Share

Kemurkaan Ayah

Riri tersenyum, lalu berkata dengan polos, "Nyonya, Anda bisa mengulangi ciumannya dengan Tuan Muda dengan cara yang manis, Anda tidak perlu khawatir. Beliau kan suami Anda, tidak hanya ciuman, Anda juga bisa-"

"Diam! kau membuatku mual!"

Zya memegangi perutnya. Dia berusaha keras untuk kembali tegak, dibantu para pelayan yang lain

Zya seperti merasakan gelombang dahsyat di perutnya. Dia ingin muntah, tetapi itu tidak pernah benar-benar dia inginkan. Dalam kesadaran yang hampir melayang, Zya terus menyentuh perut dengan wajah yang masih syok. Dia tidak menyangka Tuan Zack memberikannya ciuman panas di depan semua orang, membuatnya mati kutu.

"Nyonya, mari kita masuk dulu."

Riri mengiring langkah Zya yang gontai, sementara pelayan yang lain hanya berhenti sampai di depan kamar Zya.

Bibi An yang lewat melihat ekspresi semua orang yang sangat syok.

"Apa yang terjadi?" tanya Bibi An.

"Kami seperti baru saja menonton drama romantis. Seorang wanita, berciuman dengan pria buruk rupa, lalu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status