Home / Romansa / Istri Jahat Presdir / Meninggal dalam Kecelakaan

Share

Meninggal dalam Kecelakaan

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2021-03-20 06:37:32

Sosok pria jangkung berjalan mantap di koridor rumah sakit. Kehadirannya menarik banyak perhatian orang-orang yang dilewatinya. Aura karismatik memancar dari tubuhnya tegap yang dibalut setelan jas mahal biru gelap. Wajah tampan nan dingin lelaki itu semakin memperkukuh karismanya sebagai seorang presdir sebuah perusahaan.

Aleandro Gilren, siapa yang tidak mengenal sosok Presiden Direktur yang setiap minggunya menghiasi majalah-majalah bisnis.

Dengan wajah tampan dan karisma seorang Presdir, banyak wanita yang rela melemparkan diri di bawah kakinya.

Aleandro memandang lurus ke depan dengan ekspresi acuh tak acuh, tidak memedulikan hiruk pikuk di sekitarnya. Di belakangnya, asisten dan sekretarisnya mengikutinya, serta seorang pengacara dan asistennya. 

Seorang dokter paruh baya buru-buru menghampirinya diikuti suster yang mendampinginya.

“Tuan Gilren, senang bertemu dengan Anda.” Dokter itu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Aleandro.

Aleandro menghentikan langkahnya dan menyambut jabat tangan dokter itu.

“Dr. Kenneth.”

“Apa Anda ingin menjenguk istri Anda?” Dokter Kenneth bertanya.

Aleandro hanya mengangguk sopan menjawab pertanyaan dokter istrinya itu.

Istri Aleandro Gilren adalah Yunifer Amora, gadis yang dinikahinya setahun lalu karena sebuah.


Aleandro tidak mencintai istrinya ini bahkan sangat tidak menyukainya. Mereka menikah karena sebuah kecelakaan. Dua bulan yang lalu Yunifer tertangkap kamera tengah berselingkuh di sebuah hotel dan itu dimuat di koran.

Reputasi Aleandro jatuh setelah skandal itu diberitakan.

Aleandro kehilangan mukanya karena perbuatan istrinya dan langsung menceraikannya, namun Yunifer bersikeras tidak mau bercerai dan bahkan mengancam akan bunuh diri.

Aleandro sudah menoleransinya selama sebulan dan menyiapkan tunjangan yang cukup besar untuk Yunifer.

Tapi Yunifer tetap menolak dan bahkan mengadu pada kakeknya. Aleandro habis kesabaran karena ulah istrinya dan akhirnya membawa masalah mereka ke pengadilan. Tetapi Yunifer tidak datang ke sidang perceraiannya dan pergi ke kota C.

Tidak lama kemudian Aleandro mendapat kabar bahwa Yunifer mengalami kecelakaan di kota C. Setelah itu dia kemudian di bawa dan rawat di Rumah sakit terbaik di kota S dalam kondisi koma selama hampir dua Minggu.

Itu menunda sidang perceraian mereka.

Aleandro kali tidak akan tertipu lagi dengan permainan Yunifer yang ingin menunda perceraian mereka. Setelah menyelesaikan proyek penting, dia langsung menuju ke rumah sakit dengan membawa pengacaranya.

Aleandro belum menjenguk Yunifer sejak mendapat kabar kecelakaannya karena mengurus proyek terbaru yang di keluarkan perusahaannya sehingga dia tidak tahu kondisi terkini Yunifer.

“Anda seharusnya menghubungi saya, agar bisa menyambut Anda.” Dokter Kenneth menuntun Aleandro dan rombongannya ke kamar rawat VIIP Yunifer.

“Saya hanya singgah sebentar. Anda tidak perlu repot-repot mengantar, Dokter,” ujar Aleandro.

“Oh, baiklah.” Dokter Kenneth ingin bertanya lebih lanjut mengapa Aleandro hanya menjenguk istrinya sebentar padahal dia belum datang sekalipun menjenguk istrinya yang mengalami kecelakaan besar.

Tetapi Dokter Kenneth mengurungkan niatnya untuk bertanya.

Skandal istri Aleandro Gilren telah menjadi bulan-bulanan di media sosial mau pun di berita karena Aleandro Gilren sangat terkenal sebagai pengusaha muda paling  sukses di Ibukota.

Sudah pasti dia tidak ingin melihat istrinya lebih lama.

Aleandro dan Dokter Kenneth menyusuri lorong rumah sakit menuju ke kamar rawat VIIP Yunifer.

Aleandro tiba-tiba menghentikan langkahnya melihat sosok berpakaian pasien berjalan dengan susah payah tanpa bantuan siapa pun di lorong rumah sakit. Wanita itu bahkan dengan kasar menolak suster yang ingin membantunya.

Aleandro mengernyit melihat beberapa orang-orang berbisik-bisik menatapnya.

“Alen, ada banyak orang mengenal Yunifer, tapi apa yang dia lakukan keluar dengan kondisinya seperti itu. Apa dia ingin menarik simpati?”

Sekretarisnya yang bernama Sherly, sekaligus teman masa kecilnya berbisik di sampingnya.

Aleandro mengernyit semakin tidak senang. Dia mempercepat langkahnya mendekati Yunifer. Begitu dia hampir tiba di depan wanita itu. Tubuh Yunifer tiba-tiba terhuyung akan jatuh. Aleandro dengan sigap menangkapnya sebelum dia jatuh ke lantai.

“Apa lagi yang coba lakukan kali ini!"

Suara Aleandro menyimpan kemarahan. Wanita bodoh ini menggunakan segala cara untuk menarik simpati.

Dia menatap dingin wajah Yunifer yang pucat pasi. Wanita itu mengerjapkan matanya menatapnya dengan linglung.

“Kau siapa?” gumamnya sebelum pingsan di pelukan Aleandro.

Aleandro mengerutkan keningnya.

 Apa maksudnya tidak mengenalinya?

Apa dia mau bermain amnesia?

Menahan kemarahan di dalam dadanya, diam menggendongnya dengan gaya bridal style, lalu memerintah dengan dingin pada Dokter Kenneth. 

“Tunjukkan di mana kamarnya?”

“Mari ikuti saya.” Dokter Kenneth segera maju. Dia dapat merasakan suasana hati Aleandro tidak bagus.

***

Yuriel perlahan membuka matanya. Pemandangan langit-langit dan dinding kamar bercat putih masuk dalam penglihatannya. Sepertinya dia kembali ke kamar rawatnya.

“Anda sudah sadar?”

Yuriel mengerjapkan matanya lalu mengalihkan pandangannya menatap seorang dokter paruh baya yang berdiri di samping ranjangnya.

Dia mencoba untuk duduk, dan seketika mengerang kesakitan.

“Nyonya Yunifer, Anda belum boleh bisa bergerak.” Dokter itu buru-buru menghentikannya.

Yuriel sekejap menatapnya. “Kau panggil aku siapa?”

Dokter itu terlihat ragu-ragu. “Nyonya Yunifer?”

Yuriel mengerutkan keningnya.

 Apa dia disangka sebagai Yunifer?

 Berarti dokter itu mengenal Yunifer?

Yuriel mengalihkan pandangnya ke sekeliling kamarnya dan tatapannya jatuh pada sekelompok orang yang berkumpul di kamar rawatnya.


Tatapan terhenti pada sosok tampan yang duduk di sofa single dengan dikelilingi beberapa orang berjas dan seorang wanita cantik berdiri di sebelahnya.

Dia terlihat seperti seorang bos.

Yuriel mengerutkan bibirnya tidak senang. Dia merasakan ketidaksukaan terhadap keramaian, apalagi di ruang tertutup.

Yuriel mencoba untuk duduk dan dengan keras kepala mengabaikan larangan dokter Kenneth .

“Siapa orang-orang itu, mengapa mereka berkumpul di kamarku? Suruh mereka keluar!”

Emosi Yuriel sangat buruk sejak dia bangun. Entah mengapa dia memiliki kebencian terhadap orang-orang yang berada di sekitarnya. Itu mengingatkannya saat dia dilecehkan di ruang klub yang tertutup dan orang-orang berkerumun melecehkannya.

Beberapa orang di kamar itu terkejut. Ekspresi Aleandro tidak berubah. Dia bersedekap di sofa dengan wajah angkuh.

Yuriel menatapnya tidak suka. Sikapnya mengingatkannya pada sikap angkuh Thalia.

“Yunifer, apa kau mengingatku?”

Seorang wanita cantik mendekati Yuriel dan menatap kondisi tubuhnya prihatin.

“Haruskah aku mengingatmu?" Yuriel balik bertanya dengan dingin. 

“Oh, tidak. Apa kau benaran amnesia?”

Yuriel mengurutkan bibirnya menatapnya dengan ekspresi mencibir. Raut prihatin wanita itu terlihat palsu.

“Siapa kamu!” Dia membentak wanita itu melihat wajahnya yang teramat menjengkelkannya.

“Hentikan omong kosongmu.”

Yuriel mengalihkan pandangannya pada sosok yang duduk di sofa. Pria itu berdiri dan menghampirinya dengan langkah tegas.

“Berhenti berpura-pura dan segera tanda tangani surat cerainya sekarang juga. Kali ini aku sendiri yang akan mengawasimu menandatanganinya.” Aleandro meletakkan dokumen perceraian di depan Yuriel.

Yuriel melirik dokumen di depannya lalu menatap Aleandro dengan kening berkerut.

“Surat perceraian? Aku bahkan belum menikah. Kau siapa?”

“Jangan menguji kesabaranku dan segera tanda tangani suratnya sekarang juga.” Aleandro berkata tidak sabar.

“Aku bahkan tidak mengenalmu, mengapa aku harus menandatanganinya?” Yuriel melemparkan dokumen itu ke wajah Aleandro.

Bahkan jika orang itu adalah suami Yunifer, dia tidak membiarkannya menceraikan Yunifer begitu saja.

Raut wajah Aleandro dipenuhi dengan kemarahan. Sementara para bawahannya menahan napas dan berkeringat dingin. Mereka sangat tahu kemarahan bos mereka sangat menakutkan.

“Tuan Gilren, mohon tenang. Nyonya Yunifer baru saja sadar dari komanya karena kecelakaan. Emosinya mungkin tidak stabil.” Dokter Kenneth buru-buru menenangkan Aleandro.

Yuriel sekejap menoleh dan meraih kerah jas dokter itu begitu mendengar kata ‘kecelakaan’ .

 “Apa yang terjadi setelah kecelakaan itu!” Tatapan Yuriel seolah ingin menelan dokter itu bulat-bulat jika dia tidak segera menjawab pertanyaannya.

Dokter Kenneth ketakutan tatapan mengerikan Yuriel dan cengkeraman di kerahnya hampir mencekiknya. Dari mana dia mendapat tenaga begitu besar setelah mengalami kecelakaan?

Aleandro mengerutkan keningnya tidak senang karena ‘Yunifer’ mengabaikannya.

Dokter Kenneth buru-buru menenangkan Yuriel. “Nyonya, tenang. Anda selamat dari kecelakaan itu, sementara mobil Anda meledak bersama teman nyonya yang ada di dalam mobil.”


Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
kqkakakkakakalw
goodnovel comment avatar
Nabila Salsabilla Najwa
Bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
leonardo soso
??????????
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Jahat Presdir    Akhir

    Pernikahan Yuriel dan Aleandro bertempat di sebuah hotel pinggir pantai. Dekorasi pesta di dekor dengan serba putih dan dihias bunga Lily tulip seperti taman khayangan. Altar pengantin dibuat menyerupai gapura bunga. Para tamu sudah duduk di kursi mereka masing-masing. Keluarga Aleandro berbincang keluarga Flint yang hadir. Di altar sosok Aleandro berdiri dengan gagah dalam balutan setelan putih. Rambut hitamnya disisir rapi ke belakang. Dia sangat tampan hari ini. Banyak wanita maupun gadis-gadis muda mencuri-curi pandang ke arahnya. Terdengar dentingan piano di mainkan, dan semua orang berdiri melihat ke arah sosok pengantin berdiri di ujung jalan menuju altar. Yuri menjadi pendamping mereka, berdiri di depan sambil memegang keranjang berisi bunga. Dia menaburkan bunga di sepanjang jalan. Lewis secara pribadi menuntun Yuriel menyusuri jalan mengantarnya menuju ke altar, di mana Aleandro menunggu. Le

  • Istri Jahat Presdir    Hari Pernikahan

    Ginny mendorong dada Lewis untuk melepaskan pelukannya.Lewis membeku, menatapnya dengan mata membelalak.“Ka-kamu …. Dari mana kamu ….” Dia tidak melanjutkan kata-katanya. Terdiam menatap air mata mengalir dari mata hijau wanitu.“Aku sudah tahu kamu membunuh kakakku dan mengambil jantung keponakanku untuk menyelamatkanku. Meski aku berterima kasih padamu sudah menyelamatkan aku, aku tidak bisa hidup dengan perasaan bersalah ini seumur hidup.”Ginny terisak memejamkan matanya membiarkan air matanya mengalir di pipinya. Dia menarik napas dalam-dalam dan mendongak menatap Lewis.“Aku tidak hidup bersamamu. Lewis, kamu pembunuh, berdarah dingin dan egois. Aku tidak bisa memaafkanmu karena sudah membunuh kakakku. Setiap bersamamu terasa mencekikku dan membuatku sangat muak.”Lewis terdiam sambil mengepalkan tangannya, menatap tanpa daya wanita di depannya.“Maafkan aku,” ujarn

  • Istri Jahat Presdir    Seorang Lewis Flint

    Para pengawal Ludwig langsung bersiaga melihat Lewis menerobos pengawalan Raja. “Tuan Anda tidak bi—” Lewis meraih tangan seorang pengawal yang mencoba menahannya dan membantingkannya ke lantai. Pengawal Ludwig langsung mengeluarkan senjata mereka mencoba menghentikan Lewis mendekati Ludwig. “Berhenti atau kami akan menembak—!” Lewis dengan cepat menjatuhkan senjata pengawal terdekat dan mengalahkan mereka dengan keterampilan bertarungnya. Anak buah Lewis juga membantunya mengalahkan pengawal Ludwig. Senjata mereka dilempar jauh dan mereka terlibat pertarungan fisik. Terjadi kekacauanya di bandara akibat pertarungan mereka. “Gawat, keadaan darurat. Cepat kirim petugas keamanan. Terjadi perkelahian di tempat ini.” “Tuan-tuan mohon berhenti. Kalian tidak bisa berkelahi di tempa ini.” Para stas bandara panik dan memanggil keamanan untuk menghentikan mereka. Ludwig menatap dingin Lewis yang bertarung dengan pe

  • Istri Jahat Presdir    Salam Perpisahan

    “Ibu, aku harap kamu akan bahagia.” Yuriel memeluk Ginny erat, sangat enggan melepaskannya.“Jangan khawatir,” ucap Ginny balas memeluknya dengan erat sebelum melepaskannya.“Apa yang kamu rencanakan setelah aku pergi? Apa kamu akan tinggal bersama ayahmu?” tanya Ginny khawatir sambil mengelus rambut Yuriel.“Jangan khawatir Bu, aku akan membawa Yuriel dan anak-anak kembali ke Capital. Kami tidak akan tinggal bersama Lewis. Aku berjanji akan mencintai dan menjaganya.” Aleandro yang menjawab sambil memeluk pinggang Yuriel dan menatap Ginny dengan tatapan tegas.Ginny menoleh menatap Aleandro dan tersenyum.“Syukurlah. Aku tidak akan mencemaskannya lagi. Aku harap kamu akan menepati janjimu.” Ginny menghela napas memandang Yuriel dan Aleandro.“Aku harap kalian selalu bahagia. Terutama kamu Yuriel, jangan bersikap keras kepala dan perlakukan Aleandro dengan lebih baik. Kamu tida

  • Istri Jahat Presdir    Keputusan

    “Apa yang kamu lakukan?!” Dia meringis merasakan hidungnya sakit usai menabrak dada keras Aleandro.Aleandro menarik pinggangnya untuk semakin menempel di tubuhnya.“Apa Freyan sudah tidur?” tanya menunduk menatap Yuriel dengan tatapan panas.“Ya, kenapa?” Yuriel tersipu dan menghindari tatapan panasnya.Aleandro menyeringai dan menunduk untuk berbisik di samping telinganya.“Kalau begitu waktunya kamu menjadi milikku. Sayang mari kita mandi bersama,” bisiknya dengan suara rendah mulai menurunkan jubah mandi Yuriel.Wajah Yuriel memanas. Dia menahan tangan Aleandro dan mendorong dadanya dengan malu-malu.“He-hentikan, aku sudah mandi. Mandilah sendiri. Aku tidak bisa meninggalkan Freyan lama. Bagaimana kalau dia terbangun dengan suara berisik kita,” ujarnya tersipu malu.“Jadilah baik sayang. Bocah itu sudah tidur, dia tidak bangun. Aku akan melakukannya dengan c

  • Istri Jahat Presdir    Like Father Like Son

    Freyan melepaskan dada ibunya dan menangis keras. Tangisannya mengagetkan Yuriel. Dia dengan cepat membujuknya.“Sayang, sayang, kenapa kamu nangis?” ujarnya cemas mencoba membujuk Freyan dan menyusuinya lagi.Namun Freyan tidak berhenti menangis dan tangisannya semakin keras. Yuriel cemas dan memeriksa apa putranya buang besar.Dia berbalik untuk meletakkan Freyan di atas tempat tidur. Dia menoleh melihat Aleandro. Tatapan tajam pria itu tertuju pada putranya.Yuriel menunduk menatap putranya yang menangis dan Aleandro yang memelototi Freyan. Dia seketika marah.“Aleandro Gilren, apa kamu menakuti putraku!” seru Yuriel memarahinya.Freyan terisak kecil di pelukan ibunya, tampak seolah merasakan ibunya membelanya dan memarahi ayahnya.“Bagaimana aku bisa menakutinya? Bocah itu terlalu manja.” Aleandro berkata dengan enggan dan memelototi Freyan.Tangisan bayi kecil itu mengeras.Yuriel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status