Share

Kena

"Tenanglah, aku ajari dan kamu cukup diam atau meresponnya," bisik sang suami membuat gadis itu mendelik.

----

Napas gadis itu terengah-engah kemudian Abdul menuntunnya ke ra*jang.

"Nada, menolak suami itu dosa, paham?" terang pria itu sembari menatap tajam wajah sang istri yang masih tegang. Kemudian gadis itu menelan salivanya, tetapi begitu sulit sesulit melupakan Rayhan. Benar-benar malam ini malam yang menegangkan menurutnya.

"I--iya," jawab gadis itu kemudian diam dan memejamkan mata. Tuan Abdul memegang tangan istrinya yang basah oleh keringat kemudian mengecupnya. Buru-buru Nada menariknya.

"Nada, kamu siap?" Tuan Abdul memastikan.

"A--aku takut dosa, Tuan," balas gadis itu lalu menelan kembali salivanya dengan kepayahan.

"Bagus," balas pria itu lalu membelai rambutnya yang panjang dan ikal.

"Tu--Tuan, aku izin ke kamar mandi."

"Hmmm, mau alasan apalagi?" ucap pria itu masih membelai rambut panjang sang istri.

"Oh, enggak, Tuan."

"Oke, silakan asal jangan beralasan haid,
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status