Beranda / Romansa / Istri Kedua / Bab:2. Sri Melahirkan

Share

Bab:2. Sri Melahirkan

Penulis: Yaya_Nurhidayah
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-05 12:58:05

Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya πŸ™πŸ˜˜πŸ˜Š

Entah aku pun tak tahu kenapa sampai sekarang mba Lastri belum tahu tentang pernikahan kami. Apa dia tidak menaruh curiga pada suami nya ?? Aneh, Hmmm. Kayak nya dia sudah tahu deh cuman dia pura - pura tidak tahu. Atau mungkin dia sudah menyiap kan strategi untuk membalas perbuatan suami nya atau mungkin kepada ku. Mustahil kalau tidak ada yang memberi tahu nya atau mustahil kalau dia tidak tahu.

Yang aku tahu memang rumah tangga nya tidak harmonis. Makanya mas Yadi lebih betah tinggal disini. Katanya setiap hari selalu bertengkar, padahal itu masalah sepele dan selalu di besar - besar kan. Entah apa yang di ributkan dan aku pun tak tahu.

Mungkin mba Lastri masih marah dan bawaan nya emosi terus dan ingin marah - marah saja setiap hari. Apalagi semenjak menikah dengan ku penampilan nya berbeda lebih rapi, kelihatan fresh dari ujung kepala sampai ujung kaki. Walau usia nya sudah tak muda lagi. Dan memang orang nya ceria kalau di kantor sama staf nya juga baik dan ramah. Di rumah pun dia baik sama aku dan juga bi Darmi. Berbeda kalau lagi di rumah mba Lastri selalu kusut gak pernah ceria gak pernah di buat kan teh oleh istri nya, itu yang aku dengar dari cerita mas Yadi. Makanya dia gak pernah lama kalau lagi giliran jatah nya disana malah lesu cuma satu hari, harus nya tiga hari. Yang dua hari kemana ?? Ahh bodo amat lah terserah dia mau kemana gak peduli. 

Aku yang bilang mas harus adil sama istri -istri nya. Aku sadar diri aku cuma istri kedua dan aku tidak pernah muluk -muluk, sengasih nya dia saja. Keluarga ku sudah tercukupi kebutuhan nya saja alhamdulilah, belum biaya sekolah adik - adik ku semuanya dari mas Yadi. Makanya aku cuma diam saja. Tidak mau bikin suami ku marah, nurut saja apa kata suami. Kecuali kalau dia melupakan dan mencampak kan aku dan janin yang ada di perut ku. 

Tiba - tiba perut ku sakit mulas seperti nya aku mau melahirkan. Untung suami ku belum berangkat ke kantor masih di kamar nya,  mungkin sedang mandi. Dan aku lagi di dapur bantu - bantu bibi,  kasihan dia sudah tua. Sebenar nya mas Yadi juga melarang ku ke dapur membantu bibi. Aku bilang aku jenuh kalau cuma duduk saja. 

" Aduuhh ... aww sakiitt, bibi tolong !! Seperti nya aku mau melahirkan. Bantu aku bi " teriak ku meminta tolong pada pembantu ku. 

Secepat nya bi Darmi memapah ku ke ruang tengah.

" Sebentar non duduk disini dulu ya, saya panggil bapak dulu ya " ucap nya. Dan berlari tergopoh - gopoh menaiki anak tangga. Maklum bibi udah tua lari sebentar sudah ngos - ngos an. 

Setelah mengatur napas karena habis berlari menaiki anak tangga. Barulah dia mengetuk pintu.

" Pak Yadi ... maaf pak buka pintu nya, non Sri seperti nya mau melahirkan " teriak nya sambil mengetuk pintu.

" Ada apa bi " jawab nya setelah membuka pintu.

" Anu _ begini pak, non Sri " ucap nya gugup masih mengatur nafas nya karena memang masih ngos - ngos an 

" Istri saya kenapa bi " ucap nya penasaran

" Non Sri mau melahirkan, pak " ucap nya menjelaskan dan tangan nya menunjuk pada ku yg sedang duduk di sofa.

" Ayo cepat turun, kenapa tidak bilang dari tadi sih bi " ucap suami ku. " oh ya aku lupa tadi bibi habis lari pasti ngos - ngos an, maaf kan saya ya bi " ucap nya lagi.

Bi Darmi hanya menunduk dan menunggu perintah selanjut nya dari majikan nya.

" Bibi masuk kamar saya, dan ambil baju - baju istri saya dan beserta perlengkapan untuk persalinan nya,  saya tunggu di mobil ya bi " tukas nya menyuruh bi Darmi masuk ke kamar nya. 

" Baik pak " jawab nya dan menuruti perintah majikan nya.

Setelah itu bi Darmi bergegas masuk ke kamar, mengambil baju ku dan perlengkapan buat persalinan ku seperlu nya untuk beberapa hari. 

@@@@@@@@@

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:18. Pov Bu Ningsih

    Sebelum membaca jangan lupa klik rate, subscribe, dan follow akunku ya. Dan Ikuti terus ceritakuπŸ™πŸ˜˜β˜ΊAkhirnya selesai juga pekerjaan rumah. Baru selesai ngepel, Sri masuk membawa belanjaan. Ternyata benar Sri habis dari pasar."Assalamu 'alaikum, loh kok ibu gak kerja,?" Tanyanya padaku."Ibu masuk siang, Sri," jawabku."Oh _ oh ya bu, bapak udah bangun,?" Tanyaku."Udah, trus habis ngopi langsung pergi! Katanya adanya urusan." Jawabnya. Sambil membawa belanjaan, aku membantu Sri masak."Bu, aku udah putuskan, kalau aku menerima lamaran mas Yadi. Doa'in ya bu, semoga keputusanku gak salah." Ucapnya.Aku yang sedang memetik sayuran seketika berhenti."Kamu serius Sri? Ibu tahu kamu terpaksa menerima lamaran Yadi. Apa kamu yakin Sri,?" Tanyaku.Gak tega

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:17. Pov Bu Ningsih (Ibu Tiri Sri)

    Sebelum membaca jangan lupa klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Follow akunku juga ya dan ikuti terus ceritaku πŸ™πŸ˜˜πŸ€—"Aku ke kamar dulu ya, ibu sama bapak lanjutkan makannya" ujar Sri.Aku tersenyum pada Sri dan mengangguk . Ibu tahu kamu sedih dan bimbang. Tahu sendirikan gimana bapak. Kalau sudah keinginannya tidak bisa di tolak. Semoga ada jalan buat kita ya nduk. Supaya tidak ada kesedihan lagi di matamu."Ya sudah kalau begitu, nanti ibu antar makanan ini ke kamarmu." Ujarku."Gak usah bu, nanti Sri ambil sendiri kalau Sri udah lapar" ucapnya."Heh, gak boleh nolak!!. Kecuali kalau kamu sudah menikah dan itu sudah bukan tanggung jawab ibu lagi" kataku lalu tersenyum pada Sri."Terserah ibu saja" sahutnya lalu dia memelukku."Loh kok peluk ibu?, katanya mau ke kamar"

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:16. Pov Bu Rina (Ibu Mertua)

    Sebelum membaca jangan lupa klik rate,tap love dan subscribe sebanyak - banyaknya. Follow akunku ya dan ikuti terus ceritaku πŸ™πŸ€—πŸ˜˜Setelah kamu menikah dengan Yadi. Ibu akan membuatmu mati secara perlahan seperti dulu ibu membunuh mas Wisnu, ayahnya Yadi. Ibu yang meracuninya dan sampai sekarang tidak ada yang tahu kalau ibu pembunuhnya. Karena semua barang bukti sudah di hapus dan membakarnya. Itu mudah buatku.Dulu aku ingin membunuh Yadi, tapi aku pikir nanti. Setelah menguras hartanya barulah aku akan membunuhnya. Karena dia ATM berjalan kami. Dia yang capek, aku dan Dewi yang menikmati hartanya. Hahahaha ....Dan sekarang akan ada tikus lagi, yaitu Sri. Semakin susah menguras hartanya. Satu menantu saja, aku sulit mengendalikannya, sekarang tambah lagi penghalang untuk menguras harta anak tiriku.*****Ini hari pertunangan Yadi. Aku harus berpura

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:15. Pov Yadi

    Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya ya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya πŸ™πŸ˜˜πŸ˜ŠKeesokan harinya aku bangun pukul 05.00 WIB, Lastri belum bangun, ya sudahlah. Aku keluar kamar dan menuju ke kamar anak - anak. Membangunkan mereka, untuk melaksanakan sholat subuh.Anak - anak mengikutiku menuju mushola kecil yang ada di samping ruang keluarga. Aku memang membuat mushola kecil di dalam rumah untuk kami sholat jamaah bersama istri dan anak - anak. Sebelum itu kami ambil wudhu lalu lanjut melaksanakan sholat subuh. Lastri tidak ikut, katanya lagi datang bulan.Selesai sholat, aku mengajak anak - anak ke taman yang ada di halaman belakang rumah untuk joging. Rutinitas seperti biasa, olahraga pagi bersama ketiga anakku.Sementara bi Jum dan mba Surti di dapur sedang memasak untuk kami sarapan. Bi Jum sudah bangun dari pukul

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:14. Pov Yadi

    Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Jangan lupa follow akunku ya dan ikuti terus ceritaku πŸ™πŸ˜˜πŸ˜ŠBi Jum dan mba Surti sedang membereskan barang belanjaan. Buah - buahan, sayuran, daging dan ikan sudah masuk kedalam kulkas. Makanan kering, makanan instant di simpan di lemari dapur, di atas. Sementara sabun cuci, porselen dan lain - lain di simpan di lemari dapur di bawah.Aku mendekati bi Jum dan mba Surti. Mereka sedang membereskan dan menatanya dengan sangat rapi. Bi Jum memang hafal dimana tempat - tempatnya.BiJum sudah ikut kami dari ayah masih ada. Waktuitu aku masih kecil, SD kelas 1. Setelah ibu meninggal, bi Jum yang merawatku. Tiga tahun sepeninggalnya ibu, ayah menikah lagi dengan bu Rina. Ayah meninggal waktu usiaku 10 tahun. Sampai sekarang bi Jum masih kerja disini, katanya ini amanah dari ayah, di suruh menjagaku.Bib

  • Istri Kedua Β Β Β Bab:13. Pov Yadi

    Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya ya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya πŸ™πŸ˜˜πŸ€—Setelah sampai di mall. Anak - anak langsung menuju tempat permainan dan aku pun menemaninya menunggu di luar. Sedangkan Lastri berbelanja dengan membawa dan menggunakan ATM ku.Setelah mereka puas, akhirnya kita pulang. Tak lupa membawa belanjaan. Baju istri, baju anak - anak dan bajuku juga. Dan tak lupa belanja makanan instant, cemilan, kebutuhan dapur, keperluan kamar mandi dan lain - lain. Semuanya sudah di belanjain.Sebelum pulang kita mampir Ke restoran langganan kami. Setelah sampai Kita turun dan memasuki restoran, ternyata rame. Karena ini memang hari minggu dan pasti rame.Setelah dapat tempat duduk dan kita memesan makanan. Setelah puas menyantap makanan yang ada di restoran ini, akhirnya kita pulang. Karena sudah malam. Anak - anak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status