan kegugupan yang tidak kunjung reda.Kedatangan Benardo membuatnya dilemma, berdiri diantara ketakutan dan tantangan. Isela tidak ingin menjadi pengecut sampai tidak berani menghadapi undangan Elisio Hemilton.Memahami ketakutan Isela, Sanders sempat menawarkan diri untuk menemaninya, namun Benardo menolak dengan alasan bahwa Elisio hanya menerima satu tamu.Isela tidak tahu apa tujuan Elisio Hemilton mengundangnya datang kerumah secara tiba-tiba. Namun jika mengingat kembali pertemuan pertama mereka di malam itu, jelas saja Isela takut kembali sakit hati akan ucapannya yang menyakitkan dan tidak pernah bisa Isela sangkal dengan alasan apapun.Berkat donor kornea yang Jach usahakan untuknya, Isela telah dapat kembali melihat, semua orang tidak akan lagi memandanginya tatapan kasihan karena satu matanya yang memutih, memperjelas kekurangan di dalam dirinya.Namun, dibalik penampilannya yang telah normal. Sesu

  • Isela: Putri yang Terbuang   Chapter 252

    Derap suara langkah kaki terdengar dari kejauhan, dengan lemah Derec menengok ke sisi, matanya menangkap kedatangan Grayson yang berjalan cepat sambil menyeka kasar wajahnya.“Ada apa Grayson?” tanya Derec dengan suara yang dalam dan lemah.Grayson mundar-mandir di kejauhan, wajahnya menengadah melihat langit-langit ruangan, menahan tangisan dan mengumpulkan kembali ketenangan yang sempat meledak berhamburan.Kulit Grayson masih meremang, berpikir bahwa apa yang sudah dia dengar adalah mimpi.Grayson akhirnya mendekat, duduk di hadapan Derec. Dengan mata sembab, bibirnya tersenyum mewakili kata-kata yang tidak sanggup untuk segera ia sampaikan.Isela dikandung saat Riven baru berusia delapan bulan. Pada saat mengandungnya, Dahlia baru beberapa hari memulai kembali aktivitasnya di dunia hiburn, namun karena kehamilannya lagi Dahlia dihadapkan pada cuti panjang lagi.Dahlia begitu marah dan membenci bayi dalam kandunganya yang datang tanpa diharapkan.Grayson yang merasa bersalah, setia

  • Isela: Putri yang Terbuang   Chapter 251

    Sapuan hangat napas Jach menyentuh pipi, jarinya mengusap garis rahang Isela, dengan lembut menarik Isela wajah Isela agar keluar dari gawang jendela kamar, ikut merasakan salju turun yang menghujani mereka di bawah temaram cahaya.Jantung Isela terpacu kencang, merasakan belaian hangat yang lebih dari biasanya. Ciuman yang lebih dari sebuah kecupan, menuntunnya melewati batasan.Tok tok tokSuara ketukan di pintu kamar terdengar, meretakan kehangatan yang baru terjalin. Dengan panik Isela mendorong dada Jach agar menjauh, dengan napas tidak beraturan gadis itu mengusap bibirnya yang telah basah dan matanya melotot menatap tidak percaya, sudah berani berani melakukan sesuatu yang tidak seperti biasanya.“Isela, ayah boleh masuk sebentar?” tanya Grayson memanggil namanya.Tok tok tokSuara di pintu itu kembali terdengar, menabuh kepanikan Isela, takut Grayson membuka pintu dan melihat semuanya dan membuatnya marah karena Isela telah berprilaku nakal.“Kau harus pergi Jach! Cepat” usir

  • Isela: Putri yang Terbuang   Chapter 250

    Jach memundurkan kendaraannya dan memilih untuk berhenti ditempat yang gelap begitu sadar bahwa kini, di depan pagar kediaman Marizawa sudah ada seseorang yang berjaga agar tidak sembarangan orang bisa masuk.Wajah Jach terangkat, dibalik jendela kendaraannya dia melihat suasana kediaman Marizawa, lalu terfokus pada lantai dua tempat kamar Isela berada. Di balik jendela itu terlihat masih ada cahaya yang menandakan bahwa Isela ada di dalam.Jach mengambil bunga mawar merah yang terletak disisi kemudinya. Pria itu melangkah keluar melintasi jalanan sepi.Dibawah langit yang gelap dan berhujan bersalju, pria itu berjalan. Membiarkan kemeja sutranya yang tipis berkibar, rambut hitam legamnya bergerak tidak beraturan mengikuti sapuan angin yang membelai.Jach melompati pagar samping rumah itu, kakinya terus melangkah menuju satu tujuan yang telah direncanakan dan dia simpan di daftar utama malam ini. Menemui Isela..Perempuan yang sudah berhasil membuat segala sesuatu tentang dirinya, me

  • Isela: Putri yang Terbuang   Chapter 249

    “Apa yang akan kau lakukan selanjutnya, Jach?” tanya Mante, di hadapan Jach yang kini tengah menikmati secangkir kopi buatannya dengan tangan masih berlumur darah, menodai permukaan cangkir putih ditangannya.Kedua pria itu terlampau santai dan masih memiliki waktu untuk menikmati sesuatu meski lantai yang mereka pijak sudah anyir penuh oleh noda.“Bagaimana menurutmu sendiri?” Jach balik bertanya.“Tentang apa?”“Tentang Roselia,” jawab Jach dengan tegas, mempertanyakan apa pantas perlu dia lakukan pada Roselia atas semua yang telah terjadi. Semua bukti sudah jelas mengarah padanya, wanita itu berniat melakukan suatu kejahatan pada Isela melalui tangan Aresh.Mante mengedikan bahunya menunjukan ketidak pastian. “Kita tidak bisa melakukan apapun Jach. Meski kita sudah tahu niatan Roselia, suka tidak suka Roselia adalah bagian dari keluarga kita yang tidak bisa disentuh sembarangan, dia juga memiliki Scarlett yang sangat membutuhkannya. Ayah tidak akan pernah mengizinkan anak maupun

  • Isela: Putri yang Terbuang   Chapter 248

    Kendaraan melaju cepat melintasi jalanan pusat kota. Toko-toko kue dan restaurant terlihat sibuk melayani tamu yang terus berdatangan, toko mainan yang telah terdekor nuansa natal dikunjungi banyak anak-anak.Awan bergumpalan terlihat di balik gedung pencakar langit, menghalangi cahaya sore yang sebentar lagi akan segera redup berganti malam.Satu jam perjalanan meninggalkan pusat keramaian, kendaraan itu akhirnya memasuki wilayah berhutan, disana terdapat sebuah rumah yang menghadap langsung ke sebuah sungai.Begitu mobil terhenti, Jach langsung keluar menuju pintu utama rumah itu.“Hay, Jach,” sambut Mante tahu-tahu ada di rumahnya, tengah sibuk dengan mesin kopi. “kau mau segelas?” tawarnya dengan santai.“Ya,” jawab Jach singkat, tidak menyempatkan diri untuk berhenti sejenak pun karena ada hal penting yang harus segera dia selesaikan sekarang juga.Dengan langkah lebar, Jach pergi melewati pintu lain yang membawanya ke sebuah ruangan dingin berdinding beton.Pandangan Jach langsu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status