Share

Bab 452

Beberapa hari kemudian...

Huuueekkk.

Ranti merasa dirinya sedang tidak baik-baik saja, rasa mual terus saja dia rasakan.

Membuatnya pun mengambil ponselnya dan menghubungi Niko yang sedang berada di luar kota untuk peresmian pembukaan rumah sakit keduanya.

Rumah sakit itu adalah rumah sakit terbesar di kota tersebut.

Bahkan peralatan yang tersedia pun sudah terbilang cukup canggih dan juga dapat menangani pasien dengan berbagai alat yang dibutuhkan.

Itu adalah mimpi Niko selama ini.

Memiliki rumah sakit dengan pasilitas yang hebat, sehingga setiap pasien yang datang akan langsung mendapatkan penanganan tepat.

Hanya saja saat Ranti terus menghubungi malah Niko tidak menjawabnya.

Membuat wanita itu semakin kesal bukan main.

Tok tok tok.

"Ranti," Tias pun langsung mendorong pintu kamar putrinya dan masuk.

Dia melihat Ranti yang tengah mondar-mandir di sana.

"Bunda?" Ranti pun baru menyadari kehadiran Tias.

"Ini, Bunda bawa makanan. Kamu belum makan sama sekali sejak kemarin sore," Tias p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status