Home / Romansa / Istri Figuran Presdir Arogan / Bab 171 - Tak Akan Kehilangan

Share

Bab 171 - Tak Akan Kehilangan

Author: Ute Glider
last update Last Updated: 2025-05-31 21:21:14

Luciano duduk di ruang gawat darurat dengan perban besar di tangan kanannya. Bajunya berlumuran darah. Matanya merah karena lelah dan takut. Dia baru saja menyerahkan Damian ke ruang operasi.

“Kau sudah menghubungi mama?” tanya Luciano pada Sergio yang berdiri di sampingnya.

“Sudah, Tuan. Kebetulan Emma juga baru tiba di Italia. Jadi mereka berdua sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.”

Luciano mengangguk. Dia keluar dari ruangan lalu menuju ke ruang operasi. Tak lama, suara langkah berlarian terdengar dari ujung lorong. Rosetta dan Emma. Kebetulan pagi itu Emma tiba di Italia atas perintah Rosetta. Tak di sangka, mereka justru mendapatkan berita buruk.

“Bagaimana bisa, Luciano? Apa yang sebenarnya terjadi?” Rosetta terlihat sangat khawatir.

“Dia menginjak ranjau. Aku tidak bisa menjaganya dengan baik,” jawab Luciano datar. Jawaban yang selalu dia katakan setiap kali Damian terluka ketika bersamanya.

Rosetta menggeleng. “Dia yang tak bisa menjaga diri. Lalu ini –“ Dia menyentuh samar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Choirun Nisa
heyy apa maksud mu kawan.. cerita sebagus ini kamu berharap tamat? Ohh tidak bisaaaa
goodnovel comment avatar
Choirun Nisa
menegangkan
goodnovel comment avatar
awass
wehh keduluan sama vincent... semoga merka aman deh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 175 - Bertemu di Taman

    Karissa membuka pintu ruang 318 tanpa mengetuk sama sekali. Kehadirannya tentu membuat dua orang pria termasuk satu asisten dokter di sana menoleh bersamaan.“Dokter Karissa, ada yang bisa saya bantu?” tanya dokter paruh baya menatap heran.Karissa sendiri masih di ambang pintu. Netranya memindai dari salah satu pasien di sana lalu ke brankar juga sudut ruangan lainnya.Luciano?Mana pria itu?Sedangkan pria yang duduk di depan dokter itu hanyalah pria matang yang tak dia kenal.“M-Maaf, saya salah masuk ruangan.” Karissa sampai membungkuk 45 derajat tiga kali sebagai permintaan maaf dan rasa malunya.Dia pun segera menutup lagi, menatap Shiena dengan mata berkaca-kaca.“Bukan Luciano,” cicitnya ingin menangis.“Oh, My God ... Nyonya Mafia satu ini cengeng sekali.” Shiena mendekat untuk memeluk manja.“Maafkan aku karena mengira dia Luciano.” Wanita berambut hitam itu melepas pelukan lalu mencubit kedua pipi Karissa. “Jangan menangis.”Karissa membuang napas kasar, supaya rasa sedihny

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 174 - Empat Tahun Kemudian

    EMPAT TAHUN KEMUDIAN –Karissa berdiri di ujung lorong, mengenakan coat hitam panjang yang menjuntai sampai betis. Rambutnya dikuncir tinggi, dan sepasang kacamata bulat menutupi matanya. Tangannya mantap menggenggam pistol berperedam. Helaan napasnya tertahan.“Nyonya, target sudah bergerak,” ucap anak buahnya di earpiece.Karissa makin fokus. Dia menajamkan telinganya. Di rasa tepat, dia mengangkat tangannya dan suara peluru pelan meledak di malam yang hening. Pria bersenjata di depannya roboh dengan peluru bersarang di bahu.Karissa mendekat, memeriksa denyut nadi dengan tenang.Masih hidup.Dia dokter, rasanya tidak etis kalau membunuh. Jadi biarkan musuh terluka lalu ditangkap.“Tuan penyusup,” ucapnya datar, “aku sudah bilang, jangan bermain-main di wilayahku.”Tembakan dari arah lain membuat Karissa mundur dan bersembunyi. Dia melawan dengan peluru, juga fisik yang menendang juga memukul musuh yang menghampirinya.Ketika sadar, orang yang dia tembak tadi tak ada. Para musuh jug

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 173 - Keputusan

    Langit berwarna abu-abu pucat, seolah ikut berkabung. Gerimis kecil membasahi rerumputan pemakaman. Di bawah naungan payung hitam, Karissa berdiri diam memandangi nisan baru bertuliskan nama Vincent.Di belakangnya, Shiena menggenggam tisu yang sudah basah. Matanya sembab.“Karissa. Kamu sudah berdiri enam puluh menit di sini.”Karissa bicara tanpa menoleh pada Shiena. “Pergilah. Lanjutkan hidupmu dengan bebas, Shiena.“Karissa...” lirih Shiena. Dia melangkah pelan, lalu berlutut di depan wanita itu. Suaranya gemetar. “Maafkan aku... karena tidak mengatakan soal Allerick lebih awal. Aku tahu aku pengecut. Tapi waktu itu... aku tidak punya siapa-siapa. Aku hanya takut kehilangan segalanya. Aku juga berniat membantu hubungan kalian. Maafkan aku, Karissa.”Karissa tidak langsung menoleh. Matanya tetap tertuju pada tanah yang masih basah. Tapi air matanya jatuh kembaliShiena melanjutkan, sambil menyentuh ujung mantel Karissa. “Tolong biarkan aku mengabdi. Anggap saja ini caraku menebus s

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 172 - Kematian

    Sergio menurunkan kaca mobil perlahan saat kendaraan hitam itu berhenti di depan rumah tua milik seorang informan di wilayah pinggiran kota. Namun, bukan sang informan yang menarik perhatian mereka, Melainkan keberadaan Vincent dan Karissa di halaman belakang, di bawah pohon tua yang menaungi bangku kayu.“Tuan, luka Anda.”Darahnya merembes. Sampai tempat duduk juga sedikit basah karena tetesan darah.“Aku pakai mantelmu.” Dia melepas miliknya lalu berganti memakai mantel yang dipakai oleh Sergio. Meski sedikit kekecilan tapi tidak masalah."Karissa," panggilnya lantang.Wanita itu yang tadinya duduk, langsung berdiri. Wajahnya pucat. Vincent menoleh dan mendekap Karissa sedikit, melindungi.Luciano sempat memperhatikan sekitar. Ada beberapa penjagaan di sana yang waspada padanya. Sedangkan Baby Seraphina ada di dalam, di gendongan Shiena."Luciano, jangan buat kekacauan di sini," ucap Vincent datar.“Luciano –“ Karissa hendak menghampiri Luciano tapi tangannya di tahan oleh Vincent.

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 171 - Tak Akan Kehilangan

    Luciano duduk di ruang gawat darurat dengan perban besar di tangan kanannya. Bajunya berlumuran darah. Matanya merah karena lelah dan takut. Dia baru saja menyerahkan Damian ke ruang operasi.“Kau sudah menghubungi mama?” tanya Luciano pada Sergio yang berdiri di sampingnya.“Sudah, Tuan. Kebetulan Emma juga baru tiba di Italia. Jadi mereka berdua sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.”Luciano mengangguk. Dia keluar dari ruangan lalu menuju ke ruang operasi. Tak lama, suara langkah berlarian terdengar dari ujung lorong. Rosetta dan Emma. Kebetulan pagi itu Emma tiba di Italia atas perintah Rosetta. Tak di sangka, mereka justru mendapatkan berita buruk.“Bagaimana bisa, Luciano? Apa yang sebenarnya terjadi?” Rosetta terlihat sangat khawatir.“Dia menginjak ranjau. Aku tidak bisa menjaganya dengan baik,” jawab Luciano datar. Jawaban yang selalu dia katakan setiap kali Damian terluka ketika bersamanya.Rosetta menggeleng. “Dia yang tak bisa menjaga diri. Lalu ini –“ Dia menyentuh samar

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 170 - Menunggu Luciano

    BOOMM!!!Suara ledakan menghantam suasana pagi di area sepi dan terpencil. Tanah bergetar. Asap dan percikan tanah basah terangkat.Luciano terdorong mundur terjatuh ke tanah dengan tangan kanan yang terluka karena terkena serpihan besi.Damian memekik. Tubuhnya tergeletak tak jauh dari kawah kecil bekas ledakan. Kaki kanannya hancur."Damian!" Luciano berusaha bangkit. Meski tubuhnya oleng, dia tetap menyeret langkahnya cepat ke arah Damian.Meski jenis ranjau ini hanya untuk melukai musuh, bukan membunuh. Tapi efek ledakan mampu menghancurkan sesuatu yang menyentuh ranjau tersebut. Dan serpihannya cukup kuat untuk melukai.“Damian, Damian! Kau dengan aku, Damian!” Luciano memukul pipi Damian supaya pria itu membuka mata.“Luciano ....” Damian menggigit bibirnya sendiri menahan sakit luar biasa di sekujur tubuhnya. Terkhusus kaki kanannya dengan darah mengucur deras.“Aku sudah katakan tadi, jangan bergerak!” bentak Luciano frustasi. “Kau sangat bodoh, Damian!”“Lalu kamu akan mengor

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status