Kayla berdiri di depan cermin besar di kamarnya, menatap bayangannya sendiri dengan mata berkaca-kaca. Tubuhnya yang membesar karena kehamilan, perut yang membuncit, tangan dan kaki yang sedikit bengkak, hingga dagu yang kini tampak berlipat, membuatnya merasa jauh dari versi dirinya yang ia kenal. la menghela napas panjang, mencoba menahan air mata yang mulai menggenang. Namun, usahanya sia-sia saat ia melihat Yuda masuk ke kamar, sudah rapi berwarna pastel yang dipadukan dengan celana bahan berwarna cream. Pakaiannya tampak serasi dengan gaun yang dikenakan oleh Kayla. Berbeda dengan Kayla yang tampak tidak percaya diri dengan penampilannya, maka Yuda terlihat sangat percaya diri dan bersahaja. Hal itu membuat Yuda menjadi terlihat lebih tampan. "Kayla, sudah siap atau belum? Atau kamu perlu bantuanku?" tanya Yuda dengan senyum hangat sambil melangkah mendekat. Namun, senyum itu pudar saat ia melihat mata Kayla yang mulai memerah. "Ada apa? Ken
Pagi itu, Kayla ditemani oleh Yuda pergi ke rumah sakituntuk pemeriksaan rutin kehamilan. Selama, Kaylamenjalani pemeriksaan Yuda selalu setia di sampingnya.Sesekali Yuda menatap layar monitor USG dengan mataberbinar-binar melihat perkembangan calon anak-anakmereka. Setelah selesai, mereka berjalan beriringanmenuju pintu keluar. Namun, langkah mereka tiba-tibaterhenti saat melihat seseorang di depan.Di ujung lorong, Aidan tampak berdiri bersama seorangwanita. Wanita itu tampak mengenakan pakaian yangmemperlihatkan perutnya yang membesar--ia juga sedanghamil besar. Kayla bisa dengan mudah menebak hubungankeduanya. Sebab Bela yang memang sudah resign,ternyata masih menjalin hubungan dengan orang-orang dikantor lamanya. Jadi, Bela masih mendapatkan banyakkabar termasuk kabar mengenai Aidan dan sesekali Belamemberitahu Kayla.Karena itu pula, Kayla bisa tahu kabar terbaru mengenaiAidan. Pria itu rupanya sudah dipecat dari perusahaankarena terus saja lalai dalam pekerjaan
Setelah beberapa minggu berlalu, usia kandungan Kaylapun mencapai tujuh bulan. Tentunya karena itulah, Evayang menjadi satu-satunya anggota keluarga yang dekatdengan Kayla, menekankan untuk menyelenggarakanacara tujuh bulanan dengan benar. Baik dari segi tradisi,maupun dari segi acara keagamaan di mana acarasyukuran diselenggarakan dengan khidmat.Acara tujuh bulanan Kayla diselenggarakan dengan adatJawa yang kental. Mulai dari prosesi siraman hingga doabersama, semuanya berlangsung dengan khidmat. Kayla,yang mengenakan kebaya berwarna pastel, tampakanggun meski kelelahan mulai terlihat menghiasiwajahnya. Di sisi lain, Yuda tampak lega dan penuhsemangat sepanjang acara, tentunya alasannya tidak lainadalah ia tidak jadi botak.Setelah berjuang cukup lama untuk meyakinkan Kayla,pada akhirnya Raka berhasil menyelamatkan Yuda darikeinginan impulsif Kayla untuk membuatnya botak.Dengan menggunakan filter dari media sosial, Rakamenunjukkan kepada Kayla simulasi Yuda dengan k
Kayla duduk di sofa ruang keluarga, memandangisemangkuk sup ayam hangat yang beraroma menggoda. BiAyu memang membuatkannya karena pernmintaan Kaylasendiri. Namun, saat sudah jadi, kini perut Kayla malahtiba-tiba terasa mual hanya dengan melihatnya. lamenghela napas panjang, merasa lelah dengan kondisitubuhnya yang terus saja mengajaknya berperang.Padahal kondisinya sempat membaik. la bisa makan apapun yang ia inginkan setelah melewati periode mualpaginya. Namun, sekarang kondisinya kembali tidak bisadiajak kompromi. Karena bisa saja, makanan yang sangatia inginkan tiba-tiba akan membuatnya mual saat sudahtersaji di depannya. Situasi ini sudah lebih dari cukupmembuat Kayla merasa frustrasi, apalagi ia biasanyamemiliki nafsu makan besar dan bisa menikmati makananapa pun tanpa halangan."Kenapa, kok tidak dimakan? Bukannya tadi kamu mausop ayam bikinan bi Ayu, ya?" suara lembut Yuda sembarimeletakkan gelas berisi air putih yang dicampur denganperasan lemon di atas meja.
Pagi itu, Kayla tengah duduk santai di beranda rumahsambil menikmati secangkir teh daun mint. Dihadapannya, beberapa sketsa ilustrasi yang belum selesaitersusun rapi. la sedang memutuskan warna yang tepatuntuk proyek terbarunya ketika bel pintu berbunyi. Kaylabergegas untuk memeriksa siapa yang datang, setelahmeminta Bi Ayu untuk melanjutkan kegiatannya."Bela!" seru Kayla menyambut sahabatnya ketika dirinyamembuka pintu dan melihat sahabatnya di sana.Bela datang dengan dua kotak besar berisi kudapan.Wajahnya cerah, tetapi ada semburat kelelahan yang tidakbisa ia sembunyikan. "Ini ada onde-onde, pastel, risoles,terus donat sama macaroon juga. Oh iya, ada juga bumbupecel buatan mama. Kata mama, simpen aja di kulkas.Tahan sampai sebulan," ujar Bela sambil meletakkankotak-kotak itu di meja."Makasih ya. Bumbu pecelnya mana tahan selama itu,seminggu juga bakal abis," ucap Kayla lalu meminta bi Ayuuntuk menyajikan minuman yang cocok untuk menikmatimakanan ringan itu. Kayla
Ay kasih warning dulu yacBAB kali ini memuat adegan DEWASAJadi harap kebijaksanaannya, mau baca silakan. Mau diskip juga silakan. Sama-sama dewasa, jan bikin ribut yakak Tsay. Kan Ay udah kasih tau dari deskripsinya juga,kalau ini mengandung adegan dewasaNah buat yang mau baca, enjoy yaaaKalau malu buat komentar, kasih vote ajaaa. Yang bisa liatsiapa yang vote cuma Ay doang kok, tapi bisa bikin Aysemangat apalagi buat ciptain badai karma buat orang-orang jahat sama Kayla eheee....Kayla berdiri di depan meja makan, memeriksa kembalisetiap detail kecil yang telah ia persiapkan. Sebuah lilinaroma lavender menyala di sudut meja, menyebarkankeharuman lembut yang menenangkan. Hidangan makanmalam sederhana yang dipilih dan disiapkan secara hati-hati oleh Kayla untuk dinikmati bersama Yuda nanti. "Masbakalan suka enggak ya? Duh udah laper," ucap Kaylasembari mengusap perutnya yang memang berbunyi."Eh Sayangnya Mama juga udah laper ya? Sabar ya, nantikita makan tunggu p