“Lexie, Ibumu … dia ….” Suara Davin bergetar di sambungan telepon. Kata-kata yang suda dia rangkai hanya menggumpal di tenggorokannya saja. Pada akhirnya, Davin hanya berkata, “Ibumu dalam kondisi buruk, aku membawanya ke rumah sakit. Jika kau tidak sibuk, lihatlah dia sebentar.”Davin tidak ingin Lexie terlalu khawatir, tapi Lexie tahu Davin tidak akan menghubunginya kalau dia tidak dalam keadaan sangat terdesak.Apalagi … apalagi bulan ini adalah hari kematian Ibunya di masa lalu.Jantung Lexie seperti meloncat ke tenggorokannya saat dia mengingatnya. Otaknya terasa kosong untuk beberapa waktu sebelum tubuhnya bergerak cepat untuk pergi ke jalanan dan memanggil taxi.Lexie tiba di rumah sakit yang dikirim Davin. Dari kejauhan, dia bisa melihat Davin yang berdiri dengan cemas di depan ruang gawat darurat.“Ayah ….” Lexie berlari menghampirinya. “Bagaimana Ibu?”Davin tidak bisa menahan dirinya. Tiba-tiba saja air matanya berjatuhan, dia menangis tersedu-sedu tanpa mengeluarkan suara.
Lexie baru selesai mandi ketika Greg masuk ke kamarnya. Pria itu berdiri tegak di ambang pintu, seperti lembing yang menatapnya dengan dingin.Melihat wajah pria itu, Lexie hanya menatapnya tanpa ekspresi. Kekesalannya pada Greg sudah mengental dalam hatinya, sehingga dia terlalu malas untuk berdebat dengannya sekarang. Ditambah perasaan kehilangan Ellys, dia benar-benar kehilangan nafsu untuk melakukan atau membuka mulut.“Apa pun yang ingin kau katakan, kita bisa membahasnya besok. Kau bisa pergi karena aku ingin beristirahat. Tolong jangan menggangguku.”Dengan rambutnya yang masih setengah basah, dia menuju ke tempat tidur, meletakkan dirinya dengan memunggungi Greg, menarik selimut lalu pergi memejamkan mata.Perasaan diabaikan sangat tidak menyenangkan. Tidak pernah sepanjang hidupnya ada seseorang yang berani mengabaikannya, apalagi mengusirnya. Semua orang meletakkannya sebagai pusat alam semesta, tapi Lexie malah memunggunginya?Sialan!Greg yang merasa kesal mendekatinya, be
Greg memang tidak menjawab, tapi itu justru hanya semakin menguatkan asumsi Reed. Selain Nyonya Laura, siapa lagi yang bisa mendapat posisi Nyonya lainnya?Sekelebat pemikiran ini mengalir begitu cepat. Di saat yang sama, Lexie keluar dari kamar dan menuruni tangga.Tidak seperti biasanya, wanita itu tampil rapi sekarang. Wajah yang murni dan halus, fitur yang indah dan lekukan tumbuh yang sempurna ditambah dengan tampilan sebagai wanita karir terhormat, membuat tenggorokan Greg terasa kering seketika.Dia sangat cantik!Padahal Lexie hanya memakai kemeja putih, rok span hitam dan blazer, tapi apa yang dia kenakan seolah memiliki nilai yang mahal. Setiap helai benang terbuat dari kualitas premium, sehingga ketika kain-kain itu menempel di tubuh Lexie, itu semakin menonjolkan kecantikannya.Lexie adalah gadis yang baru saja lulus sekolah menengah, tapi dia seperti memiliki tempramen dewasa di setiap tarikan napasnya.Reed yang baru saja mendapat pukulan keras dan sadar akan kesalahanny
Presiden Direktur dalam suasana hati yang buruk. Mereka yang behubungan langsung dengannya bahkan berharap kalau hari ini Presiden melupakan nama mereka setelah melihat bagaimana orang yang keluar dari ruangan Presiden mengalami hari yang paling buruk dalam hidup mereka.Reed tidak tahu persis apa yang terjadi, tapi dia tahu siapa orang yang membuat Greg seperti ini. Itu karena Lexie. Sebab, sejak Tuan-nya itu menikah, dia menjadi kehilangan kemampuan untuk membaca pikiran Greg. Pria itu menjadi tidak menentu dan sulit dimengerti.Sebagai seorang Asisten yang menerima gaji berkali-kali lipat daripada Asisten pada umumnya, Reed telah mengembangkan seluruh kemampuannya. Menjalankan perusahaan, mendalami ilmu bela diri, mempelajari cyber security, menerbangkan pesawat, mengendarai tank demi untuk menghalau semua kesulitan Greg, Reed mengambil tindakan di belakang pria itu.Dia tidak bisa membiarkan suasana perusahaan terus menerus seperti simulasi neraka, atau semua karyawan di sini akan
Lexie sudah menunggu Greg sejak sore di villa, tapi rasanya dia masih membutuhkan waktu lebih untuk melihat wajah pria itu. Bahkan sampai jam makan malam, Greg belum kembali juga.Satu jam lebih, dua jam lebih dari itu ….Kekesalan dan kemarahannya sudah meledak-ledak, tapi tak bisa terlampiaskan. Itu sangat tidak nyaman.Ketika dia berdiri, dia hanya akan mondar-mandir di ruang tamu sambil mengawasi pintu. Emma sudah mengatakan kalau dia sebaiknya tenang dan duduk, tapi dia tidak bisa merasa nyaman juga. Seperti menduduki paku payung di bawahnya, Lexie bergerak dengan gelisah.Greg baru kembali saat pukul setengah sepuluh malam. Mobilnya berhenti di halaman.Tepat ketika pria itu masuk, Lexie sudah menghadang di ruang tamu. Berdiri tegak menatap Greg dengan kekesalan dan tentu saja kelelahan menunggunya.Sebaliknya, Greg justru terlihat puas melihat dia menunggunya. Pergi ke sofa dan duduk seperti seorang Raja yang malas.“Greg, kita harus bicara.”Greg hanya menaikkan sebelah alisny
Lexie Grey, putri sulung keluarga Grey yang telah hilang selama delapan belas tahun dan sekarang dia telah kembali dari kampung. Siapa di antara keluarga Gilbert yang tidak tahu itu?Setelah kabar pernikahan Greg, latar belakang Lexie mulai menjadi pembicaraan yang menarik.Begitu dia menginjak rumah utama keluarga Gilbert, semua orang di dalam secara alami memperhatikannya dengan keraguan.Siapa yang percaya kalau dia baru kembali dari kampung? Penampilannya hari ini bahkan lebih indah daripada peri yang turun dari langit.Apa itu benar wanita yang baru kembali dari kampung?Lexie memandang mereka dengan tenang. semburat senyum dingin menyebar di wajahnya. Di antara mereka, dia hanya mengenal Camila, lalu wanita di belakang wanita itu.Ada juga seorang wanita flamboyan yang duduk menatapnya dengan cermat. Dia terlihat mempesona dengan gaun warna merah, lalu kalung dan anting yang berkilauan memancarkan dirinya. Siapa pun yang melihat pemandangan ini, mereka pasti akan memikirkan kata
“Lihat, Bajingan ini baru pulang dan membuat semua orang menunggunya.”Semua orang mendengar kata-kata Tuan Tua Gilbert, dan ketika mereka menoleh serempak, Greg sudah ada di sana, berdiri di depan pintu.Apa dia mendengar ucapanku tadi?Lexie sedikit panik dalam hati. Akankah dia mencekiknya karena dia ketahuan memprovokasi Camila saat pulang nanti?Sebaliknya, Tiana sangat puas dengan kemunculan Greg di waktu yang tepat. Bagian mana yang tidak diketahui Tiana? Meskipun Greg tidak pernah mengatakan apa pun, tapi mendengar bahwa Greg tiba-tiba menikahi seorang gadis udik dari kampung sudah cukup mengonfirmasi dugaannya.Greg tidak mencintai Lexie, dia membeli wanita itu untuk menjadi istrinya. Tiana memahami ini dengan baik.“Apa yang kau tunggu? Masuk dan bawa istrimu duduk di sini.” Tuan Tua Gilbert memberi celah di sisinya.Greg yang tadi memandang Lexie dengan rumit baru bergerak setelah itu. “Aku tidak bisa menjemputmu tadi.”Kata-kata Greg menyempurnakan bualan Lexie. Bahkan mes
Suara jeritan di mana-mana. Tangis dan raungan rasa sakit menggema di ruangan dingin dan lembab. Darah yang menggenang di bawah lantai menimbulkan bau anyir menusuk. Kakeknya terbaring di lantai, meringkuk menjadi mayat dingin. Luka cambuk memenuhi punggungnya, menyobek dan menyayat kulit. Lalu Ibunya, dia memiliki banyak luka sampai hampir seluruh pakaian yang dia kenakan tidak memiliki warna lagi selain merah darah. Ada juga Bibi dan Pamannya, semua keluarganya bersimpah darah dengan kondisi yang menyedihkan. Apa yang terjadi? Greg hanya bisa berdiri di sana, menyaksikan semuanya tanpa bisa berbuat apa-apa. Perusahaan kacau balau saat keluarganya berlibur ke luar negeri. Namun ketika dia ada di sini, dia menyaksikan semua orang tergeletak di bawah kakinya. Laura juga ada di antara mereka dengan luka di mana-mana. Kepalanya berlumuran darah, tubuhnya meringkuk menghadapnya. Tidak ada suara yang bisa dia keluarkan, tapi gerakan bibir itu, seperti dia sedang berusaha memanggilnya.