Lahat ng Kabanata ng Istri Dekilku Terlahir Kembali: Kabanata 1 - Kabanata 10
108 Kabanata
Mati Dalam Pelukannya
“Lexie Grey, kau memang pantas mati!” “Ahh ….” Jeritan itu sudah tidak semelengking pada awalnya, karena kini suara Lexie sudah serak dan gemetar. Tubuhnya tidak mampu lagi menahan siksaan, cambukan demi cambukan, dan belum lagi luka yang ada di wajahnya. Luka itu menganga panjang, sebuah pisau tajam telah merobeknya, memberikan luka berdarah yang menyakitkan. Di depannya kini, seorang wanita membawa cambuk, berpakaian serba hitam, menutup wajahnya dengan masker dan kepalanya yang berlindung dengan topi. Namun, dari suara yang barusan keluar untuk pertama kali itu jelas menandakan suara seorang wanita. Siapa dia? Dia tidak mengenalnya, tapi kenapa wanita ini menyiksanya dan mengurungnya di sini semalaman? Cambukan yang diarahkan ke punggungnya sudah tidak terhitung entah ke berapa. Air mata, rasa sakit, semuanya tidak berguna. Lexie sadar bahwa hidupnya akan berakhir di sini. Memang siapa yang akan peduli? Dia telah menjalani kehidupan bodoh selama dua puluh lima tahun ini. Pri
Magbasa pa
Tidak Lebih dari Seekor Binatang
“Lexie, bangunlah! Harus berapa kali aku membangunkanmu!” Teriakan suara Nancy menyedot seluruh kesadarannya. Mata bulatnya langsung terbuka penuh, dan dia merasa terengah-engah seperti baru saja menaiki puncak gunung. Sebelum dia sadar apa yang terjadi, suara ketukan pintu terdengar semakin keras. “Lexie, jika kau tidak menyahut, aku akan masuk ke kamarmu. Kau akan membuatku terlambat ke sekolah!” Sekolah? Bukankah beberapa menit yang lalu dia baru saja mengalami kematian yang mengerikan? Dia baru saja meledak, dan suaminya ikut menyerahkan diri bersamanya. Bagaimana dia bisa ada di dalam kamarnya sekarang? Apa mungkin dia terlahir kembali? Saat pemikiran ini muncul, jantung Lexie berdebar untuk beberapa kali sebelum dia bangkit dan meraih ponsel yang ada di sisinya. Benar! Waktu telah membawanya kembali ketika dia berumur 18. Ya, dia ingat jika bulan ini akan menjadi bulan kelulusan baginya, dan bulan depan, dia akan menikah dengan Greg. Kaki rampingnya langsung meloncat tur
Magbasa pa
Menanggung Kesengsaraan Seumur Hidup
Nancy bahkan tidak memiliki kata apa pun dalam kepalanya untuk menghentikan Lexie. Dalam sekejap, dia merasa seolah dia sedang menghadapi wanita yang bukan tandingannya sama sekali. Kenapa Lexie jadi membuatnya begitu tertekan?Untuk beberapa waktu, otak Nancy terasa kosong, sampai tidak sadar kalau Lexie sudah melewatkannya, seakan menempatkan dia pada hal yang tidak begitu penting.Saat Nancy masih terbengong, Lexie sudah turun ke bawah untuk sarapan. Hari ini, seperti biasa, Ayah dan Ibunya sudah menunggu di meja makan.Begitu mereka melihat Lexie yang turun dengan gaya berpakaian berbeda, keduanya tercengang. Mata mereka hanya terpaku pada Lexie, mengikuti setiap langkah kaki anaknya sampai gadis itu duduk dengan anggun di kursi.“Selamat pagi Ayah, Ibu.”Lexie menyapanya seperti biasa, dan suara manis itu menyadarkan mereka bahwa anak yang ada di hadapan mereka saat ini memang masih anaknya, Lexie Grey.Ibunya, Merlin Grey, merasa dia baru saja terhipnotis oleh mantra yang kuat.
Magbasa pa
Mempertaruhkan Kehidupan
Kenapa semua kesalahan jadi terlimpahkan padanya?Nancy merasa bingung untuk beberapa waktu. ‘Tempat Sampah’ itu, dia bukan hanya sedang berpura-pura, tapi membuat dirinya terlihat sangat buruk di depan orang tua mereka.“Nana, Lexie adalah saudaramu. Kenapa kau berbicara sangat kasar padanya?”Untuk pertama kali dalam hidup Nancy, Gibson menegurnya dengan keras. Ini membuat hati Nancy terasa sakit.“Ayah, aku hanya mengatakan yang sebenarnya! Lexie sendiri yang berkata padaku dengan sombong, bahwa dia akan menikah dengan pria kaya dan dia menikmati itu! Dia―”Nancy ingin mengatakan kalau Lexie bahkan tidak peduli akan menikahi pria dengan gangguan mental, tapi sisa kata-katanya tertelan kembali ketika Lexie mulai menangis di depan orang tua mereka.“Ibu, Ayah, apakah aku salah mengatakan itu? Aku begitu menderita, aku hanya mencoba menerimanya dan membahagiakan diriku sendiri dengan sisa yang kumiliki. Apakah aku bahkan tidak bisa membanggakan itu?”Lexie sangat menyedihkan, dan ini
Magbasa pa
Hanya Sebagai Alat Tukar
Kata-kata Lexie sedikit menusuk hatinya, tapi tidak peduli seburuk apa pun Lexie mengatakan mengenai dirinya, semua kata-kata itu dia telan begitu saja tanpa memiliki perasaan apa pun. Pesona Lexie yang mempengaruhinya jauh lebih besar, membutakan mata dan hatinya.Bahkan setelah wanita itu pergi, yang dia lihat hanya semua keindahan Lexie. Kata-kata kasar yang diucapkan Lexie padanya tadi seolah menguap begitu saja.“Zane!”Tiba-tiba saja suara melengking dari Nancy menghancurkan lamunannya. Entah kenapa, Zane baru menyadari jika suara Nancy begitu buruk sampai membuat telinganya sakit.Mata Zane yang berbinar tadi berubah kusut saat pandangannya menangkap wajah Nancy yang memotong pandangannya pada Lexie. “Apalagi yang kau inginkan?”“Apalagi kau bilang? Apa maksudmu mengatakan semua itu tadi?”“Memang apa yang aku katakan? Aku hanya melakukan apa yang kau inginkan, dan sekarang kau datang dan marah-marah. Kau tau, tadinya aku hanya membual tentangmu, tapi aku baru sadar jika apa ya
Magbasa pa
Galihlah Kuburmu Sendiri!
Kau hanya alat tukar keluargamu, jadi jangan melebihi batasanmu. Kenapa kata-kata itu terus berputar di kepalanya tanpa dia minta?Baiklah, hubungan mereka memang sangat buruk di masa lalu sampai jarang sekali berkomunkasi. Lalu sekarang, saat dia memutuskan untuk bicara dengan pria itu, setiap kata yang diucapkan Greg adalah duri di hatinya.Setelah memikirkan ini, Lexie menggeleng dengan keras. Dia tidak bisa berpikir seperti itu karena mereka berdua hanya orang asing yang dipersatukan dengan keuntungan dan alasan tertentu.Bagaimana dia bisa memaksa Greg untuk menerimanya di saat mereka baru bertemu?Di masa lalu Greg memang suaminya, tapi di masa sekarang, dia hanya wanita asing bagi pria itu. dengan tempramen Greg, tidak menyuruh anak buahnya menendang dia dari lapangan golf tadi saja sudah merupakan kebaikan yang besar.“Nona, sudah tiba.”Lexie sedikit tersentak dengan pengingat ini. Karena terlalu memikirkan Greg, dia sampai tidak sadar kalau taxi yang dia naiki sudah tidak l
Magbasa pa
Memberi Kematian yang Mengerikan
“Kemarikan, biar aku yang mengembalikannya.” Lexie meminta gelas kosong itu dan meletakkannya di atas nampan lagi. “Apa kau menikmatinya?”“Ya, itu enak. Aku sangat senang kau membuatnya untukku.”“Aku membuatnya karena aku merasa bersalah padamu. Tapi lain kali, aku akan membuatnya untukmu jika kau menyukainya.” Lexie memberi senyuman manis.Nancy sudah menebak, ‘Tempat Sampah’ ini tidak akan mampu tanpanya. Dia hanya setumpuk jerami dengan otak babi, tidak akan mampu menentangnya terlalu lama. Sekarang, permainan ini ada pada kendalinya lagi.Saat malam tiba, pelayan yang sama datang ke kamarnya membawa susu hangat. Ini persis seperti yang terjadi di masa lalu, dan dia tanpa kecurigaan sama sekali menerima semua itu begitu saja.Lexie menatap pelayan yang meletakkan gelas susu itu di depannya dengan seringai samar.“Nona, ini susu hangat, sangat baik untuk pertumbuhan Anda. Saya berharap Anda segera meminumnya sebelum dingin.”“Bibi, kau sangat baik hati. Jika aku menikah nanti dan
Magbasa pa
Suamiku, Greg Gilbert!
“Hei, kau ini apa-apaan, sih?” Zane mengibaskan tangannya dengan kasar. Hampir saja dia mendorong wanita yang menarik-narik lengannya ini kalau saja dia tidak segera menyadari bahwa dia tidak asing dengannya.“Ini aku, Zane!” Nancy melepas maskernya setelah membawa Zane jauh ke lorong sekolah yang cukup sepi.Melihat wajah Nancy, jantung Zane hampir meloncat keluar. “Ini kau?” Pertanyaan ini keluar dengan ekspresi jijik dari Zane. Kedua alisnya meringkuk, dan tanpa sadar dia sedikit menjauh.Jerawat di wajah Nancy semakin memburuk saat dia bangun tidur tadi, seperti ribuan kerikil yang tumbuh dan merajalela. Kebenciannya pada Lexie semakin meledak-ledak dalam hatinya, tapi yang dia bisa lakukan hanya menahan dan menahan. Bahkan dia harus tetap memberi senyuman di depan orangtua mereka.Sekarang Zane melihatnya dengan ekspresi seperti itu, membuat dia ingin mengelupas wajahnya sendiri. Apa dia sangat menjijikkan hingga Zane harus menjauh darinya?Mata hitam pria itu mengamatinya, dan r
Magbasa pa
Pengantin yang Malang
Hari ini seharusnya menjadi hari paling bahagia di kehidupan Lexie yang kedua ini, tapi ….Di kehidupan sebelumnya, di hari di mana dia akan menikah dengan Greg tepat hari ini, Greg tidak muncul di kantor biro urusan sipil. Itu Asistennya―Reed, dia yang mengurus semuanya. Entah nama aslinya, atau hanya inisial, tapi Greg memanggilnya dengan sebutan itu di masa lalu.Sekarang dia mengerti, burung dengan bulu yang sama berkumpul bersama. Seperti halnya Greg yang dingin dan kejam, Reed tidak berbeda. Pria yang memiliki tampilan lebih tampan dan berkuasa seperti mereka cenderung pemarah. Sama sekali tidak bisa diprovokasi sedikit pun.Pria tinggi menjulang dengan ujung rambut kemerahan itu yang menjalankan GG Industry selama ini, tapi dia seperti bongkahan es yang diberi nyawa. Di masa lalu, Reed bahkan pernah marah padanya, membentaknya karena dia yang ketahuan kabur saat akan menemui Zane.Sekarang tidak akan lagi. Dia akan menjadi istri yang baik, dan akan menjalin hubungan baik juga d
Magbasa pa
TERLANTAR
“Nancy, bagaimana kau bisa sangat yakin mengatakan bahwa seseorang itu gila sementara kau tidak pernah bertemu dengannya? Karena kau sangat menyukai desas-desus, maka biarkan aku memberitahumu sebuah rumor. Zane Foxton tidak akan mau kembali lagi padamu, dan bahkan seluruh pria tampan dan kaya raya di kota ini tidak akan mau mengambilmu sebagai istri mereka di masa depan.”Nancy baru membuka mulut untuk membalas perkataan Lexie, tapi wanita sialan itu sudah meninggalkannya lebih dulu dan masuk ke dalam ruangan.Lexie keparat! Bagaimana dia bisa begitu berani mengutuknya?Wanita itu, selain wajahnya yang tidak berubah, semua hal lain yang ada pada diri Lexie tidak bisa disamakan. Mungkinkah dia masih Lexie yang dulu? Kekuatan kekuasaan memang sangat hebat! Dalam sekejap, namanya dan Greg sudah tercatat resmi sebagai suami istri.Gibson dan Merlin tidak tahu apakah mereka harus senang atau sedih dengan ini. Di satu sisi, mereka takut Lexie akan sengsara, tapi di lain sisi mereka juga
Magbasa pa
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status