Share

Bagian 46

Diriku berada di toilet lumayan lama. Sekitar seperempat jam, baru kembali ke saung. Sesampainya di sana, Pak Irsya sudah tidak ada. Aku bernapas lega. Segera kuinterogasi Rena.

“Kenal, Mbak. Dulu, pas awal nikah, aku ngontrak di perumahan yang sama dengan Pak Irsya. Waktu beliau masih punya istri.”

“Kalian pernah membicarakanku?”

“Kira-kira?” Rena malah balik bertanya.

Aku mendengkus kesal. “Ren, kamu yang kasih tahu Pak Irsya, kalau aku di sini?”

“Tidak, Bos. Tuh, Pak Irsya ada di saung sana, lagi ada acara makan-makan juga sama kepala sekolah yang lain.” Rena menunjuk salah stau saung di sana. “Itu namanya jodoh, Mbak. Di mana-mana selalu ajq ketemu.”

“Mbak, itu siapa, sih?” tanya Fani, yang memang tidak pernah tahu siapa Pak Irsya.

“Calon. Calon suaminya Mbak Nia, Fan. Ingat, ya, calon. Kamu paham, kan?”

“Maksud Mbak Rena?&

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Endang Susanti
kok minta gopay trs. terlalu mahal thor
goodnovel comment avatar
Sary Thea
sedih sama dinta n danis..hebat yg jadi ibunya mereka,
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
kalo punya suami beserta keluarga suami bentukanya kayak si agam,mending sendiri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status