Share

Bab 22. anak papi

"Lalu, menurut kamu. Yang pantas menjadi Papa nya Rachel. Kamu. Begitu," sahut Adrian, sembari melirik sekilas ke arah laki-laki itu seperti sedang mencemoohnya "bahkan kamu, tidak pernah mengakui darah daging kamu sendiri. Apa pantas kamu di sebut papa nya" lanjutnya dengan tegas, sembari tersenyum penuh arti.

"Berengsek" umpat Richard, rahangnya mengeras dengan tatapan beringas seolah-olah ingin menerkam Adrian hidup-hidup. Tangannya terkepal dengan kuat menahan gejolak amarahnya. Sebisa mungkin dia harus menguasai emosinya di depan anak kandungnya.

"Achel, sama encus Minah," pinta Adrian ke arah Rachel--anak perempuan yang sangat dia sayangi layaknya anak kandungnya sendiri.

Rachel hanya menganggukkan kepalanya, pertanda dia mangerti ucapan Adrian. Dia memeluk kemudian mencium pipi Adrian, sembari sesegukan karena tangisnya yang belum mereda.

Richard hanya memperhatikan interaksi keduanya, hatinya tercubit saat menyaksikan kedekatan anaknya dengan orang lain. Seharusnya dia yang di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status