Share

Bab 134

Rudi mengerang kesakitan. Sumpah demi apapun, Rudi benar-benar ingin mati saja, tubuhnya sudah tidak mampu lagi, menahan semua pukulan dan siksaan dari orang-orang ini.

Dia merangkak di kaki si pria ceking, sambil menangis. "Saya tidak tau hubungan kalian dengan Ayu, tapi tolong, jangan pukuli saya lagi. Saya tobat. Saya janji, tidak akan mengganggu hidupnya, atau apapun itu. Tolong sampaikan maaf saya kepadanya. Tolong lepaskan saya,"

Pria ceking itu tersenyum mengejek. Tidak ada sedikit pun rasa belas kasihan di wajahnya kepada Rudi. Meskipun, pria itu, sudah merangkak dan mencium kakinya.

"Cuih ... Penderitaanmu belum seberapa dengan perbuatannya pada Nyonya Ayu. Selama belasan tahun, kau menyiksanya dengan sangat kejam. Kau menekan batinya, dengan tidur dengan wanita lain, sedangkan Nyonya kami, harus banting tulang menafkahi empat orang anakmu. Kau menipu dirinya tentang penghasilanmu. Kau menyiksa fisiknya, jika kau tidak berkenan dengan ucapannya. Kau seperti sampah yang bau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Vienn Ertho
waduuuhh kok udah tamat aja nih crita.padahal kan blom kelar critanyaa....
goodnovel comment avatar
helendeil
belom tamat. belom up. lagi sibuk
goodnovel comment avatar
helendeil
maksudnya, gak bisa up tiap hari.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status