Share

Bab 7

"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Alina bingung.

"Maaf Nyonya, saya tidak bisa memberitahukan." kata satpam yang bernama Agung itu.

Alina hanya bisa menghela nafas panjang, apa yang di katakan oleh pak satpam rumahnya sedikit mengganggu fikiranya.

"Pak agung ini bisa saja membuat saya jadi kepikiran," celetuk Alina kemudian.

"Maaf bu saya tidak bisa memberitahu, alangkah baiknya ibu nanti bisa tahu sendiri." kata agung lagi.

"Ada apa dengan nyonya Maria, kenapa aku harus berhati-hati dengannya? Bukankah selama ini nyonya Maria itu adalah wanita yang sangat baik padaku. Dan dia adalah wanita yang sangat lembut. Tuhan Panji saja sangat sayang dan mencintainya. Bahkan kecantikannya di atas rata-rata.

Setelah makan malam selesai pak agung kembali ke depan pintu apartemen untuk berjaga di sana bersama rekannya. Dan Tiwi di dalam rumah dia membersihkan sisa makan malam bersama nyonya kecil dan segera mencuci piring.

Alina sendiri langsung masuk ke dalam kamar iya ingin istirahat. Karena perjalanan dari Jakarta ke Surabaya sangat membuatnya lelah. Alina merasa sangat bahagia karena ia sudah bisa melihat keadaan ibunya sudah baik-baik saja. Dan terlihat begitu segar.

****

Satu minggu kemudian Aaron dan Lisa sudah berangkat ke luar negeri. Maria tersenyum saat papa dan Mama mertuanya sudah berangkat dia segera menghampiri suaminya dan duduk di atas pangkuan suaminya dengan manja.

"Sudah saatnya kamu menikahi Alina." membuat Panji ada perasaan aneh yang menggelar di tubuhnya. Entah perasaan apa itu akan tetapi tidak bisa dipungkiri oleh Panji saat bersama Alina ada perasaan yang lebih nyaman dibandingkan perasaan bersama Maria.

Kita berangkat sekarang karena Alina di sana sudah bersiap-siap. 1 jam perjalanan Panji dan Maria sudah tiba di KUA dan di sana sudah terlihat Alina dengan pakaian senada dengan Panji. Panji melihat Alina dengan sangat kagum karena gadis itu terlihat sangat cantik dengan pakaian kebaya berwarna putih tulang itu.

Pasangan calon pengantin pun memasuki ruangan KUA untuk melaksanakan ijab qobul. Syarat untuk Maria agar panci mau menikahi Alina adalah. Maria harus bisa menerima Alina menjadi madunya karena Panji tidak mau menikahi seorang wanita hanya untuk kepuasan sesaat dan perjanjian hitam di atas putih akan tetapi Panji menikahi Alina dengan tulus dan berharap suatu saat akan mencintai gadis itu. Maria sendiri tidak keberatan dengan syarat yang diajukan oleh Panji. Karena rasa cinta Maria kepada Panji sudah hilang sejak lama. Setelah Maria bertemu dengan laki-laki yang membuatnya jatuh cinta hingga sekarang.

Tanpa sepengetahuan Panji sesungguhnya Maria itu bisa hamil akan tetapi wanita itu tidak mau mengandung anak dari Panji dia tidak mau jika tubuhnya akan rusak karena hamil karena menyusui anaknya. Maka dari itu tanpa sepengetahuan Panji Maria memasang alat kontrasepsi di rahimnya yang berupa IUD.

Satu jam kemudian ijab qobul pun selesai. Dan Alina sudah resmi menjadi istri Panji yang sah. Tapi tanpa ia ketahui jika Panji menjadikan Alina istri sahnya. Karena setahu Alina, Alina hanya menjadi istri di atas hitam dan putih dan dengan gampang suatu hari nanti Panji akan membuangnya dengan begitu saja.

Mulai hari ini ia harus bisa menerima keadaan dirinya yang sudah menjadi istri hitam di atas putih Panji dan harus menerima konsekuensinya saat di hamil nanti. Karena bayi yang dalam kandungannya akan ia serahkan pada Panji dan Maria lalu ia akan pergi seperti yang tertulis dikontrak saat ia menandatanganinya dulu.

Maria memberikan kebebasan Panji untuk tinggal di apartemen karena saat ini Lisa dan Aaron sedang tidak ada di rumah sehingga ia tidak harus mencari alasan ke mana Panji pergi.

Maria berpamitan kepada suaminya dan Alina untuk segera pulang ke rumah dan meninggalkan pasangan pengantin baru itu di apartemen.

Alina dan Panji sudah berada di dalam kamar yang sama. Ada perasaan yang aneh menjalar di tubuh gadis itu saat Panji menatapnya dengan tatapan yang intens.

"Ma-maaf tuan Saya akan berganti pakaian dulu."kata Alina gugup. Tanpa menunggu jawaban dari Panji, Alina langsung masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa pakaian ganti.

Panji memberikan sedikit waktu untuk Alina, dia tidak mau membuat gadis itu ketakutan karena harus langsung melayaninya sebagai seorang istri. Panji tahu Alina adalah gadis yang baik dan dia adalah gadis yang sangat polos.

30 menit kemudian Alina sudah selesai dengan ritual mandinya dia sudah berganti pakaian dengan pakaian tidur berlengan panjang dan celana panjang. Ia melihat Panji sedang berdiri menghadap ke taman belakang apartemen dengan menggulung sedikit baju lengan hingga ke siku.

"Tuan saya sudah selesai, silakan tuan mandi saya akan menyiapkan makan malam. Apakah tuan mau saya buatkan kopi?" tanya Alina hati-hati.

"Hmmm," jawab Panji tanpa melihat.

Setelah mendengar jawaban Panji Alina langsung keluar kamar dan menuju ke dapur, iya langsung bergabung bersama Tiwi di dapur yang sedang menyiapkan sayuran dan bahan makanan yang akan dimasak.

Yang pertama Alina lakukan adalah membuatkan kopi untuk panji. Setelah kopi yang dibuat Alina selesai, Alina langsung menghampiri Panji dan ternyata Panji masih berada di dalam kamar mandi. Alina meletakkan kopi itu di atas nakas dan ia kembali lagi ke dapur untuk masak.

Setelah Alina keluar dari kamar Panji pun keluar dari kamar mandi. Aroma kopi yang sangat wangi menyeruak harumnya. Panji segera menghampiri kopi buatan Alina lalu menyeruputnya. Kopi buatan Alina memang sangat nikmat berbeda dengan buatan Maria yang terlihat biasa saja entah resep apa yang Alina gunakan untuk membuat kopi tetapi ini benar-benar membuat Panji ketagihan.

*****

Di tempat lain Maria ternyata setelah pulang dari apartemen Panji dan Alina Dia menuju apartemen milik Riko. Sudah satu minggu lebih dia tidak bertemu dengan pujaan hatinya. Rasa rindu yang sudah mengguncang di dada ia tahan selama satu minggu lebih. Ia segera masuk ke dalam kamar apartemen Riko karena ia sudah tahu akan password kamar tersebut. Tapi sebelumnya dia sudah memberitahu Rico jika dia akan datang ke apartemen.

Riko dengan antusias menyambut kedatangan wanita pujaannya. Ia memberikan kejutan kecil saat Maria masuk dengan mengagetkannya karena Riko bersembunyi di belakang pintu saat Maria mencarinya di segala arah di segala ruangan tidak menemukan pria pujaannya.

Aaarrgg

Maria berteriak dengan kencang karena ia sangat terkejut tiba-tiba ada lengan kekar yang memeluk tubuhnya dari belakang. "Aku sangat merindukanmu sayang."kata Riko kemudian menciumi leher jenjang Maria, membuat wanita itu mendesah.

"Sekarang kita akan bersenang-senang sampai pagi."jawab wanita itu, kemudian ia membalik tubuhnya untuk menghadap pada pria yang sudah merindukannya.

"Benarkah?"jawab Riko dengan senyum yang mengembang.

"Hmmm."

"Apakah Panji tidak akan mencarimu?" tanya Rico lagi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status