Share

Bab 15 Tak Diharapkan

Clau menatap wajah dokter harap-harap cemas, karena merusak jadwal praktik. Tetapi ia juga tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

“Bagaimana dokter? Aku janji tidak lama.” Clau mengulang pertanyaannya lagi.

“Mari ke ruang poli obgyn, Nyonya.”

Clau mengekor di belakang langkah kaki dokter kandungan, meremas kesepuluh jemari tangan karena gelisah. Sekujur tubuhnya pun banjir keringat padahal cuaca di luar tampak teduh.

Rasa tegang kian bertambah, manakala terakhir kali memasuki ruangan ini untuk tujuan berbeda. Clau melirik monitor besar dan alat USG lalu menyentuh perutnya.

“Semoga aku salah.” Harapannya dalam hati.

Dokter memberikan alat tes kehamilan, meminta Clau lebih dulu mengeceknya. Dalam toilet, detak jantung Clau tidak karuan, tangannya ragu-ragu menggunakan test pack. Ia pun menutup mata dan mengigit bibir bawah ketika benda itu berhasil tersiram air seni.

Perlahan kelopak mata terbuka, tanganya bergetar melihat dua garis merah teramat jelas. Hampir saja menjatuhkan benda kec
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status