Share

Bab 17

Secangkir kopi sudah diseduh, sesuai dengan perintah Dion.

Dengan segera, Nia membawanya ke kamar.

Nia pun mengetuk pintu kamar terlebih dahulu yang sebenarnya tidak tertutup rapat.

Setelah mengintip dari celah pintu yang terbuka, Nia pun perlahan mendorong pintu kemudian masuk. Dia meletakan secangkir kopi di atas meja, sedangkan Dion hanya diam saja.

Sesaat kemudian, Nia merasa pusing. Terlalu lama basah, membuatnya masuk angin, hingga merasa mual.

"Kamu kenapa?" tanya Dion sesaat menyeruput kopi buatan Nia.

"Saya masuk angin, Tuan." Secepat mungkin, Nia menuju kamar mandi--memuntahkan cairan.

Dion hanya diam dan mendengar suara Nia dari arah kamar mandi, merasa kasihan pada Nia. Sekaligus, merasa bersalah sudah mengajarkan Nia terlalu lama berendam.

Tak lama, Nia pun tampak keluar dari kamar mandi. Dion pun memanggilnya dan meminta Nia untuk berbaring di atas ranjang.

"Tidur saja. Nanti, setelah hangat, baru bangun."

"Tapi, Dila harus dijemput, Tuan," ucap Nia, mengingatkan.

"Bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (29)
goodnovel comment avatar
Evi Zai
yah... udah beli koin masih j kurang...
goodnovel comment avatar
Tina Adam
iyaya... bekin penasaran terus ...
goodnovel comment avatar
Tina Adam
koinnya nggak cukup ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status