Share

Bab 128

"Nia, sadar Nia!" Farah memangku kepala Nia, kemudian menepuk-nepuk pipi Nia dengan panik.

Sesaat kemudian mata Nia pun terbuka dan melihat Farah.

"Bu, apa Nia belum mati?"

"Nia, kamu bicara apa?" Farah menggeleng dan takut kehilangan anaknya.

Farah sangat menyayangi Nia, sudah cukup dirinya kehilangan suaminya.

Farah tidak lagi bisa kehilangan Nia.

Farah sangat takut dengan segala pikirannya yang begitu buruk.

"Kamu harus tetap kuat demi anak-anak mu, mereka berhak hidup Nia."

"Nia udah nggak sanggup Bu, Nia nggak sanggup lagi menahan sakit seperti masa lalu Nia yang penuh penderitaan Bu. Kenapa harus Nia, Bu. Kenapa harus Nia ya g merasakan sakit ini Bu," tanya Nia dengan putus asa.

Rasanya tidak ada lagi cahaya kehidupan yang berpihak pada dirinya, mengapa semuanya harus sesakit ini.

"Nia, kamu tidak boleh bicara begitu. Ada Ibu yang akan selalu mendukung mu, kita hadapi semuanya bersama, ibu mohon jangan begini. Mana Nia ibu yang dulu? Yang kuat, hebat dan pantang menyerah? Kamu b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (27)
goodnovel comment avatar
Yen Anton
sabar Nia km kuat kok
goodnovel comment avatar
Sih Muriani
itu si nia perlu di rukiyah tohhh.. mandi kembang biar dia sadar
goodnovel comment avatar
Cut Yuniar
betele tele
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status