Share

Jalang

Author: yunita buncit
last update Last Updated: 2022-12-30 13:25:08

"Apa kamu bilang tadi? aku berengsek?!" Richard balik menatap Resti dengan mata yang menyalang tajam.

Laki-laki itu menghampiri Resti dengan napas yang memburu, kemudian dia menarik pergelangan tangan perempuan itu menuju arah lantai atas di mana kamar dia berada.

"Kamu mau apa, Mas?" Resti berusaha melepaskan cekalan Richard pada tangannya, namun tidak bisa karena tenaganya kalah kuat dibanding laki-laki itu.

"Kamu harus tahu bagaimana laki-laki yang kamu bilang berengsek ini!" Richard masih terus menarik pergelangan tangannya.

Laki-laki itu membuka pintu kamarnya dengan kasar, kemudian mendorong Resti untuk masuk ke dalamnya.

Richard membuka paksa kaos yang dia kenakan, kemudian melempar kaosnya dengan asal. Matanya memancarkan kemarahan yang sudah di ubun-ubun atas umpatan istrinya.

"Mas... jangan, Mas!" cicit Resti dengan nada memohon. Dia melangkah mundur dengan lelehan air mata yang terus mengalir di kedua pipinya.

Selangkah demi selangkah Resti berjalan mundur, hingga tubuhnya oleng dan terjerembab ke atas ranjang milik Richard. Laki-laki itu dengan cepat menghampiri Resti, dia menyeringai menatap nyalang ke arah sang istri.

Perempuan itu terus memundurkan tubuhnya, hingga tiba-tiba kedua kakinya ditarik oleh Richard. Seketika tubuhnya sudah berada tepat di bawah kungkungan laki-laki itu.

"Ini kan yang kamu ingin, kan? Menikah denganku lalu tidur denganku. Dasar perempuan murahan!" Richard tersenyum sinis sembari mengelus pipi halus Resti.

"Enggak, Mas! Aku minta maaf dan tolong... lepasin aku. Jangan kayak gini, aku mohon... " pinta Resti memelas, menggelengkan kepalanya dengan cepat. Air matanya terus mengalir. "Aku-- " Belum sempat meneruskan kata-katanya, Richard sudah melumat kasar bibir merah muda milik perempuan itu.

Dengan gerakan cepat, laki-laki itu membuka paksa seluruh pakaian yang di kenakan oleh Resti. Tangan perempuan itu dia cengkram semakin kuat dan dia letakkan di atas kepala Resti, tangan laki-laki itu yang satunya lagi terus bergerilya ke sana ke mari menyusuri lekuk tubuh Resti.

Richard menyatukan tubuhnya dengan kasar, tanpa menghiraukan rintihan dan pekikan perempuan itu karena belum sepenuhnya siap menerima milik laki-laki itu. Sampai di mana dia sadar bahwa telah menyakiti Resti, laki-laki itu diam menatap wajah sendu milik perempuan itu. Richard tersentak.

"Maaf." Hanya ucapan itu yang keluar dari bibir Richard. Namun, dia tidak bisa menghentikannya. Ini terlalu nikmat baginya.

Kepalang tanggung, kali ini Richard meneruskannya dengan lebih lembut, sampai di mana dia mendapatkan pelepasannya. Richard benar-benar puas.

Setelah itu, tanpa mengucapkan satu kata pun, dia bangkit dari atas Resti dan berjalan menuju kamar mandi. Meninggalkan Resti yang menangis terisak karena merasa dianggap rendah oleh sang suami. Memang, kewajiban melayani suami adalah hak seorang istri. Namun, Resti akan memberikannya jika Richard meminta secara baik-baik. Bukan secara paksa seperti yang baru saja dilakukan lelaki itu. Resti kecewa.

Resti mengepalkan tangannya dengan kuat hingga memperlihatkan buku-buku jarinya, kemudian mengumpat di dalam hatinya

***

Setelah kejadian malam itu Richard tidak pernah bertemu lagi dengan Resti, tepatnya perempuan itu menghindarinya. Dia benci suaminya, yang sudah memperlakukannya seperti layaknya sampah.

Malam ini Richard terlihat kacau, dia pulang dalam keadaan sudah mabuk. Dan dia pulang dengan diantar oleh sang asisten.

Bunyi bel rumah mengudara di dalam ruangan rumah megah milik laki-laki itu, Resti membuka pintu itu dengan perlahan. Resti melihat sang asisten sedang memapah suaminya di pundak.

"Permisi, Bu!" ucap asisten itu melihat kehadiran Resti.

Resti mengangguk.

"Ayo, silahkan masuk! Saya tidak mungkin membawa bos kamu ke lantai atas sendirian," ujar Resti dengan cepat tanpa berbasa basi lagi.

Sang asisten langsung menuju kamar sang bos dan meletakkannya di ranjang dan Resti pun mengekori langkah sang asisten di belakang.

"Permisi, saya pamit. Bu!" ujar sang asisten dan di angguki oleh Resti.

Setelah kepergian sang asisten, Resti mendekati Richard. Dia menatap sebal laki-laki itu yang telah menyakitinya. Walau sebal dengan laki-laki itu, dia tetap mengurusinya, dia membukakan sepatu Richard dan membukakan kemejanya hingga menyisakan kaos dalaman nya saja.

Saat hendak meninggalkan laki-laki itu, tiba-tiba pergelangan tangannya ditarik oleh Richard, hingga tubuhnya berada dalam pelukan laki-laki itu. Richard langsung menangkup wajah Resti dan mencium bibirnya, melumatnya merasakan manisnya bibir merah muda perempuan itu.

Malam ini laki-laki itu memperlakukannya dengan sangat lembut, merasakan indahnya malam yang penuh dengan nafsu layaknya pasangan suami istri. Tapi lagi-lagi dia disakiti kembali, saat sedang berada di puncak kenikmatan. Laki-laki itu menyebut nama sang kekasih, seolah-olah dia sedang bersamanya.

Setelah puas akhirnya laki-laki itu ambruk di samping Resti, dia tertidur dengan terus memeluknya. Perempuan itu menangis dalam diam, betapa sakitnya dia diperlakukan dengan seenaknya oleh laki-laki itu. Hingga lelah mereka akhirnya tertidur dengan saling berpelukan tanpa sadar.

Pagi harinya, laki-laki itu bangun dari tidurnya. Yang dia lihat pertama kali adalah wajah damai Resti yang sedang terlelap tidur, betapa terkejutnya dia saat menyadari bahwa keduanya tidak memakai pakaian sehelaipun. Laki-laki itu mengingat kembali kejadian semalam, dia tersenyum sinis saat menyadarinya.

"Baiklah, kamu akan jadi pemuas nafsuku saat Sisilia nggak ada. Kalau dilihat-lihat juga, tubuh kamu lumayan bagus," gumam Richard.

Resti mengerjapkan matanya dengan perlahan, yang dia lihat saat itu wajah tampan Richard sedang menatapnya lekat.

"Sudah bangun?" tanya Richard tanpa direspon perempuan itu. Richard melanjutkan kembali ucapannya. " Mulai hari ini, kapan pun aku mau, kamu harus melayaniku layaknya sebagai istriku," jelasnya kembali dan masih tanpa di respon oleh Resti. "Tapi, yang kamu harus tahu, bahwa aku melakukannya tidak karena cinta-- "

"Kalau gitu, kamu bisa melakukannya dengan orang yang kamu cintai. Aku gak masalah," sela Resti tiba-tiba. Di sisi tubuhnya, kedua tangan perempuan itu mengepal.

"Ssstt!! Calm down, baby, jangan terlalu sombong. Kamu nanti bisa cinta sama aku. Dan asal kamu tahu, kalau aku nggak bisa menerima penolakan lagi." Laki-laki itu menyeringai licik. Tanpa aba-aba, laki-laki itu menyerang Resti kembali. Perempuan itu ingin mengelak, namun tidak bisa karena tenaga Richard lebih kuat tentunya.

Setelah puas laki-laki itu meninggalkan istrinya, untuk membersihkan dirinya tanpa sepatah kata untuk perempuan itu. Dia segera membersihkan dirinya untuk bersiap bekerja.

***

Dan siang ini, Richard sengaja menjemput sang kekasih yang baru datang dari LA untuk liburan dan bertemu dengannya.

"Kangen banget, tapi aku sibuk banget, sayang?" jelas Sisilia manja sembari bergelayut di lengan Richard.

"Udah deh, makanya kamu di sini aja," sahut Richard. Dia mencubit gemas hidung Sisilia. "Setiap hari kangen kamu terus, jalanin bisnis di sini aja, ya!" pintanya.

Sisilia tidak merespon ucapan Richard dan dia berjalan beriringan. Mereka bergandengan dengan mesra, keluar dari area bandara menuju apartment milik Richard di kawasan yang cukup berkelas.

"Kenapa kita ke sini, sih?" tanya Sisilia.

"Nggak mungkin aku bawa kamu ke rumah, Sayang."

"Oke, terus kapan? Kamu kapan mau buang perempuan itu?"

"Secepatnya." Tanpa ada keraguan Richard menjawab ucapan sang kekasih.

Saat mereka sudah masuk ke dalam unit apartment miliknya, Richard langsung menyerang Sisilia dengan penuh nafsu.

Hari ini mereka mengahabiskan waktunya berdua di dalam apartment untuk bercumbu melepas rasa rindunya. Hanya saja, mereka tidak sampai berhubungan badan. Karena entah kenapa, Richard tiba-tiba saja terbayang wajah Resti. Makanya, dia beralasan kalau tidak ingin Sisilia kelelahan karena baru tiba di Indonesia.

Tak lama, Richard mendapatkan pesan dari sang papa bahwa esok harus datang ke rumah milik ke dua orang tuanya dan membawa sang istri.

***

"Apa ini, Pa?" tanya Richard sembari membolak-balikkan amplop tersebut.

Dia membukanya dan menautkan kedua alisnya, "Tiket?" gumamnya heran.

Dia menoleh ke arah papanya menunggu jawaban atas pertanyaannya.

"Tiket bulan madu. Maaf, Papa baru sempet urusin," jawab Daniel.

"Kok, mendadak? Aku banyak pekerjaan, Pa!" Richard kesal karena sang papa yang selalu saja membuat keputusan seenaknya, tanpa kompromi terlebih dahulu.

"Udah, enggak apa-apa liburan. Biar nanti untuk perusahaan, Ivan yang handle," timpal Elsa. "Lagian, Mama heran. Masa sudah lama kamu menikah, tapi nggak hamil-hamil, Res!" Elsa beralih kepada Resti.

Tiba-tiba Resti tersedak saat minum atas ucapan mama mertuanya.

"Kamu sehat kan, Res?" tanya Elsa lagi.

Resti hanya mengangguk saja. Dia saja baru di unboxing oleh suaminya.

"Ma!" tegur Daniel melirik tajam ke arah istrinya.

"Gak apa-apa, kan! Mama hanya tanya, siapa tau Resti mandul. Kita bisa cariin istri baru buat Richard," lanjut Elsa lagi dengan entengnya. Kemudian dia beranjak berdiri, berlalu dari meja makan.

Resti hanya menundukkan kepala, bingung menjawab pertanyaan mama mertuanya itu. Apa dia akan hamil? Mengingat Richard yang melakukan pelepasan di dalam tubuhnya.

"Sudah sana istirahat! Jangan di ambil hati ucapan mamamu." Sambil mengelus punggung Resti, Daniel bangkit berdiri mengikuti langkah sang istri menuju kamarnya.

Richard beranjak berdiri sembari menggeser bangkunya ke belakang, menimbulkan bunyi suara yang agak nyaring.

Tangannya mengepal menahan amarah atas keputusan sepihak sang papa yang menyuruhnya untuk pergi berbulan madu bersama Resti secara mendadak.

Lagi-lagi, Richard terpaksa harus menuruti segala titah papanya--hanya karena perempuan yang saat ini sudah sah menjadi istrinya.

Kebencian terhadap istrinya tersebut semakin membesar. Laki-laki itu meninggalkan istrinya sendirian, di mana perempuan itu masih duduk di meja makan.

Resti bingung. Dia melirik ke arah suaminya yang sudah melangkah meninggalkannya. Laki-laki itu tidak memperdulikannya sama sekali. Resti tersenyum miris.

"Ngapain kamu bengong! Kamu mau tidur di situ?" Sentakan Richard menyadarkan Resti dari kebingungannya.

Suaminya itu kembali melanjutkan langkahnya menuju lantai atas di mana kamarnya berada. Mereka masuk ke dalam kamar tersebut.

"Malam ini, kamu layani aku sampai puas! Richard menyeringai dan langsung menyerang Resti. Pasalnya, kemarin nafsunya tidak tersalurkan kepada Sisilia.

Lagi-lagi Resti pasrah dengan perlakuan Richard malam ini.

"Kamu tak lebih dari seorang pelacur bagiku," ujar Richard dengan lantang kemudian dia tertidur dengan membalikkan tubuhnya menghadap arah lain.

"Berengsek!!" umpat Resti di dalam hatinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hayati Srie
jahat bngt,jgn maafin res
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 55. Pov Richard

    Namaku Richard David Richardo anak tunggal dari keturunan Richardo, terlahir dari keluarga konglomerat tak menjadikan aku anak yang manja. Hasil didikan ayahku tegas dan disiplin menjadikan aku sosok laki-laki pekerja keras hingga kesuksesan dapat aku raih kala aku membangun kerajaan bisnis sendiri, tanpa bantuan ataupun nama belakang Richardo.Pendidikan aku pun terbilang cukup cerdas, di mana setiap aku bersekolah selalu mendapatkan beasiswa hingga ke jenjang yang lebih tinggi aku diterima Universitas di Jerman. Kebetulan di sana adalah kota kelahiran ayahku jadi memudahkan aku saat berkuliah di sana. Percintaanku cukup rumit di mana aku mencintai satu orang perempuan bernama Sisilia Maharani sama-sama bersekolah di Indonesia sewaktu SMA hingga ke jenjang yang lebih tinggi kami memutuskan untuk kuliah bersama dan tinggal bersama di luar Negeri. Namun sayangnya kisah asmara kami tak mendapatkan restu dari papa ku hingga aku kembali ke Indonesia setelah studi aku selesai dan memutusk

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Cerita outhor

    Maaf semuanya... Di sini kayaknya enggak bisa lanjut, yang punya aplikasi Innovel/Dreame aku lanjut di sana akan ada pov Richard dan Pov Resti. di sana aku buat juga agak sedikit berbeda. Jadi buat yang punya aplikasi nya yuuk ke sana cover nya juga aku ganti....Mau lanjut kisah Melly di aplikasi Wattpad di sana gratis sampai tamat.Spoiler Rindu Sendiri.Pekerjaan pertamanya Melly adalah melakukan perjalanan bersama kedua bos nya. Baru kali ini ia merasa berada di situasi yang membingungkan.Sebenarnya, apa jenis pekerjaan yang ia kerjakan saat ini? Menemui seseorang, yang bahkan ia sendiri pun tidak mengenalnya. Lalu apa tadi kata bosnya? Ia diminta untuk tidak banyak bertanya atau menjelaskan sesuatu hal kepada seseorang yang akan ia temui nanti. Memikirkan itu semua membuat kepalanya terasa sedikit berdenyut. Ditambah lagi, saat ini ia berada dalam satu kendaraan bersama kedua bosnya itu.Saat ini, posisi duduk Melly bersebelahan dengan Ivan. Lelaki yang telah lama ia kagumi sema

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 53. Coretan sedikit

    Spoiler part 1 : Rindu SendiriSuara alarm ponsel menggema di dalam kamar milik gadis cantik bermata sipit yang bernama Melly Kemala Deviyanty. Gadis itu merupakan anak satu-satunya dari pasangan Edi Sudrajat dan Ningrum. Edi Sudrajat, sang ayahnya tersebut sudah lama meninggal saat Melly masih bersekolah di bangku SMP. Dan ibunya saat ini hanya penjual pecel gerobakan, di depan ujung jalan utama dekat rumah peninggalan sang ayah.Tangan halus nan putih seperti batu pualam itu terulur, meraba kesana ke sini di atas nakas samping tempat tidurnya. Tangan itu terus mencari keberadaan ponselnya, yang telah mengusik tidurnya pagi ini. Hingga tangannya berhenti, mendapatkan keberadaan ponsel tersebut. Melly pun meraih benda pipih itu, seketika matanya membola. Rasa kantuknya pun sudah menguar entah kemana, saat ia melihat layar ponselnya di mana jam di sana sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi."Mampus… gue telat!!” pekik gadis itu dan langsung terlonjak. Ia segera beranjak bangkit dari temp

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 52. TAMAT

    Pengalihan perusahan sudah Richard lakukan, kini tanggung jawab sepenuhnya dia berikan kepada anak angkat lelaki satu-satunya yang kini berstatus sebagai suami dari anak kandung nya Rachel. Sebelumnya dia berniat agar kedua anaknya menjadi partner. Baik saat mereka dirumah menjadi pasangan suami istri, maupun saat mereka berada di kantor sebagai president direktur dan wakil nya. Namun Rachel lebih memilih menyerahkan seluruh tanggung jawab perusahaan kepada suaminya. Kabetulan sekali dia enggan untuk belajar kembali saat dia diminta mengelola perusahan. Dia malah lebih memilih dirumah fokus mengurus kedua anak kembarnya tanpa adanya campur tangan dari baby sister. Sesekali Resti dan Elsa membantu jika dirasa Rachel kerepotan.Lengkap sudah kebahagiaan garis keturunan keluarga Richardo.TAMAT*****Cerita outhor.Haiii.... semua....Terima kasih banyak atas dukungan kalian selama ini, untuk aku hanya seoranh penulis yang masih jauh dari kata sempurna. Maaf mungkin dari penulisannya m

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 51. Kebahagiaan

    Kehadiran si kembar kenandra dan kenandri menjadi pelengkap untuk keluarga besar Richardo, di mana Elsa sebagai nenek buyut sangat bahagia atas kelahiran garis keturunannya.Kesehatannya berangsur-angsur membaik akan tetapi dia masih tetap mendapatkan penanganan khusus oleh dokter keluarganya. Elsa sering merasakan sakit pada tulang-tulang bagian lutut dan panggulnya hingga dia diharuskan untuk tetap memakai kursi roda."Oma mau gendong, boleh?" tanya Elsa antusias pada menantunya yang tak lain adalah Resti.Resti menoleh saat mendengar suara mama mertuanya dari arah belakang, kemudian tersenyum kepadanya."Boleh dong, Nekbuy. Tapi tunggu sebentar ini aku belum selesai memakaikan baju Andra" sambil menirukan suara anak kecil seolah-olah cucunya yang sedang berbicara.Rachel pun tersenyum melihat oma yang begitu antusias saat menyambut kedatangan kedua anaknya beberapa jam yang lalu tiba dirumah. Sudah selama beberapa waktu lalu dia dirawat dirumah sakit pasca melahirkan secara normal.

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 50. Melahirkan

    Dirumah sakit. Tepatnya, diruangan dokter kandungan seketika menjadi gempar, saat Arka bersorak bahagia karena kini di dalam rahim istrinya terdapat dua janin sekaligus. Pantas saja selama hampir 2 bulan ini tubuhnya terasa sedikit cepat lelah, sering juga merasakan pusing dikepalanya. Belum lagi, jika dipagi hari dia akan selalu memuntahkan segala isi dalam perutnya. Yang sudah terasa seperti diaduk-aduk.Kehamilan simpatik. Justru Arka lah yang merasakannya, sedangkan sang istrinya terlihat baik-baik saja. Bahkan perempuan itu semakin bertambah nafsu makannya, karena dia mengandung dua janin sekaligus.Arka pun tidak mempermasalahkan itu, yang terpenting istrinya sehat dan baik-baik saja. "Abang, astaga" pekik Rachel menatap manik mata suaminya dengan tatapan yang tajam "Aku bukan lumpuh loh, aku masih bisa berjalan" kesal Rachel saat suaminya menggendong dirinya ala bridal style, sesaat mereka keluar dari dalam ruang pemeriksaan kandungan. Kemudian lelaki itu mendudukan tubuh is

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status