Share

Bab 201 - Melepas Ego

Penulis: Ute Glider
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-22 22:42:28

“Seraphina!” Allerick berjongkok segera, menarik bahu saudaranya yang sedang menelungkup seperti kesakitan.

“Tak ada waktu. Cepat bawa mereka!” titah si ketua penculik.

“T-Tapi dia seperti memiliki asma.” Salah satu dari mereka tak tega.

“Halah! Biar aku saja!”

Ketika satu penculik nekat maju, Allerick mendongak menghunus mata tajam. Dan tanpa berpikir lagi, dia mengarahkan pistol ke tubuh musuh.

“Aaaargh!”

Meski tidak tepat pada titik jantung, setidaknya tindakan itu membuat satu musuh terjatuh bersimbah darah.

“BOS!” seru tiga orang lainnya melihat ketua mereka ambruk.

“Dia memakai pistol betulan!”

“Kalau begitu rasakan ini!”

Allerick lebih dulu menembak tangan musuh yang akan menarik pistol dari pinggang.

“Kalian sudah membuatnya sakit! Rasakan ini!” teriaknya dengan mata memerah karena takut. Bukan takut pada musuh, tapi takut dengan kondisi Seraphina.

Dia mengeluarkan sisa peluru untuk menghabisi mereka. Ada yang hanya terkena kaki, ada yang salah sasaran. Ada pula yang menembus
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Ratna Rahman
endingnya harus bersatu ya Thor.
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
semoga Luciano gak kenapa" dan Seraphina pun sembuh, semoga gak ada masalah buat mereka sekeluarga dan akhirnya justru bersatu lagi, kasian mereka semua
goodnovel comment avatar
Dariyati
Mau nangis…lanjut lagi up am
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 206 - Teriakan Karissa

    “L-Luciano?”Tangan Karissa gemetar memegang ponsel usai membaca pesan singkat dari Shiena. Tak hanya pesan, sebuah file juga dikirim.Wanita itu menarik napas singkat sambil melihat ke pintu ruang operasi yang lampunya sudah menyala. Pertanda pasien di dalam sudah mendapat tindakan medis.“Tidak ... aku yakin Shiena salam melihat.”Buru-buru Karissa membuka file. Di mana halaman pertama menunjukkan sampul perjanjian. Dan lembar-lembar halaman berikut mulai memperlihatkan nama Luciano King Wilbert beserta data diri. Hasil pemeriksaan beruntun sebagai laporan kecocokan organ dan lain-lain. Sampai lembar perjanjian donor lobus paru yang sudah ditandatangani empat tahun lalu.“Empat tahun?” Napasnya tercekat, dadanya terasa dihantam oleh benda tajam sampai panasnya naik ke kepala.Ponsel di tangannya terjatuh dan dia tak peduli. Tubuhnya membeku, kesadarannya seperti diangkat begitu saja ketika dia mencoba mencerna semua.“Luciano.” Karissa cepat-cepat menyadarkan diri. Dia menoleh tajam

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 205 - Informasi Pendonor

    Tanpa memperdulikan sikap Damian yang dingin, Emma kembali membuatkan sarapan baru untuknya. Dengan menu baru pula, barangkali Damian seperti itu karena dia tak suka dengan masakannya tadi.“Aku buat sup saja,” gumamnya sambil mencuci bahan makanan yang sudah disiapkan.Seolah yang terjadi di kamar tadi bukan apa-apa dan sikap Damian hanyalah kemarahan anak kecil semata, Emma memasak dengan fokus dan penuh perhatian. Tak ingin mengecewakan Damian lagi. Dengan wajah puas dia menata semuanya di atas meja makan, memastikan Damian akan bisa mengambilnya dengan mudah tanpa harus bergeser kesna-kemari.“Sudah selesai, masih ada waktu untuk mandi!” tukasnya seraya bergegas pergi menuju kamarnya.Damian yang muncul setelah kepergiannya, hanya bisa menatap datar. Dia juga menurunkan ponselnya setelah menghubungi seseorang.“Wanita keras kepala!” tukasnya dengan tangan mengepal.Damian memutar kursi rodanya untuk kembali ke kamar, menolak keras kebaikan Emma yang sudah dua kali membuatkan makan

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 204 - Tempramental

    Luciano masih berdiri di tempat yang sama, menatap pintu swalayan yang baru tertutup tanpa ekspresi.“Maaf, Tuan.” Emma menatap sayu kepergian Karissa sembari menyeka wajah dengan lengan cardigannya.“Istri Anda jadi salah paham.”Pria itu tak menjawab. Luciano duduk kembali sambil mengangkat gelas minum, berniat untuk mengisi tenggorokannya yang mendadak kering tapi dia lupa kalau semua isi sudah habis untuk menyiram wajah Emma.“Operasi Seraphina?” Emma mengingat sepotong ucapan Karissa tadi.Luciano meletakkan gelasnya sedikit kasar lalu melihat ke luar, di mana mobil Karissa mulai keluar dari gerbang.Sial sekali, berniat menenangkan diri tapi yang ada pikirannya makin tak karuan.“Atas nama Damian, saya minta maaf. Saya dengar dari Nyonya Rosetta empat tahun, kalau Nyonya Karissa terpaksa melahirkan saat kritis karena ulah Damian.”Alih-alih menjawab ucapan Emma, Luciano justru menanyakan hal lain.“Damian bagaimana?” Ekspresinya masih datar.Emma tertegun sesaat. “Masih sama,” j

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 203

    Karissa mengangkat pandangannya setelah pintu kamar Seraphina terbuka.“Dia sudah tidur?” tanyanya pada Luciano setelah menutup pintu rapat.“Ya.” Pria itu berbalik, menatap Karissa yang kini berdiri di hadapannya. “Vallen sudah memberimu kabar?”“Kabar?” beo Karissa mengerutkan keningnya.“Soal Allerick. Dia pulang ke mansion-mu bersama Shiena dan Sergio. Tenang saja, aku tidak akan mengambilnya lagi.”Karissa mengangguk kecil. Satu sisi dia merasa lega, tapi di sisi lain dia teringat ucapan Luciano di mobil beberapa hari lalu. Mengenai Allerick yang memang akan diberikan padanya tapi Luciano tidak akan bersama mereka.Lupakan itu, Karissa hanya ingin fokus dulu ke jadwal operasi transplantasi lobus paru besok.“Kamu akan di sini selama operasi berlangsung, kan?”Tak langsung dijawab, Luciano justru menatap Karissa cukup dalam. Seolah banyak kata-kata yang ingin diucap tapi terkunci dari dalam.“Luciano,” panggil Karissa sedikit memiringkan kepalanya.“Aku ada urusan penting,” jawab

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 202 - Bertemu Daddy

    “Daddy ....”Sambutan suara lirih itu sejenak menghentikan gerakan Luciano yang sedang menutup pintu kamar VVIP ketika dia baru saja masuk.Pria dengan coat hitam itu menoleh lalu tersenyum tipis sembari melanjutkan menutup pintu.Kondisi Seraphina masih lemah terbaring di ranjang. Mesin monitor tetap menyala juga selang oksigen terpasang di bawah hidung mancung itu. Karissa duduk di samping, menatap Luciano yang mendekat lalu berdiri di seberangnya, sisi kiri Seraphina.“Kata Mommy aku tidak bermimpi. Kata Mommy, Daddy benar sudah kembali.”Luciano mengangguk lalu mengusap pipi putrinya tanpa melunturkan senyumannya sedikitpun. “Maaf kalau Daddy baru datang.”“Benar ini Daddy-ku?” Dia kembali memastikan.“Benar, Seraphina.” Luciano menarik kursi lalu duduk supaya wajah mereka bisa lebih dekat lagi. “Kamu boleh cubit pipi Daddy kalau masih ragu.” Lelaki itu sampai memberikan pipinya pada Princess Wilbert.Alih-alih mencubit, tangan kecil berhias jarum infus itu justru menyentuh pipi s

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 201 - Melepas Ego

    “Seraphina!” Allerick berjongkok segera, menarik bahu saudaranya yang sedang menelungkup seperti kesakitan.“Tak ada waktu. Cepat bawa mereka!” titah si ketua penculik.“T-Tapi dia seperti memiliki asma.” Salah satu dari mereka tak tega.“Halah! Biar aku saja!”Ketika satu penculik nekat maju, Allerick mendongak menghunus mata tajam. Dan tanpa berpikir lagi, dia mengarahkan pistol ke tubuh musuh.“Aaaargh!”Meski tidak tepat pada titik jantung, setidaknya tindakan itu membuat satu musuh terjatuh bersimbah darah.“BOS!” seru tiga orang lainnya melihat ketua mereka ambruk.“Dia memakai pistol betulan!”“Kalau begitu rasakan ini!”Allerick lebih dulu menembak tangan musuh yang akan menarik pistol dari pinggang.“Kalian sudah membuatnya sakit! Rasakan ini!” teriaknya dengan mata memerah karena takut. Bukan takut pada musuh, tapi takut dengan kondisi Seraphina.Dia mengeluarkan sisa peluru untuk menghabisi mereka. Ada yang hanya terkena kaki, ada yang salah sasaran. Ada pula yang menembus

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status