Beranda / Romansa / Istri Kedua / Bab:1. Pemakaman Yadi

Share

Istri Kedua
Istri Kedua
Penulis: Yaya_Nurhidayah

Bab:1. Pemakaman Yadi

Penulis: Yaya_Nurhidayah
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-05 12:55:31

Sebelum.membaca jangan lupa rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya 🙏😘😊

" Sekarang bereskan semua pakaian mu. Kamu tuh cuma istri kedua dan kata ibu mertua kamu cuma nikah siri dengan suamiku !! Kamu tidak berhak atas harta suami ku. Cepat angkat kaki dari rumah ini, pergi !! "  ucap nya dengan lantang dan matanya menatap tajam padaku. 

" Tanpa mba suruh pun aku akan pergi dari rumah ini " ucap ku membalas perkataan nya. Aku gak suka di bentak - bentak begini,  udah di usir di dorong lagi.

" Kamu garang aku lebih garang huhh dasar nenek tua " gumam ku dalam hati dan berlalu pergi meninggal kan rumah suami ku tak lupa menggendong Bella putri ku dan mas Yadi putri semata wayang ku yang masih balita.

Baru saja pulang dari pemakaman udah dapat makian dari nyonya rumah istri pertama mas Yadi suamiku, Lastri namanya. Gak cuma makian dan hinaan dan aku juga di usir dari rumah itu.

Aku gak salah atas meninggal nya suami nya dan juga suami ku. Aku pun baru tahu kalau suami ku meninggal karena kecelakaan, mobil nya ringsek dan meninggal di tempat. Tubuh nya rusak,  itu pun mba Lastri di beritahu pihak rumah sakit kalau mas Yadi meninggal. Aku di kasih tahu pembantu mba Lastri kalau mas Yadi meninggal dan masih di rumah sakit. Setelah di mandikan di rumah sakit baru jenazah suamiku di antar ambulance ke rumah mba Lastri istri pertama mas Yadi.

Mungkin ini karma untuk mas Yadi karena sering selingkuh dan menyakiti istri - istri nya.

**********

Tiga tahun sebelum nya......

Waktu itu mas Yadi bertamu ke rumah ku. Ada bapak ku disitu sedang berbincang dengan mas Yadi dan aku pun di panggil bapak.

" Ada apa pak e "

" Sini duduk sebelah bapak, bapak mau bicara " ucap bapak ku.

Ada apa ya kok aku jadi takut begini. Secara bapak orang nya matre gampang di rayu sama orang, di sogok rokok aja udah senen apalagi kalau di kasih uang tiap bulan makin girang. 

" Gini nduk,  tujuan Yadi kesini mau melamar kamu. Apa kamu mau menikah sama Yadi ? "

Hah !! Sontak aku kaget dan bangun dari tempat duduk. Gila masa aku nikah sama om om. Yang benar saja secara umur ku jauh di bawah mas Yadi dia umurnya aja 40 tahun sedangkan umurku masih 20 tahun. Umur dia sama bapak aja gak jauh beda. Pantes nya jadi bapak ku bukan suami ku.

Bapak emang kelewatan mau nya enak tinggal ongkang - ongkang kaki di kasih uang sama mas Yadi. Dari dulu bapak emang pemalas. Hutang nya bapak pun sudah menumpuk di mas Yadi. Hutang bapak akan di anggap lunas kalau aku menikah dengan nya.

Waktu ibu masih ada ibu yang kerja cari nafkah untuk kami sekeluarga dan bapak cuma makan tidur makan tidur ngerokok dan judi.

Sekarang setelah ibu meninggal bapak menikah lagi. Ibu sambung ku yang kerja cari nafkah bapak yang di rumah. Mau sampai kapan bapak begini. Alhamdulillah nya punya ibu sambung sangat baik dan juga sholehah. Kadang suka kasihan sama ibu sambung ku capek tiap hari kerja dan bapak gak pernah mau bantuin ibu cari uang.

Punya kakak laki - laki juga sama pemalas nya. Dia sudah punya anak satu, laki - laki. Adik ku dua perempuan semua. Yang satu kelas 3 SMP dan yang bungsu kelas 4 SD.

" Gimana Sri apa kamu terima lamaran Yadi ?  Kalau kamu menikah sama dia hidup mu terjamin, hutang - hutang bapak juga di anggap lunas dan kamu ndak perlu kerja capek - capek tinggal minta sama Yadi " ucap bapak ku lagi.

Aku bingung harus jawab apa. Di satu sisi aku gak mau menikah dengan laki - laki yang sudah beristri dan di sisi lain aku juga kasihan sama ibu sambung ku harus kerja siang malam untuk melunasi hutang - hutang bapak sama mas Yadi. Apa yang harus aku katakan. Ya Allah bantu aku ya Allah. Aku bimbang aku dilema.

" Kasih saya waktu untuk berpikir, seminggu saja pak " ucap ku akhirnya pada mas Yadi.

Setelah itu mas Yadi pamit pulang sama bapak dan ibu. Sebelum pergi mas Yadi sempat mengatakan " aku tunggu jawaban mu nanti " 

Aku cuma menunduk tidak menjawab pertanyaan nya. Setelah mas Yadi pergi aku masuk ke dalam rumah.

****

Satu minggu sudah berlalu. Bapak menanyakan soal lamaran mas Yadi. 

Akhirnya tanpa memikirkan lagi aku mengangguk dan mengiyakan. Aku menerima lamaran mas Yadi.

****

Keesokan pagi nya. Aku bangun jam 5 pagi untuk melaksanakan sholat shubuh. Selesai sholat shubuh aku langsung ke dapur melakukan pekerjaan rumah seperti biasa mencuci piring, mencuci baju, memasak dan lain sebagai nya, kebetulan hari ini hari minggu aku gak kerja.

Semua udah beres tinggal mandi dan ganti pakaian. Kata bapak, mas Yadi akan kesini untuk acara lamaran. Itu pun di hadiri keluarga ku dan keluarga mas Yadi saja, terkecuali mba Lastri tidak hadir karena memang dia tidak di beritahu.

Acara lamaran selesai. Dan tanggal pernikahan kami sudah di tetapkan. Bulan depan kami akan menikah. 

****

Satu bulan telah berlalu. Dua hari lagi aku akan menikah dengan mas Yadi. Entah kenapa aku jadi pendiam akhir - akhir ini, mungkin karena aku gugup kali ya. Mudah - mudah an tidak terjadi apa - apa. Aku takut istri nya datang dan mengamuk di acara pernikahan kami. 

Alhamdulillah acara pernikahan ku lancar tidak ada gangguan apapun. Ada bapak dan ibu sambung ku, kakak ku dan kedua adik ku. Keluarga mas Yadi hadir termasuk ibu mertua dan adik nya. Ayah nya mas Yadi sudah meninggal waktu mas Yadi umur 10 tahun.

Acara selesai dan aku di ajak mas Yadi ke rumah baru nya untuk di boyong kesana. Kecuali keluarga ku tetap di rumah peninggalan ibu kandung ku.

Rumah nya gak terlalu besar gak seperti rumah yang di tinggali istri pertama dan ketiga anak nya. Aku melihat - lihat sambil tersenyum, mudah - mudah an aku betah tinggal disini. 

****

Enam bulan setelah menikah aku di nyatakan positif hamil. Begitu gembira nya mas Yadi saat tahu aku hamil. Aku malah sedih kenapa aku bisa hamil, aku belum siap. Padahal aku gak mau hamil secepat ini apalagi dengan laki - laki yang tidak pernah aku cintai.

***

Lambat laun akhirnya aku menerima kehadiran suami ku. Walaupun hati ku masih menolak nya. Apalah daya aku mengandung anak nya. Kalau dia lagi di rumah entah kenapa aku merasa tak betah tinggal di rumah, kalau mas Yadi sedang libur kerja. Tapi kalau lagi di rumah istri pertama nya aku merasa senang. Ya ini memang mas Yadi yang mengatur tiga hari di sini tiga hari di rumah istri pertama nya.

Hari berganti hari bulan berganti bulan akhirnya waktu yang di nantikan datang juga. Sembilan bulan aku mengandung sebentar lagi aku melahirkan. 

@@@@@@@

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Kedua    Bab:18. Pov Bu Ningsih

    Sebelum membaca jangan lupa klik rate, subscribe, dan follow akunku ya. Dan Ikuti terus ceritaku🙏😘☺Akhirnya selesai juga pekerjaan rumah. Baru selesai ngepel, Sri masuk membawa belanjaan. Ternyata benar Sri habis dari pasar."Assalamu 'alaikum, loh kok ibu gak kerja,?" Tanyanya padaku."Ibu masuk siang, Sri," jawabku."Oh _ oh ya bu, bapak udah bangun,?" Tanyaku."Udah, trus habis ngopi langsung pergi! Katanya adanya urusan." Jawabnya. Sambil membawa belanjaan, aku membantu Sri masak."Bu, aku udah putuskan, kalau aku menerima lamaran mas Yadi. Doa'in ya bu, semoga keputusanku gak salah." Ucapnya.Aku yang sedang memetik sayuran seketika berhenti."Kamu serius Sri? Ibu tahu kamu terpaksa menerima lamaran Yadi. Apa kamu yakin Sri,?" Tanyaku.Gak tega

  • Istri Kedua    Bab:17. Pov Bu Ningsih (Ibu Tiri Sri)

    Sebelum membaca jangan lupa klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Follow akunku juga ya dan ikuti terus ceritaku 🙏😘🤗"Aku ke kamar dulu ya, ibu sama bapak lanjutkan makannya" ujar Sri.Aku tersenyum pada Sri dan mengangguk . Ibu tahu kamu sedih dan bimbang. Tahu sendirikan gimana bapak. Kalau sudah keinginannya tidak bisa di tolak. Semoga ada jalan buat kita ya nduk. Supaya tidak ada kesedihan lagi di matamu."Ya sudah kalau begitu, nanti ibu antar makanan ini ke kamarmu." Ujarku."Gak usah bu, nanti Sri ambil sendiri kalau Sri udah lapar" ucapnya."Heh, gak boleh nolak!!. Kecuali kalau kamu sudah menikah dan itu sudah bukan tanggung jawab ibu lagi" kataku lalu tersenyum pada Sri."Terserah ibu saja" sahutnya lalu dia memelukku."Loh kok peluk ibu?, katanya mau ke kamar"

  • Istri Kedua    Bab:16. Pov Bu Rina (Ibu Mertua)

    Sebelum membaca jangan lupa klik rate,tap love dan subscribe sebanyak - banyaknya. Follow akunku ya dan ikuti terus ceritaku 🙏🤗😘Setelah kamu menikah dengan Yadi. Ibu akan membuatmu mati secara perlahan seperti dulu ibu membunuh mas Wisnu, ayahnya Yadi. Ibu yang meracuninya dan sampai sekarang tidak ada yang tahu kalau ibu pembunuhnya. Karena semua barang bukti sudah di hapus dan membakarnya. Itu mudah buatku.Dulu aku ingin membunuh Yadi, tapi aku pikir nanti. Setelah menguras hartanya barulah aku akan membunuhnya. Karena dia ATM berjalan kami. Dia yang capek, aku dan Dewi yang menikmati hartanya. Hahahaha ....Dan sekarang akan ada tikus lagi, yaitu Sri. Semakin susah menguras hartanya. Satu menantu saja, aku sulit mengendalikannya, sekarang tambah lagi penghalang untuk menguras harta anak tiriku.*****Ini hari pertunangan Yadi. Aku harus berpura

  • Istri Kedua    Bab:15. Pov Yadi

    Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya ya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya 🙏😘😊Keesokan harinya aku bangun pukul 05.00 WIB, Lastri belum bangun, ya sudahlah. Aku keluar kamar dan menuju ke kamar anak - anak. Membangunkan mereka, untuk melaksanakan sholat subuh.Anak - anak mengikutiku menuju mushola kecil yang ada di samping ruang keluarga. Aku memang membuat mushola kecil di dalam rumah untuk kami sholat jamaah bersama istri dan anak - anak. Sebelum itu kami ambil wudhu lalu lanjut melaksanakan sholat subuh. Lastri tidak ikut, katanya lagi datang bulan.Selesai sholat, aku mengajak anak - anak ke taman yang ada di halaman belakang rumah untuk joging. Rutinitas seperti biasa, olahraga pagi bersama ketiga anakku.Sementara bi Jum dan mba Surti di dapur sedang memasak untuk kami sarapan. Bi Jum sudah bangun dari pukul

  • Istri Kedua    Bab:14. Pov Yadi

    Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Jangan lupa follow akunku ya dan ikuti terus ceritaku 🙏😘😊Bi Jum dan mba Surti sedang membereskan barang belanjaan. Buah - buahan, sayuran, daging dan ikan sudah masuk kedalam kulkas. Makanan kering, makanan instant di simpan di lemari dapur, di atas. Sementara sabun cuci, porselen dan lain - lain di simpan di lemari dapur di bawah.Aku mendekati bi Jum dan mba Surti. Mereka sedang membereskan dan menatanya dengan sangat rapi. Bi Jum memang hafal dimana tempat - tempatnya.BiJum sudah ikut kami dari ayah masih ada. Waktuitu aku masih kecil, SD kelas 1. Setelah ibu meninggal, bi Jum yang merawatku. Tiga tahun sepeninggalnya ibu, ayah menikah lagi dengan bu Rina. Ayah meninggal waktu usiaku 10 tahun. Sampai sekarang bi Jum masih kerja disini, katanya ini amanah dari ayah, di suruh menjagaku.Bib

  • Istri Kedua    Bab:13. Pov Yadi

    Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya ya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya 🙏😘🤗Setelah sampai di mall. Anak - anak langsung menuju tempat permainan dan aku pun menemaninya menunggu di luar. Sedangkan Lastri berbelanja dengan membawa dan menggunakan ATM ku.Setelah mereka puas, akhirnya kita pulang. Tak lupa membawa belanjaan. Baju istri, baju anak - anak dan bajuku juga. Dan tak lupa belanja makanan instant, cemilan, kebutuhan dapur, keperluan kamar mandi dan lain - lain. Semuanya sudah di belanjain.Sebelum pulang kita mampir Ke restoran langganan kami. Setelah sampai Kita turun dan memasuki restoran, ternyata rame. Karena ini memang hari minggu dan pasti rame.Setelah dapat tempat duduk dan kita memesan makanan. Setelah puas menyantap makanan yang ada di restoran ini, akhirnya kita pulang. Karena sudah malam. Anak - anak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status