Share

Pov Author

Pov Author.

Setelah dari dapur Bu Pika mengetuk pintu kamar Hanum.

"Num, Num," katanya pelan, sebisanya wanita itu meredam suara ketukan pintu agar tidak terdengar oleh Hasan dan suaminya yang tengah mengobrol di ruang keluarga.

Hanum datang membuka pintu, "iya, Bu?"

"Ibu mau bicara, boleh gak Ibu masuk?" tanya Bu Pika bisik-bisik.

"Oh ya udah masuk aja."

Bu Pika masuk ke dalam kamar Hanum, wajahnya terlihat resah dan bingung. Aldan sang menantu akhirnya bertanya.

"Kenapa, Bu?"

"Begini Dan, Ibu ... lagi bingung, sebenarnya tadi ada penagih hutang ke rumah," katanya ragu-ragu seraya meremas jari-jari tangannya yang sudah dingin dan gemetar sejak tadi.

"Hah? Hutang apa?" Hanum kaget.

"Sstt! Jangan kenceng-kenceng! Nanti kakakmu si Hasan itu denger."

"Ibu nih hutang bekas apa sih, Bu? Terus emang berapa hutangnya?" Cemas Hanum bertanya.

"Hutang bekas Ibu pinjam buat DP mobilnya Mas Fatih itu loh Num, hutangnya sih gak banyak cuma 100 juta, Ibu kira gak bakal cepet ditagih, tahunya setor
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Umi Fitri Yazul
cerita sangat menyentuh,kasih sayang ibu yg pilih kasih kepada anak dan menantu,apa yg kita tanam itu yg kita tuai,memberi pembelajaran bagi kita sifat tamak iri dan dengki akan merusak kehidupan kita,jangan melihat keatas dan tidak sesuai dengan kemampuan hanya karena merasa kira diatas mereka,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status