Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya 🙏😘😊
Entah aku pun tak tahu kenapa sampai sekarang mba Lastri belum tahu tentang pernikahan kami. Apa dia tidak menaruh curiga pada suami nya ?? Aneh, Hmmm. Kayak nya dia sudah tahu deh cuman dia pura - pura tidak tahu. Atau mungkin dia sudah menyiap kan strategi untuk membalas perbuatan suami nya atau mungkin kepada ku. Mustahil kalau tidak ada yang memberi tahu nya atau mustahil kalau dia tidak tahu.
Yang aku tahu memang rumah tangga nya tidak harmonis. Makanya mas Yadi lebih betah tinggal disini. Katanya setiap hari selalu bertengkar, padahal itu masalah sepele dan selalu di besar - besar kan. Entah apa yang di ributkan dan aku pun tak tahu.Mungkin mba Lastri masih marah dan bawaan nya emosi terus dan ingin marah - marah saja setiap hari. Apalagi semenjak menikah dengan ku penampilan nya berbeda lebih rapi, kelihatan fresh dari ujung kepala sampai ujung kaki. Walau usia nya sudah tak muda lagi. Dan memang orang nya ceria kalau di kantor sama staf nya juga baik dan ramah. Di rumah pun dia baik sama aku dan juga bi Darmi. Berbeda kalau lagi di rumah mba Lastri selalu kusut gak pernah ceria gak pernah di buat kan teh oleh istri nya, itu yang aku dengar dari cerita mas Yadi. Makanya dia gak pernah lama kalau lagi giliran jatah nya disana malah lesu cuma satu hari, harus nya tiga hari. Yang dua hari kemana ?? Ahh bodo amat lah terserah dia mau kemana gak peduli. Aku yang bilang mas harus adil sama istri -istri nya. Aku sadar diri aku cuma istri kedua dan aku tidak pernah muluk -muluk, sengasih nya dia saja. Keluarga ku sudah tercukupi kebutuhan nya saja alhamdulilah, belum biaya sekolah adik - adik ku semuanya dari mas Yadi. Makanya aku cuma diam saja. Tidak mau bikin suami ku marah, nurut saja apa kata suami. Kecuali kalau dia melupakan dan mencampak kan aku dan janin yang ada di perut ku. Tiba - tiba perut ku sakit mulas seperti nya aku mau melahirkan. Untung suami ku belum berangkat ke kantor masih di kamar nya, mungkin sedang mandi. Dan aku lagi di dapur bantu - bantu bibi, kasihan dia sudah tua. Sebenar nya mas Yadi juga melarang ku ke dapur membantu bibi. Aku bilang aku jenuh kalau cuma duduk saja. " Aduuhh ... aww sakiitt, bibi tolong !! Seperti nya aku mau melahirkan. Bantu aku bi " teriak ku meminta tolong pada pembantu ku. Secepat nya bi Darmi memapah ku ke ruang tengah." Sebentar non duduk disini dulu ya, saya panggil bapak dulu ya " ucap nya. Dan berlari tergopoh - gopoh menaiki anak tangga. Maklum bibi udah tua lari sebentar sudah ngos - ngos an. Setelah mengatur napas karena habis berlari menaiki anak tangga. Barulah dia mengetuk pintu." Pak Yadi ... maaf pak buka pintu nya, non Sri seperti nya mau melahirkan " teriak nya sambil mengetuk pintu." Ada apa bi " jawab nya setelah membuka pintu." Anu _ begini pak, non Sri " ucap nya gugup masih mengatur nafas nya karena memang masih ngos - ngos an " Istri saya kenapa bi " ucap nya penasaran" Non Sri mau melahirkan, pak " ucap nya menjelaskan dan tangan nya menunjuk pada ku yg sedang duduk di sofa." Ayo cepat turun, kenapa tidak bilang dari tadi sih bi " ucap suami ku. " oh ya aku lupa tadi bibi habis lari pasti ngos - ngos an, maaf kan saya ya bi " ucap nya lagi.Bi Darmi hanya menunduk dan menunggu perintah selanjut nya dari majikan nya." Bibi masuk kamar saya, dan ambil baju - baju istri saya dan beserta perlengkapan untuk persalinan nya, saya tunggu di mobil ya bi " tukas nya menyuruh bi Darmi masuk ke kamar nya. " Baik pak " jawab nya dan menuruti perintah majikan nya.Setelah itu bi Darmi bergegas masuk ke kamar, mengambil baju ku dan perlengkapan buat persalinan ku seperlu nya untuk beberapa hari. @@@@@@@@@Sebelum membaca subscribe, tap love, dan follow cerita ku yaa 🙏😘Setelah sampai ke ruang tengah mas Yadi langsung menggendong ku dan membawa ku ke mobil. Setelah bi Darmi keluar dari rumah dan tak lupa mengunci pintu, kemudian menyusul kami yang sudah berada di mobil sejak tadi. Aku duduk di jok belakang bersama bi Darmi, mas Yadi yang menyetir. Kebetulan supir nya tidak masuk kerja, anaknya katanya sakit.Setelah sampai di rumah sakit segera aku di bawa para perawat rumah sakit dan aku masuk ke ruang IGD. Selanjut nya di pindah ke ruang persalinan. Dokter segera ambil tindakan, sementara suami ku dan bi Darmi di luar ruangan.Antara hidup dan mati aku bertaruh nyawa. Aku menarik nafas dan menghembuskan Aku hanya bisa berdoa dan menyebut asma mu ya Allah, semoga persalinan ku lancar.Setelah kurang lebih satu jam akhir nya aku melahirkan juga. Anak ku perempuan.EeaakkEeaakkEeaakkSuara anak
Sebelum membaca jangan lupa subscribe, tap love dan follow cerita ku ya 🙏😘"Apaa!! Apa ibu gak salah dengar Yadi? Kamu mau menikahi Sri perempuan miskin itu? Yang bapak nya utang sama kamu dan tidak bisa bayar. Kamu sudah tidak waras Yadi, Sri itu masih bocah umur nya jauh di bawah kamu. Apa tidak ada perempuan lain selain dia hah" bentak Ku pada anak tiri ku Yadi.Ibu tidak habis pikir sama kamu Yadi, apa sih kelebihan dari Sri, tampang nya biasa aja. Udah miskin bapak nya hutang nya banyak., yang ada nyusahin. Bisa - bisa aku tidak kebagian harta warisan dari ayah nya. Semua harta warisan mas Wisnu jatuh ke tangan anak tunggal nya yaitu Yadi."Ini tidak bisa di biarin aku harus samperin rumah perempuan itu" gumam ku dalam hati."Tapi bu aku sudah bicara dengan keluarga nya dan juga Sri. Aku cinta sama dia bu. Masalah hutang pak Imam sudah ikhlaskan. Lagian sebentar lagi kami akan menikah dengan Sri" ucap nya.
Sebelum membaca jangan lupa like dan komen, klik subscribe, tap love dan follow cerita ku ya 🙏😅Ting bunyi notifikasi whatsapp di ponsel. Hmmm siapa ya. Segera aku mengambil ponsel dan membuka nya ada chat dari istri ku Lastri.[Pa jemput mama ya, mama lagi di salon nih. Di salon langganan mama][Ban mobil mama bocor, papa jemput mama bisa kan?][Papa gak bisa ma, papa lagi sibuk di kantor banyak kerjaan][Mobil tinggal aja, nanti ada orang dari bengkel langganan papa datang kesitu][Mama naik taxi aja ya][Ya udah kalau gitu mama naik taxi aja][Oh ya pa, tadi waktu papa lagi mandi. Mama ambil ATM di dompet papa, abis nunggu papa mandi lama. Boleh kan pa?][Mama mau belanja di mall, tapi mama gak ada uang, jadi mama ambil ATM papa]Baru dua hari aku kasih uang 20 juta sudah habis aja, boros amat jadi istri.[Ya udah terserah mama. Papa l
Sebelum membaca jangan lupa like dan komen, klik subscribe, tap love, dan follow aku yaa 🙏🤗🤗Setelah lama menunggu akhirnya ada suara orang berjalan mendekati pintu."Ya sebentar, siapa ya" ucap nya di balik pintu.KreekeekkPintunya pun terbuka dan ternyata itu Sri."Wa'alaikum salam. Maaf ibu siapa ya, dan ibu mau cari siapa?. Bapak sama ibu sedang pergi, ada yang bisa saya bantu?. Oh ya silahkan duduk bu" ucapnya mempersilah kan aku masuk dan duduk di kursi jelek itu.Ternyata dia belum tahu siapa aku. Bagus deh kalau gitu. Mumpung bapaknya lagi gak ada, aku labrak tuh perempuan."Duduk di kursi jelek itu, tidak usah makasih. Perkenalkan nama saya bu Rina, ibu tirinya Yadi. Saya datang kesini untuk ngelabrak kamu, jauhi Yadi atau kamu akan tahu akibat nya bila berurusan denganku dan saya tidak sudi punya menantu seperti kamu.Kamu tuh tidak pantas bersanding de
Sebelum membaca jangan lupa like dan komen, klik subscribe, tap love dan follow aku yaa 🙏🤗Setelah sampai depan rumah. Ternyata anak - anak sudah menunggu ku di teras."Assalamu 'alaikum""Wa'alaikum salam pa" seru anak - anakku bebarengan."Kok di luar, ini udah malam. Mana mama?" Tanyaku."Mama belum pulang pa" sahut anak sulungku."Belum pulang jam segini?" gumamku dalam hati.Kemana pergi nya Lastri. Gak ngasih kabar gak apa. Mana ini udah malam, anak - anak sampai nunggu di luar. Ya Allah, kamu dimana Lastri."Nih papa beli martabak bangka kesukaan kalian" ucapku dan memberikan tiga kotak martabak sama anak sulungku Dani."Waahh, makasih ya pa" sahut Dini anakku yang kedua."Sama - sama sayang" ucapku sembari mengusap rambut putriku."Ya udah, yuk kita masuk" ajakku lalu menyuruh anak - anak masuk.
Sebelum membaca subscribe, tap love dan follow, cerita ku yaa 🙏😘Lastri langsung ngeluyur masuk kamar. Aku memperhatikan dia dari belakang, badan nya gendut, pendek, item. Ya lumayanlah gak cantik - cantik amat. Sekarang dia jadi rajin ke salon dan nge-gym. Katanya pengen nurunin berat badan. Sebelum nge-gym BB nya hampir 90 kg, gak kebayang kan besar nya, apalagi dia pendek.Dulu gadis nya langsing, setelah punya anak badan nya langsung melar, katanya karena efek KB. Sekarang sedikit berkurang sekitar 80 kg an. Ikut seneng juga sih, tapi kalau sudah begini kasihan anak - anak gak keurus, terlalu sibuk di luar.Aku gak pernah melarang Lastri untuk keluar, tapi inget waktu. Pergi pagi pulang nya malam, semua nya udah berubah. Tapi ya sudahlah terserah dia, lagian juga aku udah terpikat dengan wanita lain.Lusa aku akan kesana, ke rumah pak Imam. Untuk melamar Sri, putrinya. Aku takut keduluan yang lain. Polig
Sebelum membaca jangan lupa subscribe, tap love, dan follow cerita ku yaa 🙏😅Aku langsung turun dari mobil, dan menyuruh pak Imam masuk ke mobil."Maaf pak sudah menunggu lama, mari pak silahlan masuk" ujarku mempersilahkan pak Imam masuk ke mobil."Tidak pa - pa nak Yadi. Ya sudah yuk kita pergi"Setelah pak Imam masuk ke mobil, aku langsung melajukan mobil menuju restoran deket kantor ku."Terima kasih ya nak Yadi, sudah ajak bapak makan di restoran, pasti mahal harga semua makanannya" ucap pak Imam dan tersenyum"Santai aja pak, saya malah seneng ajak bapak makan di restoran. Malah saya kepengennya ajak keluarga bapak makan juga, tapi takutnya gak mau"****"Nah, sudah sampai di restoran, yuk pak kita turun""Baik nak" pak Imam mengangguk lalu mengikutiku masuk kedalam restoran.
Sebelum membaca jangan lupa klik subscribe dan follow cerita ku yaa. Agar aku makin semangat nulis nya. Agar kalian bisa mengikuti dan melihat cerita ku 🙏🤗"Assalamu 'alaikum bu ... ibu ... bapak pulang" panggilku pada Ningsih."Bapak dari mana saja, ibu nyariin bapak dari tadi tapi bapak gak ada di kamar. Bapak kemana aja sih?" cecar Ningsih bertanya padaku kemana saja aku pergi."Bapak tadi habis makan di restoran di traktir sama nak Yadi, nih bapak bawa makanan di beliin nak Yadi. Belinya di restoran loh bu, pasti ibu suka. Katanya buat ibu sama anak - anak" sahutku dan memberikan satu kantong plastik berisi makanan yang di belikan Yadi di restoran tadi."Waahh, nak Yadi baik sekali ya pak, pake di bungkusin makanan segala, mana beli nya di restoran lagi, pasti mahal. Kebetulan ibu belum masak, cuma ada nasi di meja makan, ibu tidak punya uang buat masak pak, beras tinggal sedikit. Hutang di w