Share

Bab 54 Please, dont tell him

Sepasang mata terbuka perlahan. Buram dan hanya ada warna putih saja. Dikedipkannya lagi agar lebih jelas pandangan yang ia dapatkan. Namun, sakit di kepalanya seolah menahan dirinya untuk segera bangun.

"Aku di mana?" tanya Allura saat ia baru saja terbangun setelah tak sadarkan diri selama berjam-jam. Tangannya reflek menyentuh kening yang masih terasa sakit.

"Ah, Mbak Allura sedang di rumah sakit. Aku yang membawa Mbak Allura kemari," jawab Badai yang sedari awal sudah duduk di sebelah ranjang Allura. Menunggu saat wanita itu akan tersadar dan perasaan khawatirnya akan lenyap.

"Badai? Aw ...," rintih Allura yang merasakan sakit luar biasa di kepalanya saat mencoba duduk.

"Mbak, Mbak Allura duduklah, istirahat saja, keadaan Mbak Allura masih lemah. Sebentar biar kupanggilkan Paman Albert." Badai segera berdiri menuju ruang pribadi pamannya. Namun, Allura sudah berhasil menggenggam tangannya sebelum Badai melangkah lebih jauh.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status