Share

15. Menyerah? Atau...

Dengan mata basah dan bibir merah yang merekah terbuka, mendongak padanya dengan tatapan penuh permohonan. Rambut panjang yang mengilap diterpa cahaya itu mengurai di atas bantal berwarna putih. Dan lipatan kain tipis di dada yang menyangga pada dua gundukan besar dengan puncak yang telah mengeras oleh dambaan kepolosan.

"T-tuan."

Ditambah suara itu ....

Sakha tersenyum tipis, lalu sedikit bangkit sembari menyugar rambutnya ke belakang diikuti helaan napas panjang. Ini adalah pertama kalinya bagi Sakha melangsungkan malam pengantin yang begitu menantang, alias sangat menyusahkan. Seharusnya dia bisa hanya dengan menyuruh istrinya membuka baju kemudian menunggui kedatangannya untuk memenuhi tanggung jawab sebagai sepasang suami istri.

Tapi Airin tidak. Sakha terlebih dahulu harus menyingkap tabir di wajah wanita itu; mempelajari perkataannya dan setiap pergantian ekspresi di wajahnya yang cantik na

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status