Home / Romansa / Istri Kecil untuk Bos Duda / Hampir Melakukan Kesalahan yang Sama

Share

Hampir Melakukan Kesalahan yang Sama

Author: Writergaje23_
last update Last Updated: 2024-03-06 20:43:44

"Seharusnya kamu enggak perlu nurutin kemauan dia. Istirahat aja di rumah. Kemarin aja habis tepar sok-sok'an mau nganter anak saya ke sekolah," tegur Arsen setelah keduanya menjauh dari TK tempat Ayres bersekolah selama dua tahun belakangan.

Aileen menoleh sejenak sebelum kemudian memilin ujung bajunya sambil menunduk. "Lagian ... bosen." Perempuan itu menjawab apa adanya.

Semenjak pulang dari rumah sakit, Aileen tidak pernah dibiarkan menyentuh pekerjaan rumah selain sedikit menyapu kamar dan membereskan tempat tidur. Arsen terus melarang dan memberikannya peringatan lewat tatapan tajam yang membuat nyali perempuan itu ciut seketika.

"Kamu mau sesuatu?" tanya Arsen begitu menyadari wajah suntuk dan murung istrinya.

Aileen menggeleng. Dia sebenarnya juga tidak tahu sedang menginginkan apa. Semua hal terasa membosankan belakangan ini. Hal itu juga mempengaruhi mood Aileen yang tidak beraturan selepas datang bulan.

"Setelah check-up ke dokter, kamu ada mau kemana kek gitu?" tanya Arsen
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Jangan Terlalu Manis

    "Jadi, kamu beneran hamil?" Arsen bertanya tidak percaya. Hari ini, dia dan Aileen memang pergi ke rumah sakit guna memeriksakan dugaan Arsen. Syukurnya, hasil lab dari Dokter menjawab semua. Aileen benar-benar hamil. Usia kandungannya masih sangat muda. "Kita bakal punya anak, Aileen." Arsen menegaskan sekali lagi sambil memeluk tubuh mungil istrinya yang masih mematung tidak percaya. Rasanya ... terlalu tiba-tiba. Aileen belum siap. Dia benar-benar tidak siap. "Tapi aku masih terlalu muda buat punya anak, Mas." Aileen menyuarakan sesuatu yang sedari tadi mengganjal di hatinya. "Loh? Tapi kamu kan udah punya anak. Tuh, si Ayres," jawab Arsen sambil terkekeh geli. "Itu beda. Ayres kan udah gede, enggak perlu kulahirin dulu. Ini beda lagi. Aku ... nggak berani melahirkan," jelas Aileen jujur. Arsen memandang Aileen lekat. Bingung dengan pola pikir sang istri. Setahunya, perempuan yang sudah menikah paling ingin punya anak. Biasanya, mereka bahkan melakukan berbagai macam cara a

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Morning Sickness?

    "Sekarang udah berani sama Mama Ai lagi?" Arsen bertanya begitu malam ini ia menemani Ayres tidur.Bocah sipit yang akhirnya mengetahui siapa dalang di balik semua teror yang didapatinya, hanya mengangguk. Tapi, Ayres tidak terlihat berniat menemui Aileen sama sekali.Padahal, semuanya sudah selesai. Bi Rindi sudah keluar dari rumah mereka. Rindu juga sudah meminta maaf atas perlakuan sang Bunda.Arsen bahkan juga bertanya apa Rindu benar masih menyukainya seperti dulu. Dan jawaban mengejutkan perempuan itu, sejenak membuat Arsen memikirkannya hingga detik ini."Seharusnya Pak Sakya tahu. Perasaan aku sama Bapak masih sama kayak dulu. Meski aku bilang udah enggak sekali pun, yakin aja aku pasti lagi bohong."Begitulah kalimat yang Rindu ucapkan padanya tadi siang di kantor. Tepat setelah perempuan itu menyerahkan proposal juga meminta maaf mewakili Bundanya.Arsen tidak pernah berpikir bahwa Rindu akan berkata demikian. Melihat dari sikap perempuan itu yang profesional dan normal dala

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Sosok di Balik Masalah

    "Apa aku sebaiknya pergi dari rumah aja, ya?" Aileen bertanya pada Arsen.Arsen yang malam ini hampir terlelap karena sudah luar biasa mengantuk, kontan saja terbangun dan melotot galak. "Kamu gila?!" bentak Arsen sebal.Aileen menggeleng yakin. "Enggak. Seharusnya aku emang pergi sejak awal. Kalau kayak gitu, mungkin Ayres enggak bakal diteror lagi. Dia juga enggak mungkin takutin apapun lagi setelah ini," jelas Aileen memaparkan spekulasinya jika sampai ia benar-benar pergi dari rumah ini."Kamu pikir cuma Ayres aja yang bisa butuh kamu? Saya juga bisa! Apa selama ini kamu tinggal di rumah ini buat Ayres aja?" tanya Arsen tidak habis pikir.Mendengar omelan suaminya, Aileen jadi merasa bersalah. Perempuan itu kemudian berbaring membelakangi Arsen sambil mengusap air mata yang diam-diam mengalir dari sudut mata."Bukan gitu. Aku cuma enggak tahan liat Ayres ketakutan di rumahnya sendiri. Aku enggak bisa liat dia nangis terus-terusan kayak gitu gara-gara aku. Dia keliatan takut banget

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Orang Dalam

    Aileen tidak tahu apa yang salah dengan putranya. Tapi, sejak ia menemukan bocah itu sudah kembali di rumah mereka, kenapa Ayres malah jadi takut padanya?Ada apa? Apa sebelumnya Aileen sempat melakukan kesalahan? Apa Ayres hanya sedang marah pada Aileen karena semalam Aileen berhenti mencarinya dan memilih tidur di rumah?"Sayang ... kamu enggak mau makan? Mau Mama bikinin atau beliin sesuatu?" tanya Aileen untuk kesekian kalinya.Mencoba mengajak bocah sipit berbicara. Tapi, lagi dan lagi, bocah itu tetap tidak mau menyahutinya. Yang dilakukan Ayres hanya bersembunyi di pelukan Papanya. Ayres seolah tidak berani dekat-dekat dengan Aileen."Udah, kamu balik aja sana ke kamar dulu. Ntar kalau udah tenang dan mau cerita, mungkin dia mau bicara sama kamu. Kamu istirahat aja, kalau saya butuh sesuatu nanti saya panggil Bi Rindi." Arsen menegur sambil mengelus punggung tangan istrinya.Pada akhirnya, Aileen menjawab dengan satu anggukan. Perempuan itu juga kasihan dengan Ayres yang terus

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Percaya Sama Saya

    Aileen menggigit kuku jemarinya gusar. Perempuan itu terus memandangi sekitar jalanan panik. Sedangkan Arsen, hanya menggenggam sebelah tangan Aileen erat. Berniat menenangkan sang istri sekaligus dirinya sendiri."Apa kita balik ke kebun binatang aja ya, Mas? Kita cari di sana sekali lagi. Mungkin aja dia masih di sana cuma kita belum cari yang bener aja," pinta Aileen yang dibalas Arsen dengan gelengan."Di sana udah ada yang jaga. Lagian gerbang kebun binatangnya juga udah dikunci, biar enggak ada yang bisa keluar masuk lagi. Kalau emang Ayres ketemu di sana, pasti mereka hubungin kita." Arsen menjelaskan yang dalam hati dibenarkan Aileen.Perempuan itu kemudian menatap jalan yang mereka lewati lagi. Takut jika sampai sang putra malah tidak tertangkap matanya."Kita pulang dulu, ya? Ini udah larut banget. Kamu juga belum makan, kan?" tanya Arsen yang ditanggapi Aileen dengan gelengan."Enggak," jawab Aileen final. Terdengar tidak ingin dibantah atau bernegosiasi lagi."Kalau gitu k

  • Istri Kecil untuk Bos Duda   Ayres Hilang

    "Udah bawa botol minumnya, kan?" Aileen bertanya sekali lagi.Ayres mengangguk. "Udah, Mama. Udah bawa bekal juga. Terus aku juga bawa wortel mentah," jawab bocah sipit itu tanpa mau melunturkan senyumnya.Aileen mengernyit bingung. "Kamu buat apa bawa wortel mentah? Kalau mau lauk wortel, Mama masakin aja." Perempuan pendek itu bertanya heran."Emang kapan aku suka wortel, Mama? Aku kan mau kasih makan kelinci. Pasti di kebun binatang ada kelinci," sahut Ayres yang dibalas Aileen dengan cubitan gemas di pipi gembul putranya."Yaudah sana! Berangkat sama Papa ke sekolah. Inget loh ya, jangan jauh-jauh dari Bu Guru!" peringat Aileen sambil mengaitkan tas bocah itu di punggungnya.Ayres menempelkan tangan di pelipis; memasang posisi hormat. Berikutnya, bocah itu berlari keluar diikuti Aileen dari belakang.Tapi, begitu sudah membuka pintu mobil, bocah itu malah berbalik dan berlari lagi menuju sang Mama. Aileen mengernyit. Apa lagi?"Kamu ketinggalan sesuatu?" tanya Aileen begitu Ayres

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status