Tak ada lagi halangan menuju hari pernikahan Jason dan Yuna. Semuanya terencana dengan baik. Vincent Wang dan ayahnya serta beberapa investor Hongkong bahkan menyempatkan diri untuk menghadiri pernikahan Jason dan Yuna. Persidangan kasus Arka, Elsa, Teguh—mantan suaminya Elsa dan Tamara, sudah mendekati akhir. Akan tetapi, sudah dipastikan mereka mendapatkan hukuman setimpal. Bukan itu saja, beberapa petugas yang dulu terlibat dan terbukti membantu mereka, sudah mendapatkan hukumannya. Damian, pengacaranya Jason dan Adam memastikan semuanya mendapatkan hukuman. Hingga malam di hari pernikahan tiba, Yuna kembali ke kediamannya dan berbincang bersama pamannya. Ia akan semakin merindukan Dimas, padahal selama ini Yuna jarang berada di rumah. Bahkan Yuna tak malu menggelayut manja pada pamannya yang sudah dianggapnya seperti pengganti ayahnya. “Apa kamu tidak malu terus menggelayut seperti anak kecil?” celetuk Dimas seraya melirik wajah Yuna yang bersandar di bahunya, tetapi ia tersenyu
“Ternyata ada gunanya juga Mas Ryan piara babon di rumah ini.”Langkah Yuna terhenti ketika mendengar celetuk sang adik ipar. Wanita yang berubah jadi gendut usai menikah itu begitu kaget mendengar julukan yang disematkan padanya. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, sang ibu mertua justru tidak memarahi anaknya yang telah menghina Yuna–menantu satu-satunya.“Hust! Jangan kenceng-kenceng! Nanti kakak iparmu denger!”“Babon itu sudah pergi, Ma.” Lagi, suara iparnya itu begitu santai terdengar menyebutnya babon–hewan primata yang bertubuh gemuk. “Untung aja masakannya enak dan dia anak orang kaya, jika nggak mana sudi aku bersikap baik padanya.”“Sudah nikmati aja makanan ini dan jangan usik wanita bodoh itu!”Selama ini, di hadapan Yuna … mertua dan adik iparnya begitu baik. Mereka selalu mau berbagi makanan, tidak pelit seperti cerita-cerita rumah tangga dalam novel. Namun saat ini, ia bak disadarkan realita … kalau hidupnya memang benar-benar seperti dalam novel. Disayang untuk perih
“Aku harus tanya langsung sama Mas Ryan!”Setelah cukup lama menimbang keputusannya tepat atau tidak, Yuna pun akhirnya keluar dari mobilnya sembari membawa dua botol vitamin yang tadi. Namun, saat dua kaki gemuknya berdiri, tatapannya tiba-tiba tertuju pada mobil sang suami yang terparkir di hadapannya.“Bukannya itu mobil Mas Ryan?” tanyanya dengan raut bingung, sebab saat ini mobil tersebut terlihat bergoyang-goyang.Sejenak, pikiran buruk menerjang Yuna. Ia bukan wanita polos yang tidak tahu kebiasaan atau rumor buruk seputar mobil bergoyang. Namun, wanita itu cepat-cepat mengusir pikiran tersebut dengan berpikir mungkin ada orang jahat yang sedang mencoba mencuri di mobil sang suami.Dengan dada berdebar, tubuh yang keringat dingin, perlahan Yuna melangkah menghampiri mobil sang suami yang merupakan manajer di perusahaan ini. Saat berdiri tepat di samping mobil tersebut, betapa terkejutnya ia melihat dua insan tanpa sehelai benang pun tengah saling memadu hasrat.“Mas Ryan?” Dada
“Tanganku kenapa jadi kecil?” Yuna terheran, ia lantas lantas mengangkat kedua tangannya. Ukurannya yang berbeda dari terakhir kali ia ingat, membuatnya semakin bingung. Kemudian wanita itu meraba wajahnya lalu turun menuju perut. Pipinya tirus dan juga perutnya tak menggelambir karena timbunan lemak.“Tubuhku kurus?” Yuna terus bergumam seraya membawa tubuhnya bangkit dari pembaringan.Benar, tubuhnya berubah menjadi kurus seperti sebelum ia menikah. Wajah wanita itu tampak linglung, otaknya dipaksa untuk mengingat mundur kejadian yang mungkin ia lewatkan sebelumnya. Mungkinkah, setelah perseteruannya dengan Ryan dan Vina, ia tak sadarkan diri lalu menjalani operasi pengangkatan lemak?“Itu tidak mungkin!” Yuna menjawab dugaannya sendiri.Tentu saja tak akan mungkin dilakukan pengangkatan lemak di saat dirinya sedang kritis. Lalu, bagaimana bisa ia berubah kurus dalam waktu singkat?Wanita itu tiba-tiba menoleh pada Vina yang berada di samping ranjang rawatnya.“Yuna, kamu tidak apa
Yuna Azalea benar-benar bersyukur bisa kembali ke kehidupan sekarang. Walaupun dengan perasaan sakit hati, tetapi ia yakin bisa mengubah masa depannya. Setelah pulang rumah sakit dan berhasil mengusir Vina, ia mengurung diri di dalam kamar.Di depan meja belajarnya, ia membuat rangkaian catatan urutan kejadian hingga momentum apa saja yang harus dihindari agar dirinya tidak terjebak lagi dalam pernikahan dengan Ryan dan persahabatan munafik bersama Vina. Akan tetapi saat catatannya belum usai, ia kembali ingat jika saat ini ia masih berduka setelah kehilangan ayahnya. “Maafkan aku, Ayah.”Ia menangis, tetapi kali ini Yuna merasa bersalah sebab tidak merasakan kehilangan mendalam seperti pertama kalinya ia kehilangan sang ayah. Namun, ia yakin … ayahnya pasti mengerti. Dan jikalau ayahnya bisa melihat dari langit sana, Yuna jamin … ayahnya akan tersenyum bangga dengan pilihannya.Dulu, Yuna begitu sembrono dan mudah percaya hanya modal cinta palsu Ryan, hingga ia kehilangan seluruh p
“Ah, aku kesiangan!”Bunyi alarm jam dari ponsel Yuna berbunyi. Gadis itu membuka matanya dengan panik. Setelahnya, ia langsung bergegas menuju kamar mandi. Untunglah Ryan sudah pulang. Dulu, lelaki itu menemaninya siang dan malam selagi ia masih bersedih. Ia bahkan disuapi bubur yang lelaki itu buat sendiri.Ya, kulit yang ditampilkannya memang benar-benar mulus hingga berhasil mengelabui Yuna. Hati gadis mana yang tak akan luluh dengan perhatian seperti itu. Setelah selesai dengan mandi pagi, juga memoles wajahnya dengan make up tipis, Yuna bercermin sebentar untuk melihat penampilannya. Ia tersenyum penuh percaya diri. Hari ini adalah awal perubahan hidupnya dimulai.“Let’s go, Yuna Azalea!” teriaknya penuh semangat.Yuna langsung menyambar tas tangannya dan memasukkan ponselnya, lalu bergegas keluar. Langkahnya cepat, tetapi hati-hati saat menuruni tangga. Ia tak sabar untuk menjalani harinya menjadi dokter kembali.“Yuna!” Panggilan suara menghentikan langkah kakinya.Gadis itu
“Selamat pagi, Tuan Jason Abraham. Perkenalkan saya dokter Yuna Azalea, spesialis rehabitasi medik yang akan menangani kondisi, Tuan.” Yuna memperkenalkan dirinya dengan sangat sopan.Dokter muda nan cantik itu bahkan membungkukkan kepalanya beberapa derajat. CEO muda tampan di hadapannya tampak tak acuh dan terkesan memasang wajah datar, hingga Yuna sedikit menggerundel dalam hati. Akan tetapi demi misinya, dokter cantik itu mempertahankan wajah ramah dan sopannya.Tak berapa lama, Jason berdeham pelan. Isyarat bahwa ia menerima sapaan Yuna. Asisten pribadi CEO muda lumpuh itu langsung memberikan isyarat pada Yuna untuk menceritakan kondisi atasannya.“Setelah menjalani pemeriksaan, saya menyimpulkan jika Tuan Jason mengalami kelumpuhan Paraplegik ... Kelumpuhan pada kedua kaki, karena cedera pada sumsum tulang belakang di bagian bawah yang disebabkan kecelakaan mobil. Untungnya tingkat keparahan cederanya termasuk dalam kategori kelumpuhan parsial—“ “Bisa langsung ke intinya! Saya
Setelah memastikan tak ada lagi pasien yang menjalani terapi di rumah sakit, Yuna terkadang mendapatkan panggilan untuk melakukan terapi dan latihan fisik dari beberapa pasien VIP. Dokter cantik itu bergegas menuju kantor Jason dengan hati yang berdebar. Ia menatap gedung yang menjulang tinggi di antara bangunan pencakar langit di sampingnya. ABR Group Company … nama yang terukir di paling atas gedung di hadapan Yuna. Ia menghela napas panjang sebelum membawa masuk kendaraannya dalam parkiran basement gedung tersebut. Hatinya tiba-tiba terasa panas, mengingat parkiran yang tengah ia tuju sekarang adalah tempat dirinya mengetahui kebusukan mantan suami dan mantan sahabatnya. “Sial, kenapa parkiran di luar gedung penuh dan aku harus melewati tempat paling menyakitkan dalam sejarah hidupku,” umpat Yuna kesal, seraya mencengkram erat stir mobilnya. Sebisa mungkin Yuna menghindari lantai dua ... tempat kejadian tersebut. Akan tetapi lantai dasar basement tempat parkir itu sudah penuh, te