Share

Chapter 20

Masih menikmati air hangat yang menguap, Noah menyandarkan kepala pada bantalan busa di bibir bak mandi. Kedua matanya terpejam dengan kepala tengah membayangkan sesuatu.

"Aku berniat menghancurkannya dulu," kata Noah. "Aku masih sakit hati tentang Chloe yang beraninya pergi meninggalkanku. Tapi … dengan menghancurkan Clara apakah cara yang benar?"

Noah terus memikirkan Clara. Sejenak, Noah menenggelamkan kepalanya beberapa detik. Begitu terangkat, Noah duduk tegak sambil menyugar rambut ke belakang dengan kedua tangan.

"Tapi akhir-akhir ini aku merasa nyaman dengannya. Aku seperti tidak merasa kesepian lagi."

Noah berdiri lalu meraih handuk dan melingkarkannya di pinggang. Sudah hampir satu jam Noah berendam di kamar mandi. Bibirnya yang seksi bahkan terlihat mulai membiru, dan jari-jemarinya nampak kusut.

Keluar dari kamar mandi, Noah tidak menemukan Clara di sana. Clara yang bilangnya hendak membuatkan susu hangat belum juga muncul.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status