Share

Bab 88 Elakan Amar

Dengan langkah yang agak ragu Amar pun langsung pergi ke ruangan Andri. Dia benar-benar takut jika terjadi sesuatu kepadanya. Setelah mengetuk pintu, dari dalam Andri pun mempersilakan Amar untuk masuk. Amar tidak langsung duduk, melainkan berdiri di depan meja kebesaran Andri.

"Bapak memanggil saya?" tanya Amar, berusaha untuk bersikap seperti biasa. Tidak mau sampai menimbulkan kecurigaan dari pria itu.

Andri langsung menyadarkan punggungnya sembari menatap tajam kepada pria di hadapannya ini.

"Tentu saja, tidak mungkin aku memanggil seorang Rnd yang tiba-tiba saja dipindahkan ke bagian eksim ke sini. Kamu tahu kan aku ini bagian dari divisi marketing? Jadi, pasti ada sesuatu yang lebih penting dibandingkan mencarimu ke sini dan kamu tahu? Aku jarang sekali bertemu denganmu atau menemuimu, karena beberapa alasan. Tentu saja karena kita tidak punya keterikatan dalam pekerjaan. Jadi, kamu mau mengaku atau harus aku paksa?" tanya Andri tiba-tiba saja membuat Amar kaget bukan main.

S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status