Share

Ch. 151 Dokumen Penting

Isabel mencoba mendekati pintu kamar nyonyanya dengan perlahan karena tadinya terdengar teriakan dan omelan nyonyanya, kini sama sekali hening.

Jantungnya ke depan keras karena takut mendengar suara yang meresahkan seperti tadi pagi. Tapi, kali ini hening.

Sebenarnya hening lebih mengerikan daripada teriakan atau bahkan lenguhan seperti tadi pagi tetap lebih baik daripada harus berdebar takut karena tak ada suara sama sekali di dalam.

“Apa yang terjadi?” tanya Isabel sambil menempelkan telinganya ke pintu kamar Naftalie. Tapi tetap saja tak ada suara apa- apa.

“Duh … bagaimana ini, aku harus memeriksa Ed. Bagaimana kalau dia parah? Pasti parah, kalau nggak parah nggak mungkin dia di IGD!” erang Isabel pada diri sendiri.

Wanita itu kembali menempelkan telinganya dan akhirnya dia mendengar sesuatu. Untungnya bukan lenguhan tapi malah berupa dengkuran.

“Mereka tidur?” tanya Isabel sambil mengepalkan jarinya. Wanita itu mendesah lalu melihat ke sekelilingnya sampai akhirnya melihat sesu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status