Istri Kontrak Sang Presdir

Istri Kontrak Sang Presdir

last updateLast Updated : 2025-04-30
By:  Aldra_12Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.6
105 ratings. 105 reviews
233Chapters
48.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Anna dijual ibu tirinya dengan dalih untuk membayar utang biaya pengobatan sang ayah yang sebelumnya sakit sampai akhirnya meninggal. Tidak ingin dijual ke pria hidung belang, Anna kabur saat dipaksa melayani pria hidung belang itu. Ketika Anna kabur, dia bertemu pria berwajah dingin dengan tatapan tajam. Kai, pria dingin itu bersedia membantunya, tapi ternyata itu tidak gratis. Anna harus memberikan imbalan atas bantuan Kai. Lalu, akankah Anna memberikan imbalan yang diinginkan Kai, agar dirinya bebas dari pria hidung belang itu?

View More

Chapter 1

Dijual Ibu Tiri

"Utang untuk biaya pengobatan ayahmu sangat besar. Aku tidak sanggup bayar, jadi sebagai anak, kamu harus membayarnya!"

Anna menatap panik ibu tirinya sambil berusaha melepaskan cengkeraman yang begitu kuat di tangannya.

Namun, ibunya tidak peduli meski Anna sudah meringis kesakitan, dan terus menyeretnya menyusuri lorong hotel yang sepi.

Sejak kecil, Annalise Lindsey tumbuh bersama mendiang ayahnya, sebelum sang ayah menikah lagi dengan janda anak satu.

Tiga tahun lalu, sang ayah mengidap kanker usus yang mengharuskannya menjalani pengobatan hingga menghabiskan banyak biaya, meski akhirnya tujuh hari lalu sang ayah meninggal.

"Ta-tapi kenapa di sini, Bu?"

"Tidak usah banyak tanya! Ada pria yang mau membayarmu, jadi lakukan saja tugasmu di dalam sana!"

Anna membelalak, benar-benar tidak menyangka ibu tirinya akan menjualnya.

Belum juga Anna membantah, dia sudah didorong masuk ke dalam sebuah kamar. Pintu langsung tertutup rapat.

"Bu, buka pintunya!" Anna mencoba menarik pintu itu agar terbuka, tapi tidak berhasil. Pintu itu ditahan dari luar.

Anna panik dan takut. Dia terus menggedor pintu, berharap ibunya berbelas kasih. Tapi pintu itu tetap bergeming.

Saat Anna masih berusaha membuka pintu, tiba-tiba terdengar suara pria dari arah belakang punggungnya.

"Wah, ternyata kamu memang punya tubuh yang bagus. Aku jadi tidak sabar mencicipimu."

Anna membalikkan badan. Dia melihat pria tua berbadan gempal menatap rakus padanya.

"Aku mau keluar dari sini," ucap Anna dengan bibir bergetar.

"Kenapa terburu-buru, Nona?" tanya pria tua itu seraya melangkah maju menghampiri Anna.

Anna benar-benar ketakutan. Napasnya memburu dengan sekujur tubuh yang terasa kebas. 

Kenapa ibunya memperlakukannya seperti ini, sedangkan Anna selalu menuruti semua perintah wanita itu?

"Ayo, tidak perlu malu-malu. Nanti kamu bisa pulang dengan uang banyak kalau aku puas."

Pria itu tiba-tiba menarik tangan Anna, membawanya ke arah ranjang.

Anna berusaha melepas genggaman tangan pria itu dengan tenaga yang tidak seberapa.

"Kamu masih suci, kan? Kalau benar, aku akan membayarmu dua kali lipat."

Bola mata Anna membulat sempurna. "Tidak!" Anna menarik kasar tangannya dari genggaman pria itu hingga akhirnya terlepas.

Pria itu menoleh dengan tatapan tak senang. "Wanita itu sudah mendapat uang muka, kamu berani menolakku, hah?!" hardiknya marah.

"Aku bukan barang yang bisa dijual seenaknya," ucap Anna.

Plak!

"Miskin saja banyak bicara," kata pria itu sembari tersenyum miring saat melihat Anna terkejut.

Anna memegangi pipi yang terasa panas. Saat dirinya belum merespon perbuatan pria itu, tangannya sudah kembali ditarik lalu tubuhnya didorong hingga jatuh ke ranjang.

“Akh!” pekik Anna tak berdaya. Tubuhnya terasa sakit diperlakukan dengan kasar.

Pria itu lantas melepas sabuk celananya. Sepasang matanya menjelajahi tubuh Anna sambil menjilat bibir.

Anna gemetar di bawah tatapan pria itu, merasa takut sekaligus jijik. Apalagi pria di depannya kini tampak melepas pakaian.

Dia bangun untuk kabur, tetapi pria itu lebih kuat dan bergerak lebih cepat. Anna terkurung di bawah tubuh gempal pria itu.

"Aku suka wanita pemberontak sepertimu. Rasanya aku semakin tertantang," desisnya tepat di atas wajah Anna. "Mari kita lihat, sampai mana kamu bisa bertahan, hm...”

Anna melihat tatapan lapar pria itu. Ekspresi wajahnya seolah ingin melahap Anna, membuat gadis itu seketika merasa mual.

Ia bukan wanita panggilan! Dia tidak mau menyerahkan mahkotanya begitu saja pada pria hidung belang ini!

"Kamu pasti akan menyukainya, Sayang," kata pria itu sembari menarik kasar baju yang dipakai Anna hingga bagian dada bajunya robek.

“Hentikan!”

Anna sangat syok. Tubuhnya gemetar hebat. Ia menelengkan wajah saat pria itu hendak menciumnya. Sekuat tenaga ia berusaha melawan meski kedua tangannya dicengkeram kuat di atas kepala.

"Tidak! Lepaskan aku!"

Anna terus memberontak, membuat pria di atas tubuhnya malah semakin ganas ingin menyentuh tubuhnya.

Saat itu, satu tangannya terlepas dari cengkeraman, Anna mencoba menggapai ke nakas dan berhasil meraih vas bunga. Dia langsung menghantamkan vas itu ke kepala pria hidung belang itu.

"Arghh! Sialan kamu!" pekik pria itu.

Anna segera bangun saat melihat pria itu kesakitan. Sambil memegangi baju bagian depannya yang terbuka, Anna berusaha kabur dari kamar itu. Beruntungnya, pintu kamar itu bisa dibuka.

"Mau ke mana kamu?!" teriak pria itu sambil memegangi kepalanya yang berdarah.

Anna berlari menuju lift. Napasnya tersengal saat ia menekan tombol lift berkali-kali.

"Jangan lari!"

Anna menoleh dan melihat pria tadi ternyata mengejarnya. Anna semakin panik dan terus menekan tombol lift agar pintunya mau terbuka.

Jangan sampai pria itu menangkapnya!

Saat pintu lift terbuka, Anna melihat seorang pria berwajah dingin berdiri menatapnya tajam.

Dia menoleh ke belakang, melihat pria tua tadi semakin dekat, membuat Anna panik.

"Tuan, tolong aku!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
99%(104)
9
0%(0)
8
1%(1)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.6 / 10.0
105 ratings · 105 reviews
Write a review
user avatar
Margaretha Indrayani
kasihanilah rania, alex. jarena dia mau kerja buat biaya sakutnya abi.
2025-04-30 20:11:51
0
user avatar
Margaretha Indrayani
alex balas dendam sama rania karena menolak tawarannya,
2025-04-29 19:52:11
0
user avatar
Margaretha Indrayani
jangan jangan itu perusahaan alex
2025-04-28 20:45:15
0
user avatar
Margaretha Indrayani
alex mbok ya jangan kasar sama perempuan gitu lho,
2025-04-27 20:56:00
0
user avatar
Margaretha Indrayani
alex sepertinya berjodoh dengan rania, meski awalnya mereka sepeeti tom jeery
2025-04-26 18:36:48
0
user avatar
Margaretha Indrayani
syukurlah anna sekarang dikelilingi orang yang sayang dan peduli padanya
2025-04-25 21:37:00
0
user avatar
Margaretha Indrayani
lanjut thor
2025-04-24 23:40:17
0
user avatar
Margaretha Indrayani
kapok ya abraham tau anna seperti neneknya kalau marah
2025-04-23 19:53:07
0
user avatar
Margaretha Indrayani
hebat anna berani memaki abraham, semoga diabisa sadar sebelum terlambat dan mau mengakui anna sebagai cucunya
2025-04-23 16:04:58
0
user avatar
Margaretha Indrayani
anna lebih baik mundur dulu buat menemui mama stefanie demi janinmu dan juga sambil atur strategi baru buat menyadarkan kakekmu kalu kamu juga cucu yang berharga
2025-04-22 23:03:00
0
user avatar
Margaretha Indrayani
alex mulai simpati sama anna
2025-04-22 18:10:00
0
user avatar
Margaretha Indrayani
meski awalnya alex benci anna, tapi setelah tau kebenarannya alex jadi kasihan juga sama anna dan gak tega kalau sampai kakeknya berniat jahat
2025-04-21 13:26:42
0
user avatar
Margaretha Indrayani
apa enaknya kakek dibuat sakit parah tiba2 ya biar kapok karena sifat jahatnya
2025-04-21 01:07:21
0
user avatar
Margaretha Indrayani
bagus keano, kerjain aja alex yang sombong. selamat ya anna dan kai atas kehamilan anna
2025-04-19 22:17:01
0
user avatar
Margaretha Indrayani
lanjut thor
2025-04-17 21:05:39
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 8
233 Chapters
Dijual Ibu Tiri
"Utang untuk biaya pengobatan ayahmu sangat besar. Aku tidak sanggup bayar, jadi sebagai anak, kamu harus membayarnya!"Anna menatap panik ibu tirinya sambil berusaha melepaskan cengkeraman yang begitu kuat di tangannya.Namun, ibunya tidak peduli meski Anna sudah meringis kesakitan, dan terus menyeretnya menyusuri lorong hotel yang sepi.Sejak kecil, Annalise Lindsey tumbuh bersama mendiang ayahnya, sebelum sang ayah menikah lagi dengan janda anak satu.Tiga tahun lalu, sang ayah mengidap kanker usus yang mengharuskannya menjalani pengobatan hingga menghabiskan banyak biaya, meski akhirnya tujuh hari lalu sang ayah meninggal."Ta-tapi kenapa di sini, Bu?""Tidak usah banyak tanya! Ada pria yang mau membayarmu, jadi lakukan saja tugasmu di dalam sana!"Anna membelalak, benar-benar tidak menyangka ibu tirinya akan menjualnya.Belum juga Anna membantah, dia sudah didorong masuk ke dalam sebuah kamar. Pintu langsung tertutup rapat."Bu, buka pintunya!" Anna mencoba menarik pintu itu agar
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more
Menjadi Istri Kontrak
Anna tidak peduli dengan tatapan menilai pria itu. Ia sadar penampilannya sangat berantakan, apalagi pakaiannya sudah robek.Namun, itu tidak penting. Bagaimana pun, ia butuh seseorang untuk membantunya lolos dari pria hidung belang itu."Kumohon, Tuan. Tolong aku..."Sekali lagi Anna memelas karena pria itu tidak mengatakan apapun."Kemari kamu, Jalang!"Pria tua itu hendak menggapai tangan Anna.Namun, tanda diduga, pria yang ada di lift itu tiba-tiba keluar dan menarik tangan Anna. Ia memosisikan diri di antara Anna dan si hidung belang, menghalangi pandangan pria tua itu. "Mau sok jadi pahlawan, hah?! Menyingkir dari sini dan serahkan dia padaku!" hardik pria tua itu.Namun, pria itu—Kai—tidak bergerak sedikit pun. Tatapan tajamnya yang begitu menusuk seolah tengah menguliti pria di hadapannya."Pergi!" Baritonnya yang tegas membuat siapapun yang mendengar pasti akan terintimidasi.Meski tampak gentar, tapi pria tua itu berusaha tampak berani. Ia menaikkan dagunya dan menampilkan
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
Tidak Punya Pilihan
Anna sangat terkejut mendengar ucapan pria di hadapannya itu.Istri? Apa ia tidak salah dengar?!"Hanya istri kontrak," imbuh Kai saat melihat Anna tampak begitu syok. "Selama dua tahun. Setelah itu kamu bebas."Anna mengerjap, masih belum pulih dari rasa terkejutnya."Kenapa Anda ingin aku menjadi istri kontrak?" tanyanya dengan suara pelan. Bagaimanapun, permintaan itu benar-benar tidak masuk akal!Mungkinkah … mungkinkah Kai hanya ingin ada yang memuaskannya di atas ranjang, tanpa ada ikatan cinta tapi tetap sah di mata hukum?Bisa saja begitu, mengingat Kai sepertinya bukan orang biasa.Anna melihat Kai menatapnya datar, membuat Anna memegang jas yang tersemat di pundaknya semakin erat, takut jika pria itu tiba-tiba menerkamnya."Apa kamu pikir punya hak untuk bertanya?" ujar Kai tanpa ekspresi. "Jika kamu tidak mau, kamu akan kukembalikan pada pria itu."Sepasang mata Anna membelalak ngeri. Bayangan saat pria hidung belang itu berusaha menyentuhnya seketika membuat Anna mual dan g
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
Tunangan
"Siapa kamu?" tanya Mila dengan tatapan memicing.Anna benar-benar tak menyangka Kai akan masuk ke rumah itu. Dia terus menatap Kai, sampai pria itu berdiri di sampingnya."Tunangan Anna," sahut Kai ringan.Anna membelalak terkejut.Tapi tunggu ...Anna belum pernah menyebutkan namanya. Dari mana pria ini tahu namanya?"Apa? Tunangan? Hah!" Mila tertawa mencibir."Wah, Anna. Kamu membayar orang ini untuk bersandiwara?" tanya Nindy ikut menyindir.Anna hanya bisa diam."Mulai saat ini, Anna akan tinggal bersamaku," kata Kai, tidak terpengaruh sama sekali. "Jika kalian berani menyentuhnya, kupastikan kalian akan tinggal di pinggir jalan selamanya."Senyum dan tawa cemooh dari wajah Mila dan Nindy langsung lenyap. Tatapan tajam pria itu begitu mengintimidasi, tidak perlu bukti untuk membuat mereka yakin bahwa pria itu tidak main-main.Kai menoleh pada Anna, lalu berkata, "Ambil barang pentingmu, tidak perlu bawa pakaian. Kamu tidak membutuhkannya di rumahku."Anna lagi-lagi terkesiap, tap
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
Istri Simpanan?
Keesokan paginya, Kai sudah mendaftarkan pernikahan mereka ke KUA."Kamu sudah resmi menjadi istriku, jadi apapun yang terjadi, kamu harus mengikuti semua ucapanku sesuai dengan perjanjian."Anna memandang surat nikah yang diberikan Kai padanya dengan hati hampa. "Iya," balasnya lesu.Dia tidak pernah menyangka akan menikah sekilat ini dengan pria asing.Semuanya terjadi begitu cepat."Aku akan pergi ke kantor. Minta pada pelayan kalau kamu butuh sesuatu."Kai pergi begitu saja setelah mengatakan itu.Anna memandang kepergiannya dalam diam. Sejak kemarin, pria itu tampak begitu sibuk. Ia tidak mengizinkan Anna melakukan apapun, tapi juga tidak pernah benar-benar meminta Anna untuk melayaninya.'Sebenarnya dia mau apa?' batin Anna bertanya-tanya.Ia lantas memandangi semua pakaian yang sudah disiapkan untuknya. Pakaian yang tampak mewah dan elegan.Anna mengecek pakaian-pakaian itu, ukurannya sesuai dengan tubuhnya. Dari mana Kai tahu?"Selain yang ada di sini, apa ada yang Anda butuhka
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
Fakta Menyakitkan
Setelah semalaman kesulitan tidur, pagi itu Anna menghampiri Kai yang baru saja keluar dari kamarnya.Dengan langkah ragu, ia mendekat dan menatap pria itu. “Hari ini aku harus kerja. Aku boleh pergi, kan?” tanya Anna meminta izin.Kai yang baru saja hendak menuruni tangga, menoleh pada Anna.“Kerja?” Anna menelan ludah lalu mengangguk gugup ketika Kai menatapnya begitu lekat. Sungguh, ia masih belum terbiasa dengan sikap dingin pria ini. “Keluar dari pekerjaanmu!” Setelah memberi perintah, Kai berjalan begitu saja meninggalkannya.Anna terkejut. Apa maksudnya itu?“Tunggu! Kenapa aku harus keluar dari pekerjaanku?” tanya Anna memberanikan diri. Ia mempercepat langkah karena Kai tidak juga berhenti.Kalau tidak bekerja, lalu bagaimana caranya Anna mencukupi kebutuhan hidupnya?Anna melihat Kai hanya diam. Dia tetap mengejar sampai mereka tiba di ruang makan.Anna menatap Kai yang tak membalas sama sekali ucapannya. Memangnya dia tidak berhak bertanya?“Duduk!” perintah Kai.Anna me
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more
Kolot dan Diselingkuhi
Kai sudah berada di ruang kerjanya. Dia sedang mendengarkan asistennya bicara, tapi sepertinya Kai tidak fokus.“Pak.” Tian–asisten Kai, menatap pada pria itu yang sejak tadi seperti melamun. Bahkan Kai tidak menanggapi perkataannya. “Apa ada masalah, Pak?” tanya Tian.Kai baru sadar dari lamunan, lalu segera membetulkan posisi duduknya.“Tidak ada,” jawab Kai.“Kalau tidak ada masalah di jadwalnya, saya permisi dulu,” ucap Tian lalu membalikkan badan untuk keluar dari ruangan itu.Tepat setelah Tian berjalan menuju pintu, Kai mendapat pesan dari sopir yang mengantar Anna.[Nona pergi ke sebuah rumah di kawasan perumahan biasa, tapi saya tidak tahu beliau menemui siapa karena saya diminta berhenti agak jauh di rumah itu. Nona bilangnya itu rumah temannya.]Kai mengerutkan alis. Jika memang itu rumah temannya, kenapa tidak mengantar langsung sampai di depan rumah?[Kirim alamatnya.]“Tian!”Tian yang baru saja akan keluar dari ruangan itu, kini kembali berbalik memandang pada Kai.“Iya,
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
Tidak Boleh Ada Pria Lain
Kai sedang sibuk mengecek berkas sebelum menandatangainya. Sebagai seorang direktur utama di perusahaan keluarga, Kai memiliki tanggung jawab besar sejak dua tahun terakhir.Saat Kai masih fokus menandatangani beberapa berkas, dia menerima pesan di ponselnya. Kai sejenak mengalihkan pekerjaan untuk mengecek pesan dari sopir yang mengantar Anna.[Sepertinya terjadi sesuatu pada Nona Anna, Pak. Dia kembali dengan pipi lebam dan sepertinya baru menangis.]Kai membaca pesan itu dengan ekspresi datar. Dia kemudian membuka video rekaman dari kamera di dalam kabin yang dikirimkan oleh sopirnya. Kai diam sejenak melihat video Anna hanya diam di dalam kabin seraya memegangi pipi.Saat Kai masih fokus memperhatikan video itu, terdengar suara ketukan yang membuat Kai mengalihkan pandangan ke pintu.“Masuk!” Kai mempersilakan.Pintu ruangan itu terbuka, terlihat Tian masuk ruangan seraya membawa tablet pintar di tangannya.“Saya sudah mendapatkan nama pemilik alamat itu, Pak.” Tian memberikan tabl
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
Sikap Aneh
Anna tak berkutik saat Kai menarik tangannya. Dia mengikuti langkah lebar pria itu menuju kamar, jantungnya berdegup cepat, Anna tidak tahu apa yang hendak dilakukan Kai.Anna menelan ludah susah payah saat benar-benar masuk kamar Kai. Dia melihat kamar pria itu tertata rapi. Cat dinding berwarna gelap menunjukkan bagaimana sifat pria itu, dingin dan tertutup.Anna masih mengedarkan pandangan ke seluruh kamar itu, hingga tidak sadar jika dia sekarang sudah sampai di tepian ranjang dan Kai mendudukkannya di sana.Pria itu tak berkata-kata, membuat Anna panik dan bingung sampai meremas tepian ranjang. Dia terus memperhatikan apa yang dilakukan Kai.Anna melihat Kai mengambil sesuatu di laci. Apa yang sekarang digenggam Kai? Bukan sesuatu yang ada di pikiran Anna, kan?Anna masih diam dengan kegugupan yang melanda, sampai Kai duduk di sampingnya lalu mengulurkan tangan ke wajah Anna, membuat Anna secara impulsif sedikit memundurkan kepala.“Berani menghindar dariku!” Suara tegas Kai mem
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
Diam-diam Melindungi
Keesokan harinya. Alvian masih tidur di kamarnya saat mendengar suara gedoran pintu begitu keras. Pria itu bangun karena terkejut dengan rasa kesal yang bercokol di dada.“Siapa pagi-pagi begini mengganggu tidurku!” gerutu Alvian.Alvian ingin mengabaikan, tapi suara gedoran pintu terus terdengar, membuatnya sampai mengacak-acak rambut lalu akhirnya dia bangun.Alvian keluar dari kamar masih dengan memakai celana pendek dan bertelanjang dada. Dia berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang sudah mengganggu tidurnya.Alvian bersiap mengamuk, tapi urung ketika melihat siapa yang berdiri di depannya.“Bu, ada apa datang ke sini pagi-pagi?” tanya Alvian sopan saat melihat pemilik kontrakan datang ke sana.“Aku menghubungimu tapi tidak kamu respon, jadi aku ke sini untuk mengatakan langsung, merepotkan sekali,” gerutu wanita itu menanggapi pertanyaan Alvian.Alvian mempersilakan wanita itu masuk lebih dulu, lalu menyuguhkan segelas teh..“Apa yang membawa Ibu ke sini?” tanya Alvian.Wani
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status