Accueil / Romansa / Istri Bayangan / Bab 29: Sakit Hati

Share

Bab 29: Sakit Hati

Auteur: Littlestar87
last update Dernière mise à jour: 2025-07-04 13:47:01

Niko menyalami punggung tangan uwak ketika bertemu dengan kami. “Kamu datang tepat waktu, seperti biasa ya Niko,”

Aku hanya terdiam. Mau bicara juga takut salah. Kami bertiga masuk ke dalam rumah yang rapi. Kaki ini menaiki tangga menuju teras yang beralaskan ubin perpaduan warna biru toska dan putih. Kemudian muncullah ambu dengan Sandy.

Semuanya berkumpul kecuali Natha.

“Ambu,” panggilku. Ambu mengangguk ketika aku panggil. Kemudian dia kembali ke dalam.

“Hi, Run. Apa kabar? Kamu tidak pernah ke rumah kami lagi semenjak menikah,” ucap Sandy.

Aku hanya menggeleng. Mau menjawab apa? Aku pun bingung. Dihadapkan dengan hal yang sangat membingungkan. Otakku belum mampu berpikir hal lain.

Kini, aku berada di sebuah ruang tamu yang cukup luas dengan banyak makanan dan minuman. Mungkin karena banyak orang yang datang. Ruang tamu dengan desain minimalis, menurutku. Cat putih berpadu merah muda. Lembut sekali. Rak buku bertingkat tiga dengan bentuk persegi panjang berada di sebelah almari bes
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Istri Bayangan   Bab 34: Langkah Awal

    “Bagaimana keadaan Natha?” tanya ambu padaku.Aku menggeleng. Tidak dapat berkata apa pun. Sandy kemudian mendekat kepada bibinya. “Doakan Natha Bi. Biar dia kuat!”Aku menelepon Sandy untuk menolong kami. Karena hanya dia yang bisa aku percayai saat ini. Dia bukan orang jahat yang ingin menghancurkan diriku atau Natha.Ambu datang kepadaku dan memeluk tubuh yang hampir jatuh ini. “Kamu yang kuat Run! Kuat! Hanya kamu yang Natha inginkan saat dia bangun!” Tangan ambu mengusap punggung yang bergoyang menahan sesak di dada.Air mataku mungkin sudah membasahi baju ambu. Ambu tetap mengusap punggung ini seraya berkata, “Maafkan kami Aruna! Kami yang memasukkan kamu ke dalam lingkaran ini. Namun, yakinlah Dirga adalah orang yang telah mengkhianati dirimu. Bukan hanya soal cinta, tetapi juga uang dan kepercayaan.”“Kepercayaan?” Badanku perlahan lepas dari pelukan ambu. Aku heran mengapa kepercayaan. Apa yang ambu maksud dengan kata itu? Bukankah pengkhianatan cinta sudah termasuk kepercaya

  • Istri Bayangan   Bab 33: Dirga Datang

    “Run ayo cepat pulang!” Tiba-tiba Natha masuk ruangan Yolanda tanpa mengetuk, tanpa permisi.“Nyelonong aja!” bentak si ibu CEO.“Gue culik Aruna dulu!” Tangan Natha langsung menarik tanganku yang sedang mengetik.Mataku hanya bisa melotot. “Maaf aku terburu-buri, cepat Sayang!” perintah Natha.Aku melihat Yolanda sebentar, ya kan masih kerja. Aku ingin profesional saja meski itu sebenarnya tidak perlu.“Pulanglah daripada gue yang pusing karena suami lu!” usir Yolanda pada kami.“Tu boleh pulang kan, cepetan!” paksa Natha.Aku bersiap-siap mematikan telepon dan Natha menerima telepon. Dia langsung keluar ruangan. Biasanya juga ada Yolanda Natha akan bersikap biasa saja. Tapi ini, apa mungkin dari Axel lagi.“Aku tungguin di kafe bawah, oke.” Natha mengacungkan ibu jarinya ke atas.Natha sudah berlalu dari hadapan kami lalu Yolandapun bertanya, “Aku? Apa dia selalu bilang begitu sama lu?”“Iya,” jawabku sembari merias tipis-tipis wajahku. “Kenapa memangnya? Aneh?”“Enggak, hanya nggak

  • Istri Bayangan   Bab 32: Asisten Pribadi

    Widya pikir dia yang telah bersama Dirga. Apa sahabatku itu lupa kalau Yolanda punya kekuasaan di atas dia?Mengapa dengan sok malah bersembunyi di dalam toilet lalu menangisi pria yang membuat dia sengsara?Yolanda dan Widya adalah dua wanita yang kencanduan akan adanya sosok pria. Mungkin harusnya aku lebih peka sedikit ketika Widya saat pernikahanku dulu memperhatikan Dirga dengan saksama.Seolah dia adalah orang yang paling terluka atas pernikahan kami? Atau mungkinkah dia sudah menjalin asmara dengan mantan suamiku itu?Segala kemungkinan ada. Hanya aku yang mencari seribu jalan itu. Sedangkan mereka bermain dengan gaya yang sok pintar. Padahal juga belum tentu memahami alur yang ada.Langkah pertama masuk ke dalam lingkaran Yolanda sudah berhasil. Selanjutkan akan menampakkan diri untuk menjauhi Natha. Meskipun, akan berat rasanya.“Run, bagaimana jadwal hari ini?” tanya si bos besar kepadaku.Aku dengan pakaian dinas yang diberikan oleh Yolanda. Atasan kemeja dengan jas serta r

  • Istri Bayangan   Bab 31: Sedikit Titik Terang

    Ternyata menjadi bodoh itu tidak selamanya buruk. Hanya butuh kesabaran hingga waktu akan membuka sediki demi sedikit.Aku seolah terperosok pada lingkaran yang tak berujung. Sebuah labirin tanpa jalan keluar. Mereka semua memiliki tujuan dan niat yang belum bisa ditebak semuanya.Namun, aku harus menjalankan satu per satu hal yang telah tersusun. Saatnya Aruna tampil walau masih di belakang layar. Tidak perlu untuk menonjol. Hanya membutuhkan sedikit privasi yang tidak seorang pun tahu maksudnya di belakang.Akan tetapi, aku juga harus mewasdai Niko. Dia orang yang cukup paham dengan langkah yang akan kuambil. Ya, karena dia adalah teman masa kecil.“Hi, Run,” sapa Widya saat makan siang. “Kamu masih mikirin Dir-ga?” tanya Widya. Kepalaku mengiyakan soalnya mulut ini masih terisi makan siang. “Kenapa kamu masih penasaran dengan mantan suamimu itu?”“Aku ketemu sama mas Dirga di Jakarta,” jawabku.“Ketemu? Tidak mungkin Run!” kata Widya seperti orang ketakutan.“Kenapa tidak mungkin?

  • Istri Bayangan   Bab 30: Widya

    Hari ini aku mengantar anak-anak sendirian. Bapaknya sedang bermanja dengan kekasih tuanya. Untung Natha membuatku mampu menyetir. Ya, aku dipaksa untuk belajar menggunakan kendaraan beroda empat meskipun aku sangat takut.Jadi ini maksudnya. Sungguh, dia adalah seorang konseptor yang sangat ulung. Membuat otakku harus mampu menari dengan hati yang berdetak kencang. Tapi baguslah! Setidaknya hal ini berguna untuk diriku.Mungkin pikiranku benar, Natha sayang sama aku. Yah meskipun aku hanyalah salah satu alat untuk dia balas dendam. Kepada Yolanda dan Dirga.Namun, yang ada di dalam pikiranku, perkataan suamiku tercinta tentang Widya. Aku tidak menyangka kalau pertengkaran mereka sampai kebencian.Sampailah mobil di parkiran. Yah masalahku dimulai. Memarkirkan mobil tanpa harus menyentuh kendaraan yang lain. Cuma, aku tidak yakin kalau otakku mampu untuk mendaratkan mobil yang Natha belikan ini dengan benar pada tempatnya.Kedua tanganku masih pada setang bundar, Kepalaku juga bersend

  • Istri Bayangan   Bab 29: Sakit Hati

    Niko menyalami punggung tangan uwak ketika bertemu dengan kami. “Kamu datang tepat waktu, seperti biasa ya Niko,”Aku hanya terdiam. Mau bicara juga takut salah. Kami bertiga masuk ke dalam rumah yang rapi. Kaki ini menaiki tangga menuju teras yang beralaskan ubin perpaduan warna biru toska dan putih. Kemudian muncullah ambu dengan Sandy.Semuanya berkumpul kecuali Natha.“Ambu,” panggilku. Ambu mengangguk ketika aku panggil. Kemudian dia kembali ke dalam.“Hi, Run. Apa kabar? Kamu tidak pernah ke rumah kami lagi semenjak menikah,” ucap Sandy.Aku hanya menggeleng. Mau menjawab apa? Aku pun bingung. Dihadapkan dengan hal yang sangat membingungkan. Otakku belum mampu berpikir hal lain.Kini, aku berada di sebuah ruang tamu yang cukup luas dengan banyak makanan dan minuman. Mungkin karena banyak orang yang datang. Ruang tamu dengan desain minimalis, menurutku. Cat putih berpadu merah muda. Lembut sekali. Rak buku bertingkat tiga dengan bentuk persegi panjang berada di sebelah almari bes

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status