Share

Bagian 47

Teleponku berdering saat aku memasak di dapur. nomor baru. Kuangkat segera dan mengucap salam pada orang di seberang sana.

“Mbak, ini  Dina.”

“Ya, Din, ada apa?” tanyaku malas.

“Aku disuruh bude untuk ngabarin sama Mbak, kalau Aira sakit.”

“Terus, apa hubungannya sama aku?”

“Kali aja, Mbak mau jenguk.”

“Maaf,  Dina. Aku tidak punya hubungan lagi dengan keluarga mereka, apalagi Aira.”

“Nanti aku kirim nama ruangannya, ya, Mbak?”

“Gak perlu, Dina,” tolakku, tanpa ampun. “Dengar, apa pun yang terjadi sama anak kecil itu, aku tidak mau tahu.”

“Mbak, jahat banget, sih? Aira itu anak kecil, Mbak. Jangan dibawa-bawa untuk melampiaskan kemarahan Mbak sama Mas Agam. Mbak terima saja takdir kalau Mas Agam tidak cinta lagi sama Mbak,” cerocos anak itu, dengan penuh emosi. “Tapi, sekarang Aira sakit

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
V Wagimen New
Nia, baru jg ketuk palu, nggak trauma?
goodnovel comment avatar
Hasdi Nursi
Amit amit... gak tau malu bgt itu keluarga Agam,, dasar parasit,,
goodnovel comment avatar
jeep makassar
keluarga asuuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status