Istri Kedua Tuan Elvan

Istri Kedua Tuan Elvan

By:  Miss Secret  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating
83Chapters
1.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Arneya Devanka, gadis belia berusia 19 tahun, harus kehilangan kehormatannya akibat diruda paksa oleh seorang pria tak dikenal, Ausky Elvan Kiandra, 35 tahun yang dijebak oleh seseorang dengan menggunakan obat perangsang. Akibat dari kejadian tersebut, Neya pun hamil. Akhirnya Elvan menikahi Neya, tanpa sepengetahuan Aileen, istri dari Elvan. Neya mau menikah dengan Elvan untuk memberikan kehidupan yang layak pada buah hatinya, tanpa dia tahu jika Elvan yang sebenarnya sudah memerkosa dirinya. Pesona Elvan, membuat Neya jatuh cinta pada laki-laki itu. Akan tetapi, Elvan mengabaikan keberadaan Neya dan selalu mengutamakan Aileen, karena baginya, dia menikahi Neya hanya sebatas rasa tanggung jawab saja. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan Neya dan Elvan, kian dekat hingga membuat Elvan juga jatuh cinta pada Neya. Aileen yang mengetahui hal itu, berusaha memisahkan keduanya, dengan mengatakan pada Neya jika Elvan lah yang telah memerkosanya. Lantas, apakah Neya mau memaafkan Elvan? Bagaimana pernikahan mereka selanjutnya? Lalu, siapakah sebenarnya dalang yang sudah menjebak Elvan dengan menggunakan obat perangsang?

View More
Istri Kedua Tuan Elvan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Anet.Sandy
Mampir menyapa author. sukses ya
2024-01-17 16:01:16
0
83 Chapters
Malam Kelam
Awan hitam, menggantung di langit malam, kian menambah gelap suasana malam yang begitu sepi. Dalam temaram cahaya lampu penerangan jalan desa, seorang gadis berusia 19 tahun, Arneya Devanka yang baru saja pulang dari tempatnya bekerja di sebuah mini market, tampak mengayuh sepedanya di tengah jalan berbatu nan berkabut. Jarum jam baru menunjukkan pukul 9 malam, akan tetapi jalan setapak yang bagian kanan dan kirinya adalah kebun teh itu tampak begitu sunyi.Di jalan yang gelap itu, tidak ada satu orang pun yang dia temui. Memang, malam ini jauh lebih sepi dan dingin, dari biasanya. Sejak siang, hujan turun begitu deras, dan sekarang gerimis pun sudah kembali menyapa, membuat hawa terasa begitu dingin. Orang-orang pasti lebih memilih untuk tidak keluar rumah dan mengistirahatkan tubuhnya dalam peraduan."Astaga, sudah gerimis? Aku harus cepat sebelum hujan turun," gumamnya, seraya mempercepat kayuhan sepedanya. Akan tetapi, rintik gerimis itu kini sudah berubah menjadi tetesan hujan yan
Read more
Maafkan Aku
Setelah mengenakkan pakaiannya, Neya bergegas keluar dari gubug, sinar hangat mentari telah menerpa, sebentar lagi, para pekerja perkebunan pasti mulai berdatangan ke kebun teh tersebut. Neya hanya bisa berharap, hidupnya ke depan, akan baik-baik saja, meskipun nyatanya pasti tidak mudah menjalani hidup dengan diselimuti rasa trauma, dan dia yakin, hal itu tidak akan hilang begitu saja, bahkan mungkin saja menyita seumur hidupnya.Hal yang paling menyakitkan saat ini, Neya merasa hidupnya sudah hancur dan kehilangan masa depan dengan situasi yang dialami. Dalam benaknya, mana ada laki-laki yang mau menerima keadaannya, seorang gadis miskin yang telah kehilangan kehormatannya.Neya berjalan menuju ke rumahnya, seraya menahan rasa sakit pada bagian inti tubuhnya, dia bahkan tak sanggup mengayuh sepeda itu dan memilih berjalan sambil menuntun sepedanya. Neya tampak sesekali meringis. Apa lagi, jalan yang dilaluinya adalah jalanan terjal berbatu, rasa nyeri seakan mengiringi langkahnya.Ta
Read more
Berteman Luka
"Maaf, maaf untuk apa Mas?" tanya Aileen seraya mengurai pelukannya, lalu menatap suaminya itu dengan tatapan tanda tanya, dia tak mengerti mengapa tiba-tiba suaminya meminta maaf, dan bersikap aneh setelah pulang dari luar kota."Mas, kamu kenapa sih? Kok tiba-tiba aneh gini? Minta maaf untuk apa sih, Mas?""Minta maaf karena aku pulang tanpa kasih kabar. Hahahahaha ... ""Ih, kamu nyebelin!" sahut Aileen, lalu mencubit perut Elvan yang tengah tersenyum sambil menatapnya dengan tatapan hangat. Tanpa Aileen tahu, di balik senyuman itu, suaminya tengah menahan rasa sesak di dada. Saat ini, Elvan memang memilih untuk menyembunyikan masalah yang sedang menimpanya, karena dia belum sanggup untuk mengatakan hal itu pada istrinya, sekaligus juga belum siap dengan resiko yang menimpa rumah tangganya."Ya udah masuk yak, Sayang. Aku kangen banget sama kamu!" Aileen pun mengangguk, lalu mengikuti langkah suaminya masuk ke dalam mansion tersebut.MalamnyaSaat ini, Elvan tengah berdiri di balkon
Read more
Kehilangan Jejak
Satu Minggu KemudianElvan mengusap wajahnya dengan kasar saat mendapat informasi dari salah seorang anak buahnya yang mengatakan jika dia kehilangan jejak Neya.[Kenapa kau bodoh sekali, hah? Mengawasi seorang wanita saja tidak bisa! Aku tidak mau tahu, kau harus menemukan wanita itu secepatnya. Kalau tidak, aku tidak akan memberi ampun padamu!][Maaf Bos, satu minggu yang lalu suasana rumah wanita itu ramai sekali. Kami pikir ibunya sakit lagi, tapi ternyata Neya yang dibawa ke rumah sakit. Setelah beberapa hari ini kami amati, ternyata ibunya sudah hidup sendiri di rumah itu, dan keberadaan Neya masih misterius karena ibunya tidak mau mengatakan di mana Neya berada. Bahkan, sikap wanita tua itu begitu acuh, sekaligus ada amarah yang sepertinya dia pendam saat kami menanyakan Neya.][Apa? Marah?][Iya Bos, kemungkinan seperti itu.]'Astaga, apa yang sebenarnya terjadi?' batin Elvan.[Cari terus keberadaan Neya, besok aku akan pulang ke Indonesia untuk memastikan keadaan wanita itu.]
Read more
Malaikat Pencabut Nyawa
Sayup-sayup, Neya mendengar suara seorang pria yang memanggilnya. Sebenarnya, ada rasa terkejut di dalam hantinya karena di ibu kota ini, Neya tidak mengenal siapa pun. Setelah diusir oleh Lastri, berbekal uang yang dimilikinya, Neya memutuskan merantau ke ibu kota. Dalam benak Neya, di kota metropolitan itu, setidaknya dia memiliki harapan untuk mencari pekerjaan dan bertahan hidup, sekaligus membuka lembaran baru. Neya tak bisa terus tinggal di desa, bagi Neya itu sama saja mencoreng nama ibunya, dan gadis itu tidak mau membuat orang tuanya merasa malu atas aib yang dia tanggung.Di bawah guyuran hujan yang turun dengan derasnya, sebisa mungkin Neya ingin menajamkan penglihatan, mencoba mencari jawaban siapa laki-laki yang memanggilnya. Akan tetapi, rasa lapar sekaligus lelah membuat gadis itu merasa tidak berdaya. Perlahan Neya menutup matanya, tubuh lemasnya sudah tak mampu lagi bertahan dalam kesadaran.Sementara itu, melihat Neya yang mulai tak sadarkan diri, laki-laki yang hamp
Read more
Suara Siapa
Elvan mengulum senyum mendengar perkataan polos yang terlontar dari bibir Neya. "Apa anda malaikat pencabut nyawa? Ternyata malaikat pencabut nyawa itu cukup tampan. Tapi kenapa selalu digambarkan dengan sosok yang menyeramkan?"Elvan semakin terkekeh, lelaki tampan itu merasa terhibur dengan tingkah lucu Neya. Akan tetapi, juga merasa lega jika gadis itu ternyata tidak mengenalnya sebagai laki-laki yang telah merenggut kesuciannya. Meskipun memang terlihat miris dan pengecut, sebuah tawa di depan wanita yang telah dia sakiti.Neya ...Wanita yang malangNeya ...Wanita yang telah dia renggut kesuciannyaDan Neya ...Wanita yang sedang mengandung darah dagingnya.Sebenarnya Elvan bingung, sekaligus gugup harus bagaimana cara memulai percakapannya dengan Neya. Melihat Neya tak sadarkan diri saja membuat pikirannya buntu dan Elvan yakin, gadis itu pasti telah melewati hal yang berat karenanya, apalagi saat ini Neya sedang mengandung darah dagingnya, pasti bukan hal yang mudah, hidup send
Read more
Menikah Denganku
[Mas kamu sebenarnya lagi di mana? Lalu kenapa ada suara perempuan? Siapa sebenarnya perempuan itu, Mas? Kamu nggak ngelakuin hal yang aneh-aneh kan sama perempuan itu?][Tenang dulu Aileen, dengarkan aku baik-baik. Tolong jangan berpikiran buruk dulu karena situasi saat ini tidak seperti yang kamu pikirkan.][Kalau begitu, tolong jelaskan padaku siapa wanita itu.][Baiklah kalau begitu, akan kuceritakan kejadian yang sebenarnya.]Elvan kini tampak keluar dari ruang perawatan Neya setelah memastikan keadaan Neya baik-baik saja dari gerakan bibir wanita itu, yang seolah memberi kode kalau dia tidak apa-apa. Beberapa saat yang lalu, memang Neya terdengar mengeluh kesakitan saat tangannya yang lebam menyentuh sisi nakas untuk mengambil air minum hingga teriakannya membuat Aileen panik. Sedangkan Neya, tampak menatap punggung Elvan yang berjalan keluar disertai tatapan penuh tanda tanya."Siapa yang meneleponnya? Pacar atau istrinya?" Neya tersenyum kecut, seraya mengelus perutnya. "Ah bia
Read more
Firasat Buruk
Jantung Neya seakan berhenti berdetak mendengar penuturan Elvan, gadis itu pun memberanikan diri menatap manik mata hazel milik Elvan."Apa kau mau menikah denganku, Ney?""A-anda jangan becanda, Tuan. Sungguh ini tidak lucu, bukankah anda juga sudah punya seorang istri? Lagi pula, kita juga baru saja mengenal satu sama lain, bagaimana kalau saya bukan gadis baik-baik?""Kau benar, kita memang baru mengenal satu sama lain, tapi itu tidak penting bagiku. Dan kau juga benar, aku sudah menikah, dan pernikahan kami sudah cukup lama. Tujuh tahun kami menikah, tapi kami belum memiliki keturunan.""Jadi maksud anda, anda ingin mengambil putraku?""Tidak ada yang ingin mengambil putramu. Aku hanya ingin menyelamatkan harga dirimu sekaligus kondisi psikologis putramu kelak, dan juga ..."Elvan menghentikan kalimatnya, manakala merasakan dada yang terasa begitu sesak. Ingin rasanya dia mengatakan jika anak yang dikandung oleh Neya adalah darah dagingnya. Rasa bersalahnya seolah mendorongnya unt
Read more
Nikah Lagi
Sebenarnya Elvan merasa terkejut mendengar perkataan Neya. "A-apa? Kau mau menikah denganku?"Neya mengangguk pelan, lalu menundukkan kepalanya, untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya. "Demi anakku," sahutnya lirih."Ya, aku tahu kau pasti sudah memikirkan yang terbaik untuk anakmu. Lagi pula, dalam pernikahan itu, aku tidak akan menuntut apapun padamu, termasuk kontak fisik, karena aku juga sudah punya seorang istri. Istri yang sangat kucintai.""Iya Tuan, saya tahu itu. Karena itulah saya percaya pada anda.""Terima kasih.""Lalu, kapan kita akan menikah?" Mendengar pertanyaan Neya, Elvan tampak mengerutkan keningnya."Bagaimana kalau tiga hari lagi? Besok lusa, kau pulang dari rumah sakit. Setelah itu, kita menikah, sekaligus aku persiapkan surat kontraknya.""Surat kontrak? Apa maksud anda, Tuan?""Neya, apa kau sudah lupa, bukankah kemarin aku mengatakan kalau pernikahan ini sebatas pernikahan kontrak, ada poin-poin yang harus kita taati untuk menghormati privasi masing-masi
Read more
Mobil Suamiku
[Aileen, tenangkan dirimu dulu. Aku memang cuti hari ini untuk menghadiri pernikahan salah satu teman kuliahku dan Dewa dulu.][Kamu nggak boong kan, Mas?][Kapan aku pernah boong sama kamu, Aileen?][Baiklah, kalo gitu aku tunggu kamu di rumah, Mas. Jangan lama-lama.]Elvan menutup teleponnya, lalu masuk ke dalam rumah yang saat ini sudah sepi. Ya, tamu-tamu memang sudah pulang, menyisakan Dewa yang sedang memainkan ipad-nya. Sedangkan Neya, mungkin sedang berganti pakaian di dalam kamar."Apa ada masalah?" tanya Dewa saat melihat raut panik di wajah Elvan."Aileen, dia tiba-tiba saja pulang tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Lalu, dia datang ke kantor dan tahu kalau hari ini aku sedang cuti. Untungnya, aku bisa beralasan, dan dia percaya padaku.""Astaga, ada-ada saja. Lalu, apa yang akan kau lalukan? Sebaiknya katakan saja pada Aileen jika kita sedang berada di luar kota, dan baru bisa pulang besok.""Tidak, itu bukan ide yang bagus Dewa. Tentu saja aku harus pulang ke rumah, aku
Read more
DMCA.com Protection Status