Share

Istri Dijual Mantan Membeli
Istri Dijual Mantan Membeli
Author: vitaloka sari

Carla Amaris

"Ikut aku Carla! Kamu harus bisa melayani rekan bisnisku supaya tahu caranya melayani suamimu ini! Sudah lama kita menikah tapi sekalipun kau tidak pernah memuaskan kebutuhanku!" Carla terperanjat kaget ia tidak menyangka kalau suaminya mengatakan itu.

Victor menarik Carla secara paksa agar keluar dari rumah tidak memperdulikan suara memohon agar ia tidak dibawa.

"Victor, jangan lakukan ini kepadaku! Aku istrimu tega sekali kau menyuruhku melayani pria asing?" ucap Carla ketakutan.

"Diam! Aku sudah tidak tertarik dengan wanita sepertimu Carla, semakin lama penampilanmu tidak semenarik dulu. Sekarang aku sudah memiliki wanita jauh lebih cantik dan seksi apalagi, dia bisa memenuhi kebutuhan batinku." Carla membeku ia tidak menyangka Victor memiliki wanita lain tanpa sepengetahuannya.

Wanita berambut pirang itu langsung hadir di tengah-tengah mereka berdua dengan sejuta senyuman yang menggoda. Dia bahkan tidak segan-segan mendorong Carla nyaris jatuh kebelakang.

"Aku juga bisa lebih menarik dari wanita ini Victor tapi kau tega menyuruhku melayani seorang pria asing, di mana hati nuranimu?!" teriak Carla tidak terima.

"Aku tidak peduli karena malam ini kau harus berguna untukku!" Carla geleng-geleng kepala sambil mundur.

"Kau salah besar Victor lebih baik kita cerai daripada aku melayani pria asing, sama saja kau menjualku," balas Carla lalu berlari keluar.

Carla berhasil menyalakan mobil Victor tapi sepasang kekasih itu gerak cepat sudah ada di depannya.

"Kau tidak akan pernah bisa kabur dariku Carla," teriak Victor kuat.

"Minggir kau Victor! Kalian berdua pasangan menjijikkan?!" balas Carla lalu tancap gas hingga Victor dan wanitanya hampir kena tabrak.

"Sayang, ayo kejar Carla kalau tidak semua rencana kita akan gagal," desak wanita itu bernama Julia Kefira.

Victor tampak ragu mengejar Carla pergi dari rumah ini saja sudah cukup baginya namun karena desakan Julia akhirnya menyusul.

"Jangan lembek sayang, Carla harus kita bawa ke hotel Serafin setelah itu kau pasti akan terpuaskan dengan dua wanita sekaligus setelah Carla melakukan tugasnya," ujar Julia.

"Baik, ayo kita kejar Carla," balas Victor dingin. Carla terkejut melihat mobil Victor sudah ada di belakangnya.

"Niat sekali mereka mengejarku," batin Carla.

Carla berusaha tetap tenang menyetir walau tubuhnya masih bergetar membayangkan pria yang hendak ia layani. 

Tanpa Carla sadari ia sudah memasuki area hutan rimba yang gelap tanpa ada cahaya. Kedua bola matanya terbelalak hujan tiba-tiba turun deras hingga jalan licin. Ia tetap berusaha fokus menyetir sekaligus memperhatikan mobil Victor agar tidak mendekat dengannya.

"Sayang, ayo lebih cepat!" seru Julia karena mobil Carla semakin jauh.

"Tenang sayang, Carla tidak akan bisa lolos karena astaga Julia aku baru ingat kalau mobil itu remnya blong?!" pekik Victor.

Julia begitu bahagia sekali tidak perlu lagi dia mengotori tangannya karena sebentar lagi Carla akan pergi untuk selamanya. 

Kabut tebal mulai menyelimuti jalan Victor tiba-tiba melajukan mobilnya untuk memberitahu Carla mengurangi kecepatan mobilnya.

"Hentikan Carla, kau dalam bahaya sekarang?!" teriak Victor.

"Apa yang kau lakukan, Victor?" sentak Julia namun Victor tidak peduli.

"Mobil itu rem ya blong, kau tidak akan bisa hentikan kecuali menabrak pembatas jalan itu!" tunjuk Victor.

"Apa?! Tidak mungkin?" Carla panik tiba-tiba mobil tidak bisa dikendalikan.

"Lakukan Carla, jika tidak kau akan terjun ke bawah sana," teriak Victor lagi.

"Biarkan Carla terjun Victor itu lebih baik untuknya dan kita bisa berdua bisa selamanya bersama," potong Julia.

"Diam kau Julia! Carla masih istriku!" bentak Victor. Namun Julia langsung mengambil alih kemudi hingga mobil tidak terkendali. 

"Rencana sudah setengah jalan Victor maka kita akhiri Carla di sini." Mobil Carla kena banting hingga kecelakaan maut tidak terelakkan lagi.

"Apa yang kau lakukan, Julia?" Victor ambil kemudi namun sudah terlambat.

"Victor?!" teriaknya hingga mobil berguling-guling terus ke bawah. Lain Victor dan Julia selamat namun mobil kena tahan oleh pembatas jalan.

"Kita selamat sayang," sorak Julia.

"Kau gila Julia sama saja kau menyeretku mati," teriak Victor tidak terima aksi Julia begitu nekat melenyapkan Carla.

Julia tidak peduli dia pikirkan saat ini bagaimana caranya keluar dari situasi yang membahayakan ini.

"Kita harus keluar dari sini sayang, kau mau orang-orang menuduh kita menghabisi Carla. Biar masyarakat berpendapat ia mengalami kecelakaan murni," ujar Julia.

Victor baru menyadarinya memilih keluar terlebih dahulu lalu membantu Julia. Mereka berdua melihat mobil Carla sudah hangus terbakar hingga asap mengepul ke atas.

"Bagaimana keadaan Carla di bawa sana, Julia?" tanya Victor takut.

Wajah sinis itu langsung menarik tangan Victor menjauh dari tempat kejadian.

"Kau memikirkan Carla atau aku yang jelas-jelas masih hidup di hadapanmu Victor?" tanya Julia ketus.

"Carla masih istriku, aku khawatir keadaannya di bawah sana Julia," balas Victor.

"Urus secepatnya surat kematian Carla nyatakan kalau ia berselingkuh dengan relasi bisnismu. Lalu, tandatangani surat cerai alihkan seluruh sahamnya kepada, kita dua bisa menikmati kekayaan yang Carla kumpulkan selama ini Victor, kita kaya!" goda Julia lalu dia memberikan belaian agar Victor mau apa yang dia katakan.

Victor terlena akan buaian Julia akhirnya tanpa berpikir panjang memutuskan kembali ke rumah membiarkan Carla di bawah sana sedang berjuang antara hidup dan mati.

Pasca kejadian terdengar suara rintihan seorang wanita minta tolong menarik perhatian pria yang sedang berhenti karena cuaca buruk. Meski terluka parah ternyata Carla masih bisa naik ke atas dengan tenaga yang tersisa.

"Tolong saya?" ucapnya sambil mengetuk sebuah mobil sedang berhenti tepi jalan.

Pria itu tersentak kaget melihat seseorang berdiri di hadapannya dalam keadaan terluka, tidak peduli hujan mengenai tubuhnya langsung bergerak menolong Carla.

"Hei, apa yang terjadi denganmu?" ucapnya panik.

Dalam mobil seorang anak kecil dari tadi memperhatikan dua orang dewasa itu termangu apalagi menatap wajah Carla yang penuh luka.

"Air," ucap Carla namun tidak membuka kedua bola matanya  bahkan ia bergetar karena kedinginan.

"Minumlah! Apa yang terjadi kepadamu Nona? Bagaimana bisa kau terdampar di tempat seperti ini?" tanya pria itu bertubi-tubi.

Sayang sekali jawabannya tidak ada karena Carla pingsan pria itu semakin panik. Pandangannya tertuju lurus ke depan melihat sisa asap bekas mobil Carla yang terbakar.

Pria itu meyakini kalau Carla mengalami kecelakaan tunggal karena disana tidak ada siapa-siapa.

Cuaca yang buruk menambah kecemasan pada pria itu karena rumah sakit masih jauh. Padahal waktunya juga sedikit karena ingin bertemu dengan seseorang.

Cemas bercampur tegang menyelimuti perasaannya  apalagi kondisi Carla semakin buruk. Anak kecil bersama dengan pria itu sedari tadi diam memperhatikan wajah Carla yang kotor nyaris tidak dikenali.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Iin Romita
Julia kejam kakk...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status