Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Presdir / Tiba-tiba Didatangi

Share

Tiba-tiba Didatangi

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-02-18 10:17:56
Saat siang hari. Rachel mendatangi perusahaan Kai karena Anna tidak membalas pesannya. Dia berjalan di lobi menuju lift dan bertemu dengan salah satu staff yang dulu hampir dipecat oleh Kai karena mencelakai Anna.

“Bu Rachel,” sapa staff itu.

Rachel mengangguk seraya tersenyum tipis.

“Anda mau menemui Pak Kai?” tanya staff itu memberanikan diri.

Rachel tahu, di perusahaan itu memang pernah ada rumor tentangnya dan Kai karena mereka sangat dekat. Itu hal bagus untuk posisi Rachel sehingga dia tidak mempermasalahkan rumor itu.

“Sebenarnya aku--” Apa yang hendak dikatakan Rachel terjeda karena staff tadi kembali bicara.

“Saya harap Anda segera menikah dengan Pak Kai agar tidak ada yang berani menggoda Pak Kai lagi,” kata staff itu.

Dahi Rachel berkerut halus.

“Maksudnya?” tanya Rachel memastikan.

Staff itu agak mendekat saat melihat ekspresi terkejut Rachel. Dia menengok ke kanan dan kiri, lalu kembali bicara.

“Pak Kai punya asisten baru, saya rasa asisten itu terus menggoda Pak Kai. Bahk
Aldra_12

Jangan lupa tinggalkan komentar kalian, kalau memang banyak yang menyukai cerita ini, babnya akan saya tambah. Terima kasih:⁠-⁠)

| 9
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Dania Dar
Rasanya tak perlu dikembangkan watak sang pelakor
goodnovel comment avatar
Erryy Chee Cwegx Imuetz
jdi salah tingkah aku yang baca
goodnovel comment avatar
Adeena
emang bener2 rubah kamu Rachel...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Bisa Menolak

    Kai terlihat tenang meski terkejut dengan ucapan Rachel. Teman? Sejak kapan Rachel berteman dengan Anna?Tatapan Kai langsung tertuju pada Anna yang juga sama terkejutnya seperti dirinya.Anna gelagapan saat melihat tatapan Kai dan Rachel yang tertuju padanya. Dia bingung harus bagaimana.“Kamu mau menemaniku makan siang, kan?” tanya Rachel dengan tatapan penh harap.“Itu ….” Anna ragu. Dia melirik pada Kai karena tak bisa membuat keputusan.“Kamu mengizinkan ‘kan, Kai? Aku tidak akan mengajaknya lama-lama, hanya makan siang saja?” tanya Rachel dengan tatapan penuh harap, membujuk agar pria itu memberi izin.“Pergi saja jika Anna mau, tapi saat jam makan siang. Ini masih jam kerja,” jawab Kai.Kai merasa tak punya alasan menolak, dia akhirnya membuat keputusan itu.Rachel langsung tersenyum lebar seraya menoleh pada Anna. Anna tidak punya pilihan sehingga dia mengangguk setuju.Saat jam makan siang tiba. Rachel benar-benar mengajak Anna makan siang di luar.Kai memilih makan di ruang

    Last Updated : 2025-02-19
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Memanfaatkan Kelemahan Anna

    Anna benar-benar terkejut mendengar pertanyaan Rachel, apalagi wanita di depannya saat ini memberikan tatapan yang sangat tidak nyaman baginya.Rachel melihat Anna yang panik, tapi sedetik kemudian dia tertawa kecil sampai membuat Anna bingung.“Kamu tegang sekali,” ucap Rachel setelah melihat kepanikan Anna. Dia memang sengaja menunjukkan seolah dia baik dan hanya bercanda, padahal sebenarnya Rachel ingin melihat bagaimana respon Anna jika membahas soal perasaan.Melihat sikap Anna yang mudah tak enak hati, membuat Rachel semakin mudah untuk memanfaatkan Anna.“Aku yakin, kamu tidak akan menyukai Kai, kan? Lagi pula jika aku lihat, kamu ini professional, pasti kamu tak mencampur adukkan perasaan dengan pekerjaan,” ujar Rachel diakhiri senyum lebar lalu segera menyantap makan siangnya.Rachel sengaja mengatakan itu hanya agar Anna merasa tak enak hati, dengan begini Anna akan berpikir dua kali jika ingin memperdalam perasaan pada Kai.Apalagi Rachel tahu kalau hubungan Kai dan Anna ha

    Last Updated : 2025-02-19
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kepalsuan Rachel

    Rachel mengantar Anna kembali ke perusahaan setelah selesai berbelanja. Tak hanya sampai di depan perusahaan, Rachel juga ikut naik ke ruangan Kai karena ingin memberikan apa yang tadi dibelinya.“Maaf kalau aku mengajak Anna terlalu lama. Aku sangat senang bisa mengobrol dengannya,” ucap Rachel saat menemui Kai.Kai melirik pada Anna yang meletakkan tas di meja kerjanya yang terdapat di ruangan itu, sampai pandangan Kai tertuju pada sesuatu yang diletakkan Rachel di mejanya.“Ini untukmu,” kata Rachel.Kai menatap Rachel dengan kerutan samar di dahinya.Anna menoleh ke arah Rachel dan Kai, entah kenapa dia merasa sangat tak nyaman melihat sikap Rachel pada Kai.“Apa ini?” tanya Kai tak langsung menerima paper bag kecil itu.“Hadiah terima kasih karena waktu itu kamu begitu sigap membawaku ke rumah sakit,” jawab Rachel dengan nada suara yang dibuat semanis mungkin.Bukannya membalas ucapan Rachel, Kai malah langsung menatap Anna. Sikap Kai ini membuat senyum di wajah Rachel memudar,

    Last Updated : 2025-02-20
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mengganjal di Hati

    Saat sore hari. Anna merapikan mejanya agar bisa segera pulang. Saat akan memasukkan ponsel ke tas, Anna mendapat pesan dari nomor tak bernama.Anna mengerutkan alis. Dia memandangi pesan itu, hingga baru sadar kalau nomor yang mengirim pesan adalah nomor milik Anser.[Kamu baik-baik saja?]Anna diam memandangi pesan itu, dia merasa bersalah karena menghapus nomor Anser, tapi dia juga harus lebih memikirkan perasaan Kai sebagai suaminya.Tak bisa terus mendiamkan yang akan membuat Anser salah paham, Anna akhirnya membalas pesan itu.[Aku baik-baik saja, kamu jangan cemas.]Setelah mengirim pesan itu, Anna kembali ingin memasukkan ponsel ke tas, tapi lagi-lagi Anser mengirimkan pesan.[Kai tidak menghukummu atau memarahimu karena aku menghubungimu?]Anna menghela napas pelan, lalu kembali mengetik pesan.[Kai sangat baik dan perhatian padaku. Meski dia kesal aku tak sepenuhnya jujur saat izin pergi denganmu dan Bella, tapi dia tidak pernah memperlakukanku kasar. Jadi, katakan pada Bell

    Last Updated : 2025-02-20
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kai Curiga

    Dahi Kai berkerut halus mendengar pertanyaan Anna.“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” Kai bertanya dengan tatapan tak senang.Anna menurunkan pandangan.“Anna, apa Rachel mengatakan sesuatu tentang sikapku?” tanya Kai menyelidik.“Tidak, dia tidak mengatakan apa pun tentang sikapmu.” Anna mengelak seraya menggeleng cepat. “Hanya saja ….”Dahi Kai berkerut mendengar Anna berhenti bicara.“Hanya saja apa?”“Dia menyukaimu sejak lama, bahkan jauh sebelum kita berhubungan. Dia tidak tahu kalau kita sudah menikah, andai dia tahu, apakah dia akan kecewa padaku karena sudah merebutmu darinya?”Mata Kai menyipit. Apa maksud kalimat yang Anna ucapkan?“Untuk apa memikirkan dia kecewa atau tidak? Kamu istriku sedangkan dia orang lain. Apa perasaanmu tak lebih penting dari perasaannya, sampai kamu lebih mencemaskan dirinya ketimbang dirimu sendiri?”Entah mengapa Kai merasa kalau Rachel hanya ingin memanfaatkan Anna. Kai sedikit tahu bagaimana sifat Rachel karena mereka satu kampus, salah satu

    Last Updated : 2025-02-21
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Benar-benar Teman Baik

    Anna berdiri di balkon seraya memegangi ponselnya. Setelah mendengar semua perkataan Kai, Anna berpikir keras dengan apa yang terjadi padanya.Anna menghela napas pelan, lalu dia menghubungi Bella. Ya, dia ingin bertanya karena Bella yang sudah cukup lama bersama dengannya dan selalu menjadi teman baiknya.“Halo.” Anna langsung menyapa begitu panggilan itu dijawab Bella.“Akhirnya kamu menghubungiku, Anna! Aku sangat mencemaskanmu, bagaimana kabarmu?”Anna tersenyum mendengar suara Bella yang begitu heboh. Dia memaklumi reaksi Bella yang berlebihan karena sahabatnya itu yang selalu perhatian padanya.“Aku baik-baik saja, kamu tenang saja,” balas Anna agar Bella tenang.“Kamu yakin? Melihatmu terakhir kali ditarik paksa, benar-benar membuatku kesal!”Anna menahan senyum. Dia lantas menjelaskan, “Kai tidak jahat, Bella. Dia hanya salah paham dengan maksud kita jalan-jalan. Dia memaklumi setelah aku menjelaskan.”“Kamu yakin? Bukankah kamu bilang kalau menikah karena terpaksa, bisa saja s

    Last Updated : 2025-02-21
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Terang-terangan

    Keesokan harinya. Anna pergi ke perusahaan bersama Kai seperti biasa. Namun, kali ini ada yang berbeda, Kai menggandeng tangan Anna tanpa ditolak oleh wanita itu.Meski Anna malu, tapi dia tidak mau jika ada yang salah paham lagi dengan hubungan antara dirinya dan Kai, walau Anna tahu jika tanpa klarifikasi, mungkin sikap Kai sekarang juga akan membuat orang salah paham.“Selamat pagi,” sapa Tian seraya tersenyum bahagia melihat Kai dan Anna akhirnya mempublikasikan hubungan mereka tanpa penolakan dari salah satu.Kai mengangguk. Dia masih menggandeng Anna agar berjalan di sampingnya, mereka lantas berjalan menuju lift.Bagi Tian sikap Kai dan Anna sangat luar biasa dan melegakan karena dia tahu soal hubungan keduanya, sedangkan bagi staff yang tidak tahu, mereka yang melihat sikap Kai mulai bertanya-tanya dan menebak kalau apa yang dulu pernah dirumorkan oleh beberapa staff benar adanya.Mereka menganggap kalau sejak awal Anna memang masuk ke sana karena merayu Kai. Tentu pada akhirny

    Last Updated : 2025-02-22
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Semakin Membuat Heboh

    Anna dan staff itu sangat terkejut. Mereka menoleh bersamaan ke sumber suara.Staff itu sangat panik, lalu dia langsung menunduk karena kaget. “Siapa yang bilang dia merayu Kai? Dan ada rumor apa sebenarnya di sini?”“Bi … Mami.” Anna meralat panggilannya pada Eve, jangan sampai dia ditegur lagi.Staff yang sedang bicara dengan Anna terkesiap mendengar Anna memanggil ibu dari pemilik perusahaan itu dengan sebutan ‘mami’. Staff itu gelagapan dan bingung.Eve menghampiri Anna. Dia bahkan langsung memindai tubuh sang menantu karena takut jika Anna disakiti.“Kenapa Mami di sini?” tanya Anna.“Kalau mami tidak di sini, mungkin tidak akan tahu kalau kamu diberitakan miring!” Eve mendadak geram.Eve datang ke perusahaan karena ada keperluan dengan Anna, tapi siapa sangka malah dia mendengar pertanyaan tak sedap.“Ada masalah apa sebenarnya di sini sampai kamu bertanya seperti itu pada Anna?” tanya Eve dengan tatapan tertuju pada staff yang bersama Anna.“Maaf, Bu. Bukan berniat menyinggung

    Last Updated : 2025-02-22

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Tak Seperti Yang Dipikirkan

    Alex menipiskan senyum.“Apa kamu sedang besar kepala?”Rania mengerutkan alis. Dia melihat Alex mengulurkan tangan, Rania pikir Alex hendak menyentuhnya, tapi ternyata pria itu mencolek meja, lalu mengusap telunjuk dengan jempol.“Belum bersih,” kata Alex lalu melirik tajam pada Rania, “bersihkan ulang,” perintahnya kemudian.Setelahnya, Alex sedikit mundur dari Rania tapi tatapannya terus tertuju pada wanita itu. Dia lagi-lagi tersenyum miring, lalu pergi ke sofa.Rania menghela napas lega. Dia melirik pada Alex yang sekarang berjalan santai menuju sofa. Pria ini, benar-benar ingin mengerjainya setiap hari.**Saat jam istirahat, Rania pergi ke rooftop lagi untuk melepas beban yang dipikulnya. Dia menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskan kasar berulang kali.“Kamu di sini lagi.”Rania terkejut. Dia menoleh dan melihat Arion datang menghampirinya.“Tidak makan siang lagi?” tanya Arion sambil menatap pada Rania.Rania tidak menjawab, lalu melihat Arion mengulurkan roti.“Makanlah,

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Mengerjai

    Setelah selesai memilah jagung dan memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal. Rania mendorong tempat makan ke hadapan Alex lagi.“Itu sudah semua saya pisah, apa ada lagi yang Anda perlukan?” tanya Rania dengan nada malas.Rania melirik pada Alex, pria itu membuat gerakan mengusir menggunakan tangan. Ekspresi wajah Rania begitu masam, pria di depannya ini benar-benar sombong.Rania segera bangun, lalu dia pergi dari ruangan itu sebelum semakin kesal melihat sikap Alex.Alex tersenyum tipis melihat Rania kesal. Dia memandang salad yang ada di meja, lalu mengambil alat makan dan mulai menyantap salad miliknya.Dia juga mengambil jagung yang tadi dipisah oleh Rania. Bukannya Alex tak suka, dia hanya ingin mengerjai wanita itu.“Dasar terlalu lugu,” gumam Alex lalu kembali memasukkan suapan ke mulut.**Saat sore hari. Rania membuat patahan leher dan memijat pundaknya. Akhirnya sehari ini bisa dia lalui dengan baik meskipun harus ada drama mengurus atasannya yang memberi perintah tak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Banyak Sabar

    Setelah jam istirahat usai. Rania kembali ke divisi untuk mulai bekerja lagi. Saat baru saja sampai di pantry, Rania terkejut melihat lampu merah menyala.“Sepertinya hari ini Pak Alex berulang kali memanggil,” gumam Herman.Rania menatap lampu itu terus berkedip. Mau tidak mau dia harus pergi ke ruangan Alex untuk melihat, apalagi yang pria itu inginkan.Rania mengetuk pintu ruangan Alex, lalu dia masuk dan melihat Alex duduk di sofa sambil menyapukan jari di atas tablet pintar.“Anda butuh sesuatu, Pak?” tanya Rania tetap sopan meski jiwanya ingin memberontak.“Bersihkan mejaku!” perintah Alex.Rania menoleh ke meja Alex, alangkah terkejutnya dia melihat meja Alex yang sangat berantakan.Berkas-berkas dibiarkan tergeletak begitu saja tak tertatap rapi, lalu ada tumpangan kopi yang dibiarkan sampai agak mengering.Rania benar-benar harus bersabar. Dia berjalan ke arah meja untuk mulai membersihkan, tetapi Alex kembali berkata.“Bersihkan sampai benar-benar bersih. Jika tidak, kamu ti

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Bertahanlah

    Rania memandang pada Alex, lalu tatapannya tertuju pada kertas dan pulpen yang berserakan di lantai.“Pungut semua!” perintah Alex.Rania tidak bisa mengelak karena sekarang bekerja untuk Alex. Dia berjalan mendekat lalu berjongkok di sisi kertas-kertas berserakan dan meletakkan nampan di lantai, setelahnya dia memunguti satu persatu kertas itu.Tanpa diduga, Alex ikut berjongkok, tapi bukan untuk membantu Rania memunguti kertas itu, melainkan untuk memberikan senyum ejekan pada wanita yang sudah menolaknya.“Tidak disangka, kamu menolak kerja di rumahku tapi malah bekerja di perusahaanku,” cibir Alex.Rania terdiam sesaat. Dia tak membalas atau menatap pada Alex. Rania fokus memunguti kertas-kertas itu, setelah selesai dia segera berdiri lalu meletakkan semua kertas itu di meja.“Apa kamu pikir harimu akan tenang dengan bekerja di sini?” Alex sudah berdiri dan kini menatap tajam pada Rania.Rania masih menurunkan pandangan, lalu berkata, “Jika sudah tidak ada yang perlu saya lakukan,

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Akan Sulit

    Rania benar-benar panik luar biasa melihat pria yang kini menatapnya dengan ekspresi wajah dingin. Dia masih mematung di tempatnya, sampai salah satu teman OB-nya menarik lengan Rania agar menyingkir dari jalan.“Selamat pagi, Pak.” Dua OB lain langsung membungkuk pada Alex dan Arion yang baru saja keluar dari lift.Alex berjalan dengan ekspresi wajah dingin tanpa menoleh Rania sama sekali, sedangkan Arion melirik pada Rania. Jadi, ini OB baru yang kemarin dipermasalahkan oleh atasannya itu.Rania masih bergeming dengan perasaan campur aduk. Di hari pertamanya bekerja, kenapa dia bertemu dengan pria yang membuat hidupnya kacau.“Siapa dia?” tanya Rania menoleh pada teman kerjanya.“Itu tuh, Pak Alex. Dia cucu pemilik perusahaan ini dan direktur di sini. Ya, meski dia masih direktur, tapi katanya sebentar lagi akan diangkat jadi presdir karena kemampuannya memimpin perusahaan,” jawab Herman–OB teman Rania.Rania merasakan jantungnya berdegup sangat cepat. Jadi, dia bekerja untuk pria b

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Ternyata

    Rania pergi ke rumah sakit dengan perasaan lega. Dengan bekerja di perusahaan itu, Rania bisa mendapatkan uang lebih banyak di siang hari dan bisa menjaga Abi saat malam hari.Rania berjalan di koridor rumah sakit menuju ruang inap Abi. Saat hampir sampai di kamar sang putra, Rania melihat dokter dan perawat masuk ke ruangan sang putra dengan sangat terburu-buru.Tentu saja hal itu membuat Rania sangat panik. Dia segera berlari ke kamar Abi, saat masuk sudah melihat dokter sedang menangani putranya.“Apa yang terjadi pada anakku?” tanya Rania sangat panik.“Kondisi Abi baru saja drop, Bu. Dokter sedang mengecek dan memberikan penanganan yang tepat,” jawab perawat.Rania menutup mulut dengan kedua telapak tangan. Dia benar-benar ketakutan dan panik jika terjadi sesuatu dengan Abi.“Kumohon, Abi. Mama akan mengusahakan kesembuhanmu, tolong jangan terjadi apa-apa padamu, Sayang.”Rania terus memandang dokter yang sedang mengecek kondisi Abi. Bola matanya sudah berkaca-kaca, ketakutan memb

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Diterima tapi Hampir Dipecat

    Hari berikutnya. Rania pergi ke perusahaan tempat Silvi bekerja. Dia datang lebih awal dan bertemu dengan Silvi yang ternyata menunggunya di depan perusahaan.“Syukurlah kamu datang awal,” ucap Silvi lalu menengok ke arloji yang melingkar di pergelangan tangan.“Aku tidak mungkin mengecewakanmu. Kamu sudah sejauh ini mau membantuku, jadi aku harus berjuang,” balas Rania.Silvi tersenyum lebar, lalu dia mengajak Anna segera masuk ke perusahaan karena kepala HRD ternyata sudah datang.Mereka masuk ke ruang HRD, lalu Silvi meninggalkan Rania bersama kepala HRD agar bisa diwawancarai.Rania memberikan surat lamarannya. Dia berdiri di depan meja kepala HRD sambil menunggu wanita itu membaca surat lamarannya.“Ternyata kamu sudah banyak pengalaman kerja di usiamu sekarang,” kata kepala HRD.Rania tersenyum dan mengangguk. “Iya, dan saya ahli menjadi cleaning service.”Kepala HRD tersenyum. “Terakhir kali kamu menjadi petugas kebersihan di klub malam, kenapa kamu keluar? Apa gajinya tidak mu

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Alex : Merasa Terhina

    Alex berada di ruangannya menandatangani berkas-berkas yang bertumpuk di meja. Dia tidak fokus dalam bekerja, sampai beberapa kali membaca ulang berkas yang diserahkan padanya.“Apa ada masalah, Pak?” tanya Arion–sekretaris Alex.Alex melirik pada Arion, tapi tidak menjawab pertanyaan sekretarisnya itu. Dia segera membubuhkan tanda tangan, lalu menyerahkan berkas yang ditunggu oleh sekretarisnya itu.“Mana lagi yang butuh diserahkan hari ini?” tanya Alex sambil menatap satu persatu berkas yang ada di meja.“Stopmap merah, Pak,” jawab Arion sambil menunjuk ke stopmap yang dimaksud.Alex segera mengambil lalu membuka stopmap itu dan menandatangani berkas di dalamnya.Arion mengamati atasannya itu, sikap Alex beberapa hari ini memang sangat aneh. Jika mudah emosi itu sudah biasa, yang tak biasa itu karena Alex sering sekali melamun bahkan tidak fokus saat menghadiri rapat.Setelah Arion pergi dari ruangan Alex. Alex meletakkan pulpen yang dipegang lalu sedikit melonggarkan dasi yang tera

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mendapat Bantuan

    Saat sore hari. Anna duduk di teras sedang makan camilan bersama Stefanie. Dia terlihat sangat bahagia, di masa kehamilan bisa bersama orang-orang yang menyayangi dan memberinya banyak perhatian.“Suamimu pulang,” ucap Stefanie saat melihat mobil Kai memasuki halaman rumah.Anna tersenyum lebar, dia kembali memasukkan potongan semangka ke mulut lalu berdiri untuk menghampiri suaminya.Kai turun dari mobil yang baru saja terparkir sempurna di depan garasi mobil. Dia membuka bagasi mobil, lalu mengambil sesuatu dari dalam sana.Anna mengamati apa yang Kai bawa, suaminya membawa satu kantong plastik besar.“Itu apa?” tanya Anna penasaran.“Pesananmu,” jawab Kai lalu membuka plastik itu agar Anna melihat isinya.Mata Anna berbinar. Dia langsung mengambil kantong plastik berisi banyak mangga muda itu dari tangan Kai.“Terima kasih.” Anna mencium pipi Kai, lalu pergi meninggalkan suaminya tanpa mengajaknya masuk.Kai terkejut, bisa-bisanya dia diabaikan karena mangga muda.“Anna! Hati-hati

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status