"Istri. Saya membutuhkan istri sekarang juga,” ucap Andreas tepat di hadapan Reyna yang tanpa sadar tertawa terbahak-bahak mendengarnya.
Jelas wanita itu tidak percaya dengan apa yang bosnya katakan. “Bapak sedang bercanda ya?” ujar Reyna seraya menggelengkan kepalanya dan mencoba mengakhiri ketawanya.Namun alangkah terkejutnya ketika mata Reyna mendapati wajah serius bosnya yang kini tengah menatapnya. “Saya harus memiliki anak dulu untuk membuat keluarga saya percaya bahwa saya telah memiliki seorang wanita,” ucap Andreas kembali membuat Reyna semakin tertohok dibuatnya.“Apa seperti kebayakan adegan di dalam drama, Pak Andreas akan dijodohkan jika tidak memiliki seorang kekasih?” gumam Reyna sendirian.“Saya rasa Pak Andreas harus mencarinya sendiri, pernikahan tidak bisa dilakukan tanpa adanya keterikatan,” ujar Reyna membuat Andreas kini menatap sekretarisnya.“Lalu anak, bagaimana saya bisa mendapatkannya dalam waktu singkat?” tanya Andreas kepada Reyna untuk pertama kalinya membuat wanita itu tertawa.“Anak dengan garis keturunan Pak Andreas?” tanya Reyna yang kembali memastikan agar tidak salah mengartikan ucapan bosnya.Andreas mengangguk. “Bapak harus membuatnya sendiri bersama istri Pak Andreas di malam pertama,” ucap Reyna membuat Andreas berjalan mendekat ke arahnya.Reyna yang melihat itu kembali dibuat gugup. “Bukankah bisa saya buat bahkan sebelum menikah terlebih dahulu?” tanya Andreas yang jaraknya kini terlalu dekat dengan Reyna.Reyna mencoba memundurkan tubuhnya untuk menghindari jaraknya yang semakin dekat dengan bosnya. “Bisa, tapi alangkah lebih baik jika Pak Andreas menikah lebih dulu walaupun bagian terburuknya diawali dengan tidak saling mencintai,” ujar Reyna.“Tidak saling mencintai ya, kalau begitu saya juga bisa membuat anak denganmu dong?” tanya Andreas tepat di hadapan Reyna yang langsung cegukan dibuatnya.Hik!Reyna menutup mulutnya ketika dirinya terus cegukan, wanita itu berpamitan kepada bosnya dan pergi keluar ruangan setelah memberikan hormat seadanya.Reyna kini berada di dalam toilet menghadap cermin, wanita itu terus meruntuki dirinya yang dengan percaya dirinya hampir saja mempercayai ucapan bosnya. “Apa ini efek dari hubunganku dengan Dario yang baru kandas?” pikir Reyna.Reyna menepuk kecil untuk menyadarkan dirinya, sebelum sebuah panggilan masuk terdengar dari dalam ponselnya. “Halo?” sapa Reyna sebelum wanita itu mematikan panggilan dan pergi dengan berlari keluar dari kantor.Reyna masuk ke dalam taksi dan meminta supir di depannua untuk menjalankan mobilnya ke salah satu rumah sakit.Sesampainya di salah satu rumah sakit, Reyna berlari mencari keberadaan sang adik yang katanya baru saja kecelekaan mobil. Setelah mendapati ruangan operasi Reyna ditahan untuk menandatangi persetujuan menjalankan operasi serta kemampuan membiayai pasien.Setelah menandatangi semuanya, Reyna disuruh menunggu di luar ruangan operasi sedangkan sang adik mulai menjalani operasi.Reyna memegangi kepalanya, bak menaiki roller coaster dirinya hampir saja dibuat mati rasa saat mendengar keadaan sang adik lewat telepon tadi hingga tak sadar bahwa dirinya belum mengabari Pak Andreas.Reyna mengambil ponselnya lalu menelepon bosnya. Dari sebrang telepon Reyna bisa mendengar suara Andreas yang terdengar tenang mengizinkannya untuk bisa tetap berada di rumah sakit menemani operasi sang adik.Setelah mengabari Andreas, Reyna kedatangan seorang suster yang meminta dirinya untuk membayar lebih dulu tagihan awal operasi. Dengan lemas Reyna berjalan ke bagian administrasi hingga berhasil mendapatkan secarik kertas berisikan rincian sementara.“Lima puluh juta?” tanya Reyna sekali lagi takut kalau saja bagian keuangan rumah sakit salah menghitung biaya awal operasi sang adik.Namun saat susternya mengonfirmasi kebenaran pembayaran tersebut, Reyna jadi semakin lemas dibuatnya. Bagaimana tidak, wanita itu baru saja diterima ke dalam perusahaan beberapa bulan lalu dan sudah pasti tabungannya tidak mungkin cukup untuk mebiayai semua perawatan sang adik.“Aku bahkan belum menjadi pegawai resmi perusahaan!” kesal Reyna pada keadaan yang baru saja menimpa dirinya.“Apa saya bisa bayar sebagian dulu, sisanya saya akan melunasinya secepatnya,” ucap Reyna kepada suster yang menganggukinya.Tabungan yang baru mencapai angka dua puluh juta, harus Reyna keluarkan lima belas juta untuk membayar tagihan rumah sakit. Belum selesai sampai disana penderitaannya, dua orang polisi kini nampak menghampirinya.“Saudari Reyna?” tanya salah satu polisi tersebut.Reyna mengangguk sebelum akhirnya ikut dengan kedua polisi tersebut. “Jadi maksud Pak Polisi, adik saya sengaja ingin dihabisi oleh seorang rentenir penagih hutang namun Jeremy berhasil kabur walau akhirnya tertabrak mobil?” tanya Reyna kembali memastikan perkataan polisi yang kini nampak menganggukan kepala.“Maksud Bapak, Jeremy berani berhutang pada rentenir?” tanya Reyna sekali lagi yang tak masih tidak menyangka adiknya berani melakukan hal itu.Reyna kini berjalan mendekati ruangan operasi lalu melihat adiknya yang baru saja dibawa keluar oleh para suster. “Pasien Jeremy akan dipindahkan ke ruangan rawat inap, dia sudah melewati masa krisisnya namun kami tidak bisa memastikan kapan pasien akan sadar dalam waktu dekat ini,” ucap sang dokter sebelum meninggalkan Reyna yang mengangguk pelan.Reyna mengikuti sang adik sampai dipindahkan ke ruangan rawat inap, kini Jeremy terbaring koma tanpa dirinya bisa tanyai perihal semua kejadian yang telah menimpanya.Reyna kembali mendapatkan sebuah kertas dari bagian administrasi keuangan tentang tagihan barunya. “Totalnya genap seratus juta?!” ucap Reyna yang terkejut bukan main.Melihat adiknya yang masih terbaring koma di kamarnya, Reyna memutuskan untuk kembali ke kantor. Baru saja sampai ke dalam perusahaan dan hendak masuk ke lift, ia bertemu dengan bosnya yang sedang membawa kotak makanan.“Apa adikmu baik-baik saja, wajahmu seperti menggabarkan kehancuran,” ucap Andreas untuk pertama kalinya berbicara cukup banyak padanya, dan selain mengomelinya tentunya.“Saya harus membayar tagihan seratus juta, bodohnya saya tidak sempat mendaftarkan asuransi untuk adik saya,” ujar Reyna.Andreas nampak mengangguk kecil sebelum dirinya kembali mengingat satu hal penting yang mana ini bisa menjadi sebuah keuntungan untuknya.Melihat tubuh sekretarisnya dari atas hingga bawah khusunya dua bagian menonjol diatas dan dibawah sana tak terlalu buruk dan bisa ditolerir, Andreas berdehem sebelum melanjutkan bicara.“Saya melihat kita berdua sedang dalam kesulitan yang sama, kamu membutuhkan uang dan saya membutuhkan seorang istri,” ucap Andreas membuat Reyna menganggukan kepala walau wanita itu tahu betul permasalahan keduanya tidak dapat disamakan.“Menikahlah dengan saya, saya bisa membayarmu berapapun yang kamu inginkan,” ucap Andreas.“Bapak pasti sudah gila,” ujar Reyna yang tak mempercayai ucapan bosnya dan menganggap hal tersebut adalah sebuah candaan yang tak lucu.“Baiklah jika masih bingung menentukan berapa yang kamu inginkan, 2 Miliar. Itu uang muka yang akan saya berikan padamu, jika kamu mau menjadi istri saya Reyna,”Satu tahun kemudian, reyna yang sedang menggelear fashion show dibutiknya sendiri terkihat sangat sibuk. Ia sampai tidak menyadari akan kehadiran seseorang di kursi bagian depan tempat duduk para tamu saat itu. Reyna yang baru kembali ke backstage merasa kebingugan dengan kiriman satu rangkaian Bunga besar yang katanya sengaja dikirimkan seseorang untuknya. Reyna mulai bertanya tanya dari siapa karangan sebesar ini, papa dan mama andreas sudah mengirimnya sebelum hari h, lalu rekan bisnis mana yang mengirimkannya tanpa nama. Tidak mungki juga ini dari robin, hingga nama reyna sudah dipanggil untuk segera ke atas panggung berikan sambutan. Lampu panggung mulai sengaja di matikan lalu lampu sorot pun mulai menyoroti reyna yang terlihat sangat cantik hari itu. Reyna mulai berbicara di depan kepada beberapa tamu yang datang ke acaranya tersebut. “terimakasih untuk semua yang telah menyempatkan datang ke acara pertama saya, saya benar benar tidak menyangka bisa menyelanggarakan acara se
Part dalam cerita ini hanyalah fiktifsatu tahun kemudian. “robin,” lenguh seorang pria dengan suara paraunya. Robin yang sempat ketiduran mulai membuka matanya ketika mendengar suara bosnya, robin berdiri dan berlari ke arah tempat tidur andreas. “ini bukan mimpi kan?” tanya robin pada dirinya sendiri saat melihat andreas akhirnya bangun dari komanya.Robin memencet tombol emergency untuk memanggil dokter agar menuju ke ruangan ini. “kepalaku pusing sekali,” ujar andreas yang terus memegangi kepalanya.Dokter akhirnya masuk ke dalam ruangan dan mulai memeriksa keadaan andreas, dokter mulai mengecek satu persatu organ serta indra andreas yang ternyata kedua kakinya merasa tidak bisa digerakan alias lumpuh. Robin yang melihat itu merasa sangat panik dan meminta dokter untuk segera memeriksa lebih lanjut apakah kaki bosnya cacat permanen atau hanya lumpuh sementara.Andreas hanya bisa menatap nanar kakinya yang tidak tahu apakah bisa berfungsi lagi atau tidak, dan lagi ia takut jika re
Reyna terbangun dari tidurnya, melihat kecelakaan suaminya secara langsung membuat reyna terbangun saat itu juga. “hah!hah!hah!” lenguh reyna yang di basahi oleh keringat. Reyna memegangi jantungnya, robin yang kini sedang berada di ruangan reyna langsung melaporkan pada dokter tentang reyna yang sudah sadar. Robin menatap sedih wajah reyna yang seakan menatap dirinya untuk memastikan bagaimana keadaan andreas saat ini. robin tidak bisa mengatakan kalimat apapun selain menggelengkan kepalanya pada reyna yang seakan mengatakan bahwa andreas tak dapat selamat. Reyna seketika lemas dengan wajah yang pucat pasi, reyna memegangi dadanya yang terasa amat sangat sakit. Jantungnya seakan berhenti dalam beberapa detik, air matanya tak dapat ia bending lagi dan akhir terjatuh begitu deras. “suamiku, suamiku,” gumam reyna yang mulai menjerit. Dokter yang baru datang mau tidak mau menyuntikan obat penenang untuk reyna. Robin yang kini berada di luar nampak masih acak-acakan, karena sudah dua
Part ini mengandung cerita fiktifandreas menjentikan jarinya di atas meja berkali kali, ia benar benar tidak menyangka selain melenyapkan perusahaan fernandes ayahnya juga berhasil melenyapkan pemiliknya yakni ibu dan ayah Raymond.Dikabarkan kedua orang tua Raymond melakukan bunuh diri karena korupsinya sudah terendus kepolisian, polisi yang hendak menyergap kedua orang itu di keidamnnya malah menemukan mayat keduanya yang di analisis keduanya sengaja bunuh diri karena tak mau menanggung malu jika harus masuk ke dalam penjara.Hartanya telah habis karena ditipu habis habisan, perusahaannya juga kini telah sepenuhnya bergantu kepemilikan atas nama Hilton. Kabarnya lagi cara bunuh diri mereka yang dianggap sadis dengan menembakan pistol api di kepalanya. Dilakukan secara bergantian sang istri lebih dulu lalu diikuti suaminya, Raymond yang masih cukup kecil melihat hal tersebut dan membuat dirinya memiliki trauma. Raymond dikabarkan juga sempat tinggal di panti asuhan hingga umurn ya
Reyna hari ini ada jawal yoga alhasil ia harus mandi dan bersiap lebih lagi dari hari biasanya ia berolahraga. Reyna pergi dengan taksi ke tempat yoga, sampai ke tempat reyna langsung menuju ke ruangan latihannya yang sudah di sambut oleh sang pelatih. Selesai yoga reyna mandi lagi seperti biasa lalu berniat untuk pulang, namun baru saja keluar dari tempat yoga dan menunggu taksi tubuh reyna di bekap lalu di seret ke dalam sebuah mobil hitam tanpa plat. Hal itu membuat body guard yang memang sudah andreas sewa sebanyak dua orang langsung menyusul mobil tersebut.Andreas yang tengah meeting mendaapatkan kabar dari suruhannya jika reyna baru saja terlihat di culik seseorang dan di masukan ke dalam mobil tak berplat sehingga mereka kesusahan untuk mencari informasi juga sulit untuk melapor ke pihak berwajib.Andreas mencoba menetralkan perasaan serta logikanya dahulu, ia memutuskan untuk menghentikan rapat kali ini dan meminta robin untuk segera ke ruangannya. “reyna, istriku baru saja
Keesokan harinya andreas bekerja lagi seperti biasanya, baru tadi malam dirinya merasa sangat bahagia karena bisa bersama lama dengan reyna namun kini ia harus kembaali kerutinitasnya yang sangat monoton setiap harinya.Melihat laporan, bertemu dengan klien dan sebagainya begitu pula dengan reyna yang nampaknya kini baru terlihat bangun dari tempat tidurnya. Seperti biasa reyna masuk ke dalam kamar mandi untuk bebersih selanjutnya mengganti bajunya untuk berjalan pagi. Tak lupa ia sudah meminum susu terlebih dahulu.Pagi ini reyna tak hanya jalan jalan melainkan melakukan beberapa pemanasan dahulu sebelum akhirnya berjalan kembali, di putaran ketiga saat dirinya sudah akan menyelesaikan olahraga reyna memutuskan untuk ke mini market sebentar untuk membeli air berion tinggi, saat hendak mengambil minuman gelang couplenya bersama andreas nampak jelas berada di tangannya. “cantik sekali,”gumam reyna sendirian.Setelah itu ia membayar dan baru saja hendak keluar dari mini market ia berpa