Share

Terlihat Tua

"Kamu ngomong apa, Ney?" tanya Elvan yang tidak mendengar apa yang dikatakan Neya saat dia fokus mengobati luka wanita itu.

"Oh nggak Mas, aku cuma berharap kalo anak ini ganteng." Neya meringis disertai gelagat canggung, namun tak mampu mengalihkan atensinya dari wajah Elvan.

"Oh iya Ney, aku juga berharap kalo anak itu cowok. Emh, ini lukanya udah selese aku obati, nanti biar aku aja yang ambil adonan kue-nya di oven ya."

"Nggak usah, Mas. Biar Bi Murni aja."

Elvan mendongak, lalu menatap Neya yang saat ini duduk di depannya. Dan dia baru menyadari jika jarak mereka kini sangat dekat. Elvan menatap Neya lekat. Situasi itu, membuat netranya sangat sulit dia alihkan dari Neya.

Hari ini, wanita itu hanya memakai daster berbahan satin warna cream, rambutnya dia cepol asal ke atas, tanpa make up di wajah, hanya sekedar pelembab bibir dengan aroma strawberry yang menyeruak ke hidung Elvan, alisnya yang sedikit lebat bak semut berbaris disertai hidung mungil yang mancung seakan terpahat se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status