“Ah, kalian sudah datang, ya? Apa kabar semuanya?” Nyonya Rachel langsung mencairkan suasana di ruang tamu ketika menyadari tatapan antara Karina dan keluarganya begitu mengintimidasi pada Alexa,sang menantu yang baru ia terima dengan berat hati.Tidak berbeda dengan sikap Nyonya Rachel, Tuan Daniel juga bersikap yang sama. Ia terlihat begitu senang menyambut kedatangan sahabatnya itu, meskipun Aaron bisa melihat kalau dalam senyuman ayahnya itu terdapat keraguan dan kebimbangan mengatasi situasi.“Paman, Bibi, apa kabar? Aku sudah merindukan kalian padahal baru dua hari tidak datang ke sini. Kalian tahu, kan kalau aku sibuk membantu berberes rumah karena orang tuaku kembali. Aku harus menjadi anak baik sebelum menjadi menantu keluarga lain.” Karina seketika mengambil muka. Kalimatnya jelas diucapkan untuk memprovokasi Alexa di depan orang tua Aaron.“Tidak masalah, kami sudah mengerti kalau kau memang putri yang baik.” Nyonya Rachel menanggapi dengan senyuman yang sedikit ia paksakan
“Semuanya, aku dan keluargaku pamit. Malam masih banyak urusan yang harus disiapkan untuk besok. Jadi kami undur diri dulu.” Aaron bicara dan seketika mengheningkan suasana berbincang akrab.Ia tidak ingin terlalu lama berada di sana, serta melihat istrinya yang diabaikan di sana karena orang tuanya yang bimbang mengambil sikap.“Mam, aku pergi dulu. Lain kali aku akan membawa istriku dan juga Axel kembali. Tentu saja di makan malam keluarga inti saja. Itu lebih baik untuk membahas apapun tanpa orang lain tahu.” Kalimat Aaron saat ini terdengar tegas dan jelas menyudutkan sebelah pihak.“Ah, baiklah. Hati-hati di jalan, Kita akan berbincang lagi nanti saat kalian tidak sibuk.” Tanpa ingin membuat suasana dingin berlarut di sana, Tuan Daniel mengiyakan ucapan Aaron.“Paman dan Bibi. Sampai bertemu lagi di waktu yang lebih baik.” pamitnya juga pada Tuan Jhensen dan juga istrinya.Tuan Jhensen hanya tersenyum menanggapi sapaan Aaron dan juga anggukan singkat kepala Alexa untuknya. Alexa
Setelah makan bersama yang membukakan berakhir, semuanya terlihat tenang. Tapi tiga hari setelah itu, Austin dan Aaron dipanggil kembali menghampiri kedua orang tuanya di rumah keluarga Hobbs. Mereka tidak datang bersama dan saat Aaron tiba, sudah ada Austin yang terlihat diam di sana, sepertinya ia sudah terkena ceramah habis-habisan dari raja dan ratu keluarganya.Aaron tersenyum sambil meraih bantal sofa di dekatnya. Kemudian melempar ke Austin yang sudah seperti ayam tak bertaji di depan orang tuanya.“Sialan! Kenapa melemparku?” omel Austin pada kakaknya. Namun Aaron makin tersenyum dan duduk di sampingnya. Ia mendekati wajah adiknya dan berbisik, “Kau kenapa? Papa dan Mama sedang membahas menantu mereka darimu?”“Kau akan tahu kenapa aku terdiam. Dengarkan saja sendiri.” Austin membalas bisikan itu dengan nada kesal.“Apa yang kalian bisikkan? Kami masih di sini.” omel sang Papa pada kedua putranya. Aaron hanya berdesis memicingkan mata saat mendengar suara tegang papanya.“Mam,
Diamond Enterprises Tanpa Jhensen“Austin, cukup. Papa bisa terkena serangan jantung lagi.” Aaron mencoba menenangkan adiknya, akan tetapi Austin terlihat belum puas mengeluarkan isi hati yang selama ini dia pendam karena menghormati orang tuanya. “Apa kalian tidak tahu kenapa kakak tidak ingin tinggal bersama kalian? Itu karena kakak tidak mau hidupnya diatur orang tuanya sendiri. Dia ingin bebas dan dia mendapatkannya! Dan kalau kalian terus saja mencampuri urusanku dalam memilih pasangan, yakinlah Ma, Pa. Aku juga akan pergi dari sini pergi dari tekanan kalian!” ucap Austin tegas dan pergi dengan wajah marahnya.Aaron memilih ikut pergi meninggalkan orang tuanya yang memang dianggap keterlaluan pada adiknya kali ini.Keesokan harinya di kantor Diamond Enterprises.“Bos, seluruh dewan direksi telah menunggu di ruang rapat. Rapat akan dimulai setelah kedatangan Tuan dan Tuan muda kecil,” lapor Ariana—asiten Asutin yang berada di sebelah Austin sejak dia dan Aaron tiba di sana.“Ayah
"Saya mengambil keputusan karena saya sudah mempertimbangkannya dengan matang. Memang benar, perusahaan tidak mengalami krisis atau masalah saat ini. Tapi tindakan Wakil Presdir yang sekarang akan mengakibatkan masalah di kemudian hari untuk perusahaan,” Tuan Daniel beralasan.“Bisa dijelaskan secara spesifiknya, Presiden Direktur?” tanya dewan direksi yang lain. Tentu mereka bingung kenapa Aaron yang kinerjanya baik, ditukar posisi dengan Austin yang semuanya tahu sudah memiliki perusahaan hiburan sendiri.“Karena keputusan sepihak Wakil Presdir Aaron Hobbs yang menolak menjalin hubungan kekeluargaan dengan putri dari keluarga Tuan Jhensen, pemilik perusahaan Maze Bank Group. Perusahaan yang awalnya merupakan sekutu kita, kemungkinan akan menarik seluruh aset serta sokongan dana dan berbalik melawan Diamond Enterprises dengan menjatuhkan harga saham Diamond Enterprises. Saya rasa, sampai di sini semua dewan direksi paham dengan kecemasan saya,” ucap Tuan Daniel.“Oh, jadi karena taku
‘Aku akan tiba sebentar lagi, Babe. Aku merindukanmu...’Alexa tersenyum lebar saat memandangi dan membaca pesan singkat yang dikirimkan Aaron padanya. Segera ia ingin membalas pesan tersebut dengan balasan, ‘Ya, aku juga merindukanmu. Aku akan menunggu di depan kantor.’Tapi ketika pesan hanya tinggal di-klik lalu terkirim, semua itu batal karena seseorang tiba-tiba menarik ponsel Alexa dengan paksa.“Siapa yang kau hubungi?” itu adalah Megan yang bertanya dengan raut marah, “Kau pasti sedang berbalas pesan dengan tunanganku, kan? Mengakulah!”“Minumlah obatmu sebelum kau keluar dari sangkarmu, dasar wanita gila.” Alexa membalas seketika. Ia begitu kesal mengapa harus ada Megan di hadapannya. Alexa mengulurkan tangannya ke Megan, “Kembalikan ponselku. Itu privasi. Aku bisa melaporkanmu ke polisi.”Megan tersenyum remeh pada peringatan Alexa, “Privasi katamu? Bullshit.” Ejeknya lalu melihat isi percakapan di layar ponsel Alexa yang masih menyala.‘Kenapa dari Aaron?’ gumamnya bertanya
Sementara itu di sebuah gudang yang menjadi markas besar sekelompok penjahat yang diketuai pria bertubuh besar dan kekar, yang dipanggil Karina dengan sebutan Bos. Setelah Karina menutup panggilan, Razort dan anak buahnya membahas tugas baru dari anak pelanggan tetap jasa mereka.“Karina putrinya Jhensen meminta bantuan untuk melenyapkan wanita bernama Alexa Abbott. Dia meneleponku dua hari lalu dan katanya sudah meminta bantuanmu, Todd. Lalu hari ini anak manis itu mengulangi permintaannya.” Razort mengulangi apa yang ia dengarkan sebelumnya tentang Karina.“Apa ini, Todd? Kenapa kerjamu lambat sekali?” dengan ekspresi tenang, pria itu bertanya pada anak buah kepercayaannya. Tapi Todd tahu, ekspresi seperti itu dari bosnya adalah ancaman mengerikan.“Maafkan aku, Bos. I-itu karena setelah Nona Karina meneleponku, aku juga menerima permintaan yang sama dari artis baru bernama Megan Abbott. Dan aku baru menyadari kalau korban yang mereka tuju adalah sama, dan korban juga adalah saudara
Alexa menyadari tatapan Karina begitu berbeda padanya dan itu membuatnya ingin sekali mengabaikan dan menambah rasa iri tersebut, tapi itu tidak mungkin karena saat ini ada sang ibu mertua yang yang dengan sikap yang baik.“Mama, kami permisi ke belakang sebentar.” Ucapnya pada Nyonya Rachel sebelum menoleh pada Aaron lagi, “Ikutlah denganku sebentar.”Aaron tidak menjawab tapi hanya tersenyum sambil mengangguk sebelum mengikuti langkah istrinya ke belakang. Setelah keduanya di dapur, barulah Alexa bicara serius.“Apa kau sengaja bermanja-manja di depan mereka?" Alexa menggerutu."Aku bermanja dengan istriku di depan anak dan ibuku. Apa yang salah? Hanya orang luar yang akan merasa tidak nyaman. Dan kalau orang luar itu punya malu, maka seharusnya dia cepat keluar dari rumah kita." Aaron malah menjawab dengan sangat jelas kalau dirinya tidak menyukai Karina ada di sana."Tapi aku segan dengan ibumu. Apa kau tidak merasa ibumu tidak nyaman saat melihat Karina yang kesal? Aku sekarang i