Share

Bagian 45

 “Ngapain?”

“Taruh sandal mereka di tempat sampah,” jawab Fani, tanpa beban sedikit pun. Bahkan, dia sudah tertawa bahagia.

Aku mengembuskan napas. “Kalau ada CCTV, gimana?”

“Palingan, Mas Agam diem aja kalau tahu aku yang ngumpetin, Mbak.”

Aku hanya bisa menggeleng-geleng kepala, melihat ulah jahilnya. Beberapa saat kemudian, aku merasa pusing. Mungkin karena terlalu lama berada di ruangan pengap dengan suara gaduh. Aku langsung mengajak Fani untuk pulang.

“Kalau kalian masih mau nyanyi, silakan. Nanti aku yang bayar. Mau berapa jam?” tanyaku pada Rena dan Dini.

“Kita ikut pulang aja, ah, Mbak. Gak asih kalau cuma.”

Jawaban Rena itu bohong. Aku tahu, pasti canggung bila harus bersama Dini yang baru dikenalnya.

“Makan dulu, yuk? Mbak Nia yang traktir.”

Ya Allah, ini bocah. Aku seperti serang dimanfaatkan.

Aku hanya berdecak. B

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Devi Sofiana Sidauruk
Temu org mulu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status