Share

Bagian 58

Liburan ke Bali sudah usai. Saatnya kembali menjalani rutinitas seperti sebelumnya. Dan tentang permintaan bapak, aku belum terlalu memikirkannya. Biar saja mengalir sesuai takdir yang Allah gariskan.

Dan malam ini, kami baru pulang dari mal. Anak-anak puas bermain di sana.

“Mbak, makan di alun-alun, yuk?” ajak Fani yang duduk bersama Dinta di belakang.

“Boleh, tuh.” Aku mengangguk setuju. “Fan, kamu gak ingin belajar nyetir? Buat gantian kalau kita pergi bareng.”

“Iya, nih. Tante Fani kenapa gak bisa nyupir? Kan, ketinggalan jaman. Ibu aja, yang udah mau tua, bisa nyupir.”

Pertanyaan polos Danis mengundang tawa keras adik semata wayangku. Mendengar aku dikatakan mau tua, tentu saja gadis itu bahagia.

“Danis pinter banget, sih? Ibu udah mau tua, ya? Bener banget, tuh. Tapi, gak inget umur, dandannya suka heboh banget kalau keluar rumah.” Gadis yang duduk di sebelah Dinta tertawa terus. “Tapi, gak apa-apa. Ibu tinggal sendiri, jadi haru

Nay Azzikra

Mohon maaf atas pemenggalan cerita yang beberapa ada yang kurang pas. Ini dikarenakan berdasarkan sumber informasi, jumlah koin yang dikeluarkan dalam tiap bab akan lebih mahal bila kata-katanya panjang. Oleh karenanya, saya berusaha memotong dalam jumlah kata 800-900. Karena di aplikasi yang sudah tamat, cerita ini per bab-nya berisi seribu kata lebih. Cerita ini menduduki posisi best seller berbulan-bulan di sebuah aplikasi.

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (22)
goodnovel comment avatar
Jannah Syauqiah
ada bentuk novel gak ya. kali aja harga nya murah
goodnovel comment avatar
Subaedah Sambara
klu buka gratisan yg banyak dong thor
goodnovel comment avatar
Dewi Yanti
saya terhapus goodnovel didonlot ulang bacaan terpaksa dr awal bagaimanaya biar bisa lanjut kwbacaan yg udah lewat dibaca dan hadia nonton visio
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status