Share

28. Siapa Siti Sebenarnya?

Selangkah lagi Bima mungkin bisa sepenuhnya menguasai Siti. Saat wanita itu terbaring di bawah tubuhnya yang ia sanggah dengan telapak tangan. Bima bergerak hati-hati menurunkan punggungnya mendekati Siti tapi lagi-lagi dia harus merasakan sakit karena lukanya masih basah. Sontak Bima menegakkan tubuh tidak dapat terlalu lama membungkuk.

“Sakit lagi?” tanya Siti, segera duduk memeriksa Bima.

“Ah, sial!” rutuk lelaki itu. Lukanya sungguh-sungguh merusak suasana romantis mereka..

“Jangan banyak bergerak, segeralah duduk.” Siti membantu Bima kembali berbaring di kasur.

“Kamu tetap di samping saya kan?” pinta Bima, yang kini terlihat seperti anak kecil.

“Iya, kalau kamu mau minum atau mau makan biar saya ambilkan.”

“Enggak usah. Saya cuma butuh kamu di sisi saya sekarang. “ Bima menarik tangan Siti agar duduk di sebelahnya. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Siti dan mengatupkan kedua matanya.

Siti sungguh-sungguh meluluh. Sudah lama dia tidak merasakan dibutuhkan, dipedulikan dan dicint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status